Oleh: Gugun Gunardi*

Pengertian Paragraf

Sebuah teks bacaan pasti terdiri atas beberapa paragraf yang di dalamnya terdiri atas kalimat-kalimat. Ciri paragraf umumnya ditandai dengan penulisan yang menjorok ke dalam dan dimulai pada baris baru. Tetapi, maksud paragraf sebenarnya tidak sesederhana itu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI); paragraf adalah bagian bab dalam karangan yang biasanya mengandung satu ide pokok, dan penulisannya dimulai dengan garis baru. Paragraf disebut juga alinea.

Paragraf berfungsi untuk memudahkan pengertian dan pemahaman pembaca dengan memisahkan satu topik dengan topik lainnya. Setiap paragraf hanya boleh mengandung satu ide pokok. Maka, sebuah paragraf yang baik pasti terdiri atas gagasan pokok dan gagasan pendukung.
Ide atau gagasan pokok ini berfungsi sebagai pengendali informasi yang diungkapkan melalui beberapa kalimat.

  1. Jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utama

Berdasarkan letak gagasan atau kalimat utamanya di dalam paragraf, paragraf dibagi atas; paragraf deduktif, induktif, deduktif-induktif (campuran), dan ineratif.

a) Paragraf deduktif adalah paragraf yang letak gagasan atau kalimat utamanya, terletak di awal paragraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas sebagai gagasan pendukung.

Contoh paragraf deduktif:
•Dahulu, jenggol dianggap sebagai makanan rakyat jelata•. Sekarang setelah tahu banyak manfaatnya untuk kesehatan, masyarakat kelas menengah ke atas pun menyukai jenggol. Supermarket pun menyediakan jengkol. Tak ketinggalan rumah makam besar pun menyediakan masakan berbahan dasar jengkol.

b) Paragraf induktif adalah paragraf yang letak gagasan utamanya terletak di akhir paragraf. Ciri-ciri paragraf induktif antara lain: 1) diawali dengan penyebutan peristiwa khusus yang berfungsi sebagai pendukung gagasan utama dan 2) menarik simpulan, berupa kalimat utama.

Contoh paragraf induktif:
Sejak meninggalkan daerah soreang, banyak pohon teh yang menghijau di sepanjang jalan. Selain pohon teh, pohon pinus pun menghiasi di kiri-kanan jalan. Bukit-bukit berbatu menjadi pemandangan menuju Ciwidey. •Apalagi jika sampai di Ciwidey, pemandangan di sepanjang jalan pun sungguh menyenangkan•.

c) Paragraf deduktif-induktif (campuran) adalah paragraf yang letak gagasan utamanya terletak di awal dan akhir paragraf. Meskipun muncul dua kali, bukan berarti gagasan utamanya ada dua. Melainkan sebagai bentuk penegasan gagasan utama.

Contoh paragraf deduktif-induktif:

•Kereta api cepat Bandung-Jakarta segera beroperasi•. Dengan kereta api cepat perjalanan Bandung-Jakarta dapat ditempuh dengan 45 menit. Sehingga yang akan rapat di Jakarta jam 8, dapat berangkat dari Bandung 90 menit sebelumnya. Begitupun jika selesai rapat jam 13, dapat segera sampai di Bandung jam 14.30. •Banyak hal yang dapat diambil manfaatnya dari beroperasinya kereta cepat Bandung-Jakarta•.

d. Paragraf ineratif adalah paragraf yang letak gagasan utamanya terletak di bagian tengah paragraf. Paragraf ini memiliki pola khusus-umum-khusus atau kalimat penjelas-kalimat utama-kalimat penjelas.
Kalimat penjelas ini berfungsi sebagai pengantar atau pembuka, sementara kalimat utama berada di tengah sebagai gagasan utamanya. Sedangkan kalimat penjelas di akhir berfungsi sebagai penegas informasi.

Contoh paragraf ineratif:
Taun ini kegiatan masyarakat mulai berjalan normal. Kegiatan perekonomian di pasar-pasar pun mulai menggeliat. Begitupun transfortasi umum mulai dibebaskan dari keharusan memperlihatkan surat vaksinasi Covid 19. •Pemerintah sudah menetapkan bahwa Covid 19 sebagai pandemi•. Sehingga berbagai kegiatan masyarakat tidak terbelengu lagi. Akitivitas sekolah dan kuliah pun mulai dilaksanakan secara ofline. Demikian pula aktivitas perkantoran pun mulai ramai.

  1. Jenis paragraf berdasarkan fungsi

Sebuah gagasan dalam paragraf dapat diungkapkan dengan berbagai gaya bergantung pada tujuan atau fungsinya. Beda tujuan komunikasi, beda pula gaya pengungkapannya.
Misalnya, jika bacaan atau teks yang ingin disampaikan bertujuan untuk meyakinkan orang lain, maka gaya pengungkapan yang paling sesuai menggunakan jenis paragraf argumentasi.
Jenis paragraf berdasarkan fungsinya ini terfiri atas; narasi, deskripsi, eksposisi, persuasif, dan argumentasi.

Berikut penjelasannya.

a) Paragraf narasi adalah paragraf yang isinya menceritakan suatu peristiwa atau sebuah masalah, sehingga membuat pembaca menjadi terhibur atau terharu. Berdasarkan sifatnya, ada dua macam narasi yakni yang berupa fakta dan fiksi.
Ciri-ciri paragraf narasi ialah terdapat tokoh, waktu dan latar kejadian yang jelas, serta konflik. Selain itu, pada paragraf naratif juga memiliki alur atau jalan cerita yang akan dibawa.

Contoh paragraf narasi:
•Ketika memdribel bola dengan kakinya, di kaki Ogin seperti ada lemnya•. Ia bisa membawa bola dengan berkelok-kelok. Lawannya tidak bisa menghalangi laju Ogin ketika membawa bola. Ketika ditekel, Ogin melompat dengan lincah menghindari tekelan tersebut. •Ogin memang terkenal sebagai jago sepakbola di kampungnya•.

b) Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu keadaan atau suatu objek dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami peristiwa tersebut.
Pada paragraf deskriptif biasanya akan menggambarkan suatu benda, orang, makhluk, tempat, dan sebagainya dengan penggambaran yang jelas. Hasil penggambaran tersebut berasal dari indera (melihat, mendengar, meraba, atau merasakan).
Paragraf deskripsi mempunyai empat pola pengembangan, yaitu deskripsi spasial, deskripsi sudut pandang, deskripsi pengamatan (observasi), dan deskripsi fokus.

Contoh paragraf deskripsi:
Harumnya membuat halaman rumah semerbak wangi. Kadang-kadang orang yang bertamu ke rumahku celingukan mencari sumber harum itu. Padahal pohon itu ada di bahu jalan depan rumahku. •Bunga Cempaka Gendot memang harum sekali•. Tak heran di Bali dan Mataran hampir tiap hotel menanam pohon bunga ini. Tapi terkadang di waktu malam, wangi bunganya mengundan misteri. Tidak sedkit yang menganggap bahwa wangi bunga ini disukai mahluk halus.

c) Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan menerangkan suatu pokok persoalan yang dapat memperluas wawasan pembaca.
Paragraf eksposisi ini bersifat ilmiah atau nonfiksi. Sumber untuk penulisan paragraf eksposisi berasal dari hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman.
Terdapat beberapa bentuk paragraf eksposisi, yaitu definisi, klasifikasi, proses, ilustrasi, berita, pertentangan, perbandingan, dan analisis.

Contoh paragraf eksposisi:
•Gegara TPA Sampah Sarimukti kebakaran, sudah sebulan ini sampah di TPS se-Bandung Raya tidak diangkut•. Tumpukan sampah di pinggir jalan, hampir di tiap tempat menumpuk. Tentu saja tumpukan sampah itu sangat mengganggu pengguna jalan. Di perumahan-perumahan pun bau busuk sampah mulai tercium dari kejauhan. Yang lebih parah, bau busuk sampah ini mulai mengganggu pernafasan.

d) Paragraf persuasif adalah paragraf ajakan yang isinya bertujuan untuk mempengaruhi atau membujuk pembaca agar tertarik dengan gagasan penulis.
Paragraf persuasif memiliki ciri yaitu berusaha meyakinkan seseorang atau pembaca serta membuat hati pembaca tergerak untuk melakukan apa yang dikehendaki penulis.
Contoh paragraf persuasif yang sering ditemukan adalah propaganda yang dilakukan oleh lembaga atau organisasi.
Selain itu, iklan juga sering menggunakan paragraf persuasif, mengingat tujuannya untuk mempromosikan produk dan menarik perhatian konsumen.

Contoh paragraf persuasif:
•Obat mata Optima dapat mengobati berbagai penyakit mata•. Jangankan sakit mata biasa, mata min dan plus pun dapat disembuhkan. Begitu pun mata glokoma dapat disembuhkan. Yang lebih istinewa, mata burang karena katarak dapat disembuhkan dengan menggunakan obat mata ini. Mari, daripada dioperasi gunakanlah Obat Mata Optuma, untuk menyembuhkan mata katarak.

e) Paragraf argumentasi adalah paragraf yang bertujuan membuktikan pendapat penulis agar pembaca menerima pendapatnya. Dasar tulisan argumentasi adalah berpikir kritis dan logis berdasarkan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan.
Jenis paragraf ini juga harus dijauhkan dari emosi dan unsur subjektif. Jenis paragraf ini memiliki tiga pola, yaitu pola analogi, pola generalisasi, dan pola hubungan sebab akibat.

Contoh paragraf argumentasi:
Pada umumnya, mahasiswa kesulitan menyelesaikan proses akhir karena harus menulis skripsi. Menulis karya ilmiah, memang gampang-gampang susah. Gampangnya, menulis tidak jauh dengan berbicara. Bedanya ada aturan-aturan yang perlu diketahui sebelum menulis. Kalau aturan-aturan itu dikuasai, maka memulis menjadi semudah tersenyum. •Mata kuliah bahasa Indonesia harus mengajarkan, bagaimana tata cara menulis dengan benar dan mudah•

  1. Jenis paragraf berdasarkan urutan isi

Suatu karangan terdiri atas tiga bagian, yaitu paragraf pembuka, isi, dan penutup. Ketiga hal tersebut itu merupakan struktur yang tak terpisahkan dan terjalin satu sama lain.

a) Paragraf pembuka adalah paragraf yang terdapat pada awal karangan yang berfungsi memancing rasa keingintahuan pembaca terhadap isi teks atau bacaan secara keseluruhan.

b) Paragraf isi adalah paragraf inti yang berisi bagian-bagian pokok dalam suatu karangan. Pada paragraf isi inilah inti pokok pikiran dituangkan. Jumlah paragraf isi sangat bervariasi tergantung luas-sempitnya informasi yang ingin disampaikan.

c) Paragraf penutup adalah paragraf yang berisi simpulan dari pokok pikiran dalam paragraf isi. Selain menyajikan simpulan, paragraf penutup bisa dikemukakan dalam bentuk saran, harapan, ringkasan, atau penekanan kembali hal-hal penting dalam bacaan.

Sumber rujukan:

  • Djago Tarigan. 1987. Paragraf atau Alinea. Bandung: Alumni.
  • Abdul Rozak. 1989. Paragraf. Bandung: Mizan.
  • Gorys Keraf. 1985. Komposisi. Ende Flores:
    ——-. 1987. Argumentrasi dan Narasi. Ende Flores.
    ——-. 1989. Eksposisi dan Deskripsi. 1991. Ende Flores.
  • Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia. 2014. Paragraf. Jakarta: Lembaga Bahasa.

*Dosen Fakultas Sastra Universitas Al Ghifari.

(Visited 42 times, 1 visits today)
One thought on “Pengertian Paragraf, Jenis, Fungsi, dan Isi”
  1. Thanx atas penjelasannya yg sangat jelas dapat mempermudah para lieliterasi untuk menulis artikel, cerpen, opini, dsb dgn baik dan benar…
    Aku baru paham…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.