Oleh : Muhammad Sadar*
Baru genap sepuluh hari pasca launching buku Harapan Barru Jaga Pangan Jaga Masa Depan, di gedung Mall Pelayanan Publik (MPP) lantai 6 kantor Bupati Barru pada hari Kamis,14 November 2024, beberapa kalangan berminat untuk menjajal isi buku tersebut. Launching buku Harapan Barru dilakukan dalam rangkaian Musyawarah Mappalili musim tanam 2024/2025 dan musim tanam 2025 sebagai suatu event besar bagi petani tingkat Kabupaten Barru, di mana informasi teknis pertanian, kebutuhan sarana produksi pertanian, dan informasi iklim pertanian disampaikan oleh para ahli pertanian.
Kegiatan launching ditandai dengan penyerahan buku Harapan Barru secara simbolis oleh penulis kepada,
1.Bupati Barru, Bapak Ir.H.Suardi Saleh,M.Si.,Ph.D(hc) sebagai pejabat publik pemberi sambutan pada buku Harapan Barru.
2.Prof.Dr.Ir.Yunus Musa,M.Sc., Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin selaku pemberi kata pengantar.
3.Kepala BSIP Tanaman Serealia Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Dr.Amin Nur.
4.Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan.
5.Kepala Stasiun Klimatologi Klas I BMKG Sulawesi Selatan dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barru.
Terakhir, kado buku buat sahabat kepada Kepala Cabang Sulawesi Selatan PT.Sang Hyang Seri,
Bapak Hendrivo,M.S.
Penulis sedang merasakan dan menikmati energi sebuah karya olahan pena seakan tak mampu beranjak dari habitat atau berimajinasi hendak terbang pada puncak aktualisasi diri untuk kembali merenung, menghayati pencapaian hakikat dalam dunia literasi menulis. Bagi penulis, perhatian pada dunia literasi menulis merupakan akumulasi dari pembiasaan diri dalam melahap semua jenis sumber bacaan maupun literatur, pengadaan buku referensi hingga mendesain nuansa alam pikir atau menukil materi-materi semesta selama lebih tiga puluh tahun terakhir.
Talenta menulis memang suatu anugerah. Bakat literasi manusia sesungguhnya diawali dari minat membaca. Sebagaimana sunnatullah, memerintahkan Muhammad Saw untuk membaca, “Iqra!”
demikianlah kata perintah Allah azza wajallah, “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan.”
Perkenalan penulis dengan dunia nyata literasi berawal dari kegiatan Penas Tani di Padang tahun 2023 lalu. Pada perkampungan Penas di Kota Padang selama sepekan, antara tanggal 10-17 Juni 2023 di sebuah musala kecil yang setiap waktu bertemu, berkenalan, dan kadang berdiskusi tentang profesi, asal daerah, dinamika pekerjaan dan sejarah nasional dengan seorang yang asing bagi penulis. Aktor yang sering membersamai penulis di mushalla tersebut kelak memberikan kado buku yang berjudul”Generasi Emas Pemikir Gadang Minang.”
Ketika transaksi buku berlangsung, aktor tersebut berkata kepada penulis, “Adinda memiliki potensi untuk menulis sebesar 60 persen.” Seseorang tersebut secara diam mengamati dan menilai penulis hingga memberikan “Jimat” buku sebagai pelecut untuk menulis. Ketika itu, aktor yang dihadapi penulis setiap waktu di musala adalah sang founder Bengkel Narasi Indonesia, oleh kalangan komunitas BN disapa Bang RIM, akronim dari Ruslan Ismail Mage, seorang akademisi, penggerak, dan inspirator untuk melahirkan para penulis baru.
Di akhir perjumpaan, RIM berkata dengan aji pamungkasnya,”Tulislah apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan lalu biarkan tulisannya berjalan sendiri menemui pembacanya di ruang-ruang publik.
Teruslah menulis tentang ilmu dan kebaikan. Tidak usah pedulikan dengan orang yang tidak menyukainya.”
Implementasi dari suplemen Bang RIM tersebut menggerakkan penulis untuk mencoba menjajal dunia literasi dengan membuka memori-memori kegiatan terdahulu hingga sekarang. Merangkai narasi setiap event, mengumpulkan data terkait, melakukan wawancara terhadap pelaku pertanian bahkan mengunjungi obyek yang akan menjadi bahan tulisan.
Buku yang tersaji saat ini dengan judul “Harapan Barru” adalah berlatar belakang sebuah nama desa di Kabupaten Barru yang tentunya kita semua berobsesi memiliki harapan untuk kemajuan diri dan bangsa. Subjudul “Jaga Pangan Jaga Masa Depan” merupakan salah satu judul tulisan dalam buku ini.
Pangan merupakan elemen yang sangat vital dalam keberlangsungan hidup di suatu negara. Sektor pangan terus menjadi concern pemerintahan dan menjadi urusan wajib untuk memenuhi pangan rakyatnya. Ketersediaan dan kecukupan pangan akan memberikan jaminan stabilitas sosial, ekonomi, dan keamanan.
Buku Harapan Barru terdiri atas 2 bagian utama. Bagian pertama tulisan terbagi dalam 50 judul yang merupakan variasi dari berbagai pengembangan dan prospek komoditas pertanian di Kabupaten Barru seperti sorgum, nanas, pisang cavendish, kopi, tembakau, jagung, kacang tanah, cabai dan sayuran secara umum. Padi sebagai komoditas strategis nasional menjadi branding tulisan melalui success stories program SL-PTT, SRI, dan kegiatan perbenihan antara lain P3BK, P3BTP dan kerjasama Taiwan ICDF – CoE Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin. Diseminasi varietas unggul baru dan benih padi bermutu menjadi bagian pembahasan sentral dalam buku ini, terutama VUB Padi yang baru dilepas pemerintah dan peran benih dalam pencapaian produktivitas.
Konteks kearifan lokal, Musyawarah Mappalili atau Tudang Sipulung tak lepas dari pembahasan dalam memoar ini. Budaya lokal masyarakat Bugis-Makassar tersebut sebagai patron dalam perencanaan musim tanam padi yang akan dilakukan oleh petani pada setiap tahun menjelang turun sawah.
Pada bagian kedua buku ini adalah, penulis merangkum kegiatan non teknis pertanian namun konten tulisannya merupakan spirit awal penulis dalam mengarungi dunia pertanian. Materinya meliputi penghormatan sejarah dan kecintaan kepada kedua orang tua lalu apresiasi penulis terhadap almamaternya di sekolah pertanian yang terukir dalam ikon Cinta 93 dan grup Ikasemtani.
Senam jiwa sebagai penciri dari sang founder dan para sahabat Bengkel Narasi menjadi bagian pembahasan dalam buku ini.
Setidaknya ada empat poin pandangan penulis terkait pencapaian sesuatu oleh manusia sehingga menimbulkan rasa bahagia dan bangga terhadap jenis pencapaian tersebut, Pertama , ketika manusia tersebut lulus menempuh pendidikan dari berbagai jenjang sehingga menjadi wasilah untuk mengubah nasibnya. Kedua , ketika manusia menuntaskan masa lajangnya dalam pernikahan terhadap pasangan yang dicintainya.
Ketiga , ketika manusia berhasil memperoleh pekerjaan yang layak dan amanah yang prestisius dan akan membuat dirinya bisa mengambil keputusan bagi kemaslahatan umat manusia. Terakhir, ketika manusia mampu mencipta, menemukan, menggagas ide kemajuan dan diwujudkan dalam suatu karya monumental. Diantara karya tersebut adalah membuat produk literasi dalam bentuk buku bacaan yang bermutu dan menjadikannya sebagai legacy ilmu pengetahuan. Buku sebagai hasil olah pikir dan dzikir merupakan buah pena yang abadi, serta dilindungi undang-undang dalam hak kekayaan intelektual.
Penulis mengambil motto dari ayat Al-Qur’an. “Katakanlah: ‘Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? ‘Sesungguhnya orang yang berakallah (ulul albaab)yang dapat menerima pelajaran…” (QS.Az-Zumar:9).
Abdu Salam, ilmuan Pakistan (Pemenang Nobel Fisika,1979) menyampaikan,”Profil dan sifat yang melekat pada diri ulul albaab adalah tafakur (berpikir,mengamati) dan tasyakur(memanfaatkan karunia Allah Swt dengan menggunakan akal, sehingga kenikmatan itu menjadi berlipat ganda). Tafakur menghasilkan sains dan tasyakur menghasilkan teknologi.” (Hidayatullah-11/XVII, Maret 2005).
Dalam sumpah pena, RIM menuliskan,” Buah TERLEZAT sepanjang masa yang bertahan dalam segala musim dan menjadi KEGEMARAN para pemikir besar dunia adalah BUAH PENA.” Genap setahun menjalani proses literasi kepenulisan, sejak artikel pertama ditulis pada tanggal 18 Juni 2023, maka tuntaslah penyusunan buku ini. Alhamdulillah, semoga memberi manfaat bagi para pembaca.
Apresiasi dan penghormatan yang tiada tara, penulis haturkan kepada founder Bengkel Narasi Indonesia, Sipil Institute dan PAI, Bapak Ruslan Ismail Mage, Bang RIM yang telah berkenan memberi ruang kreativitas menulis, kado buku sebagai atensi dan motivasi kepada penulis hingga menyiapkan panggung di lantai literasi yang tak berujung untuk mengisi bilik-bilik literasi Bengkel Narasi Indonesia di angkasa.
Kemudian penghargaan yang tinggi dan ucapan terima kasih yang tak terhingga, penulis sampaikan kepada Bapak Kuspriyanto, oleh komunitas Bengkel Narasi disapa Kang Iyan selaku Direktur
Elfatih Media Insani dan timnya di Bandung yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya dalam mendesain cover, layout, editing dan penerbitan hingga proses cetak Harapan Barru menjadi sebuah karya buku memoar ber-ISBN dan dilindungi undang-undang.
Terakhir, ucapan terima kasih sedalam-dalamnya kepada Ibu Gusnawati Lukman, S.Pd.,M.Pd selaku admin Bengkel Narasi Pusat yang setiap waktu memposting artikel penulis. Tak lupa penulis berucap terima kasih dan salam hangat kepada segenap komunitas Bengkel Narasi baik di dalam negeri maupun di mancanegara atas perhatian, dukungan dan doa-doanya.
Barru, 24 November 2024
*Warga Bengkel Narasi Indonesia, Jakarta