Oleh: Ruslan Ismail Mage*
Sumber daya paling tinggi nilainya dalam sebuah bangsa ternyata bukan Sumber Daya Alam (SDA) seperti migas, batu bara dan kandungan emas, tetapi Sumber Daya Manusia (SDM). Berbicara SDM, maka SDM paling tinggi nilainya adalah GURU. SDA yang melimpah tidak ada nilainya tanpa sentuhan SDM berkualitas yang hanya bisa lahir dari seorang guru. Itulah sebabnya negara yang memiliki peradaban tinggi tidak akan menukar seorang guru dengan gunung emas sekalipun.
Jepang pasca hancurnya akibat bom atom, yang dicari bukan seberapa banyak manusia yang tersisa, tetapi berapa guru yang masih hidup. Alasannya, seorang guru mampu mencetak ratusan, bahkan ribuan manusia cerdas yang akan bersatu membangun bangsanya. Jangankan secara personal seorang murid tidak menghargai gurunya, sebuah bangsa pun akan menjadi budak sepanjang masa oleh bangsa-bangsa maju jika tidak memuliakan guru-guru di negaranya.
Menyadari realitas guru sebagai sumber utama ilmu pengetahuan, dan penentu lahirnya SDM berkualitas untuk masa depan daerah, Bupati Pesisir Selatan Drs. Rusma Yul Anwar, M.Pd. pada hari Kamis, 24 Agustus 2023 menyerahkan SK penetapan Guru PPPK Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 1.262 orang yang telah terseleksi melalui observasi PPPK Guru tahun 2022. Gegap gempita dan rasa syukur guru saat bupati hadir di tengah-tengah mereka membiaskan keharuan yang mendalam.
Konsistensi bupati untuk memajukan pendidikan sebagai basis utama lahirnya SDM berkualitas tidak sampai di situ. Untuk seleksi tahun 2023 Pesisir Selatan dapat tambahan lagi sebanyak 1.228 orang. Komitmen keberpihakan kepada guru adalah bentuk kesadaran dari seorang pemimpin yang meyakini masa depan Pesisir Selatan sangat tergantung SDM berkualitas yang lahir dari dedikasi guru yang tidak pernah jenuh menabur benih-benih ilmu pengetahuan.
Dalam kepemimpinan Rusma Yul Anwar, sektor pendidikan di Kabupaten Pesisir Selatan sangat diprioritaskan, tanpa mengabaikan sektor lain. Hal ini sesuai dengan salah satu misi pembangunan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, “Mewujudkan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan sumber daya manusia yang beriman, kreatif, dan berdaya saing.” Untuk mewujudkan misi itu, guru menjadi orang terdepan. Jadi, kualitas pengabdian guru dalam mengajar dan mendidik murid sangat menentukan terciptanya kualitas SDM yang baik,” jelas sang bupati humanis yang visioner ini.
Memasuki era pendidikan digital, pandangan visioner Rusma Yul Anwar menarik dipahami oleh seluruh guru. Menurutnya, dalam era digitalisasi dan kurikulum Merdeka Belajar, para guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam mendidik dan mengajar. Dituntut menciptakan ruang dan suasana yang memungkinkan murid dapat bertumbuh sesuai dengan potensi yang dimiliki. Jadi, pada era digital ini, guru dituntut menjadi pendidik inspiratif untuk selalu memotivasi anak didiknya memiliki semangat belajar yang tinggi.
Teknologi hanyalah alat, dalam hal membuat anak-anak bekerja sama dan memotivasi mereka, guru adalah yang terpenting.
Bill Gates
Jadi, mencermati pergerakan dan beberapa kebijakannya dalam memajukan pendidikan di Kabupaten Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar masuk kategori pemimpin humanis yang visioner. Pemimpin yang mempersiapkan SDM berkualitas untuk membangun daerahnya puluhan tahun ke depan. Pemimpin yang akan mewariskan ilmu pengetahuan kepada generasinya melalui dedikasi para guru. Dalam literatur sejarah kepemimpinan dunia disebutkan, “Pemimpin humanis dan visioner menyiapkan empat warisan besar kepada generasinya, yaitu: integritas, moralitas, ilmu pengetahuan, dan keberpihakan.” []
*inspirator dan penggerak, penulis buku-buku motivasi dan kepemimpinan.