Pada suatu kesempatan yang jarang terjadi, seorang Imam Besar Masjid Istiglal Nassaruddin Umar dari Indonésia dengan tindakannya mencium kening Bapak suci Paus Fransiskus. Momen ini telah menjadi viral di berbagai media sosial, dan banyak orang bertanya-tanya tentang makna di balik tindakan yang tak terduga ini, ternyata mengandung mistéri yang begitu mendalam diantaranya berupa:

Simbol Cinta dan Hormat

Bagi banyak orang Indonesia, terutama umat Muslim, mencium kening seseorang yang lebih tua atau yang dihormati adalah tanda penghormatan yang mendalam. Dalam budaya orang ASIA, mencium kening adalah ekspresi kasih sayang, penghargaan, dan penghormatan. Tindakan ini tidak hanya menunjukkan cinta dan rasa hormat kepada Paus Fransiskus sebagai pemimpin Gereja Katolik, tetapi juga menggambarkan kehangatan dan keterbukaan hati yang melampaui batasan agama.

Pesan Perdamaian dan Persaudaraan Lintas Agama

Dalam konteks dunia yang sering kali dipenuhi dengan ketegangan antaragama, tindakan Pak Haji ini mengirimkan pesan yang kuat tentang persaudaraan dan perdamaian lintas agama. Paus Fransiskus dikenal sebagai sosok yang mempromosikan dialog antaragama dan mendukung upaya perdamaian global. Dengan mencium kening Paus, Imam Besar ini mungkin ingin menekankan pentingnya saling menghormati dan menghargai perbedaan, serta menunjukkan bahwa umat beragama dapat hidup berdampingan dengan penuh kasih sayang.

Kesederhanaan dan Kerendahan Hati

Tindakan ini juga bisa diartikan sebagai cerminan dari nilai-nilai yang dimiliki oleh Paus Fransiskus sendiri—kesederhanaan, kerendahan hati, dan kasih kepada sesama. Paus Fransiskus dikenal dengan pendekatan kepemimpinannya yang rendah hati dan ramah kepada semua orang, tanpa memandang agama, ras, atau latar belakang sosial. Mencium kening Paus adalah cara yang sangat personal untuk menghormati dan merayakan nilai-nilai ini.

Menggugah Kesadaran dan Rasa Persatuan

Momen ini juga dapat dipandang sebagai upaya untuk menggugah kesadaran tentang pentingnya persatuan di tengah keragaman. Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia memiliki sejarah panjang tentang harmoni antaragama. Tindakan seorang Imam Besar Masjid Istiglal Nassaruddin Umar yang mencium kening Paus Fransiskus adalah contoh nyata bagaimana persatuan dalam keberagaman dapat diwujudkan dalam tindakan sehari-hari.

Kesimpulan

Mencium kening Paus Fransiskus oleh Imam Besar dari Indonesia ini bukan sekadar tindakan spontan; itu adalah sebuah simbol yang kaya akan makna. Ini adalah pengingat bahwa di tengah segala perbedaan, cinta, hormat, dan persaudaraan tetap menjadi nilai universal yang menghubungkan kita sebagai umat manusia. Tindakan ini menunjukkan kepada dunia bahwa melalui cinta dan pengertian, kita dapat bersama-sama membangun jembatan menuju dunia yang lebih damai dan harmonis.

(Visited 19 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Elvira P. Ximenes

Elemen KPKers Dili TL, telah menyumbangkan puluhan tulisan berupa, artikel, cerpen, dan puisi ke BN, dengan motonya, "Mengukir makna dalam setiap kalimat, menghidupkan dunia dalam setiap paragraf", pingin jadi penulis mengikuti jejak para penulis senior lainnya di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.