Oleh Dev Seixas 25

Tahun baru 2025 aku Art ingin benar-benar melupakan Yano. Pada tanggal 1 januari Yano mengira Art ke kampung halaman. Ia mencoba mengucapkan selamat pagi untuk mengumpang balik jawaban. Aku tidak peduli pada chatnya Yano. Pada tanggal 2 januari 2025 justru aku salah pencet dan video call ke Yano. Ia begitu bahagia sambil mengucapkan selamat atas foto keponakan yang aku post.

Hmmm rajin sekali ya ucapin selamat, ujarku padanya. Sambil tertawa Yano menjawab salahkah aku mengucapakan selamat? Tidak, hanya bisa tidak, anda tidak usah chat atau so peduli, ujarku padanya. Sulit Art, sulit bangat lupakan kamu. Oh ya selamat tahun baru ya Art, ujar Yano. Thanks Yano. Kamu di mana? Maaf aku tidak jadi ke kampung halaman, ujarku pada Yano. Oh posisi di mana sekarang? Tanya Yano. Tidak di rumah sorry, jawabku agak kasar.

Aku mau ke rumah ucapin selamat Tahun Baru Art. Gila kamu, aku tidak di rumah kuda ujarku makin kasar. Hmmm terus di mana posisi kamu kata Yano. Di rumah sauadara aku jadi jangan banyak tanya jawab aku lagi. Tidak lama Yano terus video call, aku hanya berjuang menghidarinya di tahun ini 2025 agar semua bisa berakhir. Setan jangan video call tahu, aku tidak di rumah, ujarku padanya. Ya tapi kenapa kamu terus menghindariku ketika video call Art. Kamu buta atau tuli shii sampai tidak sadar kalau aku mau hubungan gila, yang sudah terjadi lima tahun lalu sudah berakhir.

Itu menurut kamu semata kalau aku tidak. Aku tidak mau kamu Yano. kamu gila dan aku ingin kamu jangan pernah menghubungi aku lagi paham? Paham Bu, hahah Yano tertawa. Aku makin jengkel akhirnya aku langsung mengakhiri chat. Pada tanggal 3 Januari 2025 tepatanya hari jumat Yano chat ingin ke rumah. Aku tetap saja menjawab, jika aku belum pulang ke rumah. Yano jengkel karena aku tak menerima ketika ia video call.

Kamu baik Art, padahal tujuan aku hanya mau mengucapkan selamat tahun baru sebagai teman. Maaf aku tidak butuh selamat dari kamu Yano. Tiba-tiba aku simpan foto Yano dan Istrinya lalu aku kirim ke Yano sambil menulis caption, Yano cintailah istrimu jika kamu benar-benar menyanyangi diriku. Art kamu setan ya? Kenapa simpan foto orang. Ya aku setan, tapi jauh lebih baik dari malaikat karena masih berjuang menyadarkan kamu Yano. Ingat istrimu butuh kamu, jika kamu mau cinta ya cinta sama istrimu, bukan aku.

Yano istrimu cantik, sexy. langsing apa yang kurang coba? Tanyaku pada Yano. Yano berulang kali video call namun, aku terus saja cuekin panggilan video callnya. Pada tanggal 04 Januari 2025, Yano kembali mengucapkan selamat pagi lewat chat. Hmm pagi, Yano apa kabar? Baik sebaliknya? Tanya Yano. Aku kabar baik Yano. Aku mau ke rumahmu Art. Gila ya kamu, jawab aku. Hmm Art kamu bisa menghina aku dengan nama binatang apapun di dunia ini, kamu mau Art yang jelas serbu kamu mencoba untuk menghidari aku justru aku akan semakin mencintaimu lebih dari itu.

Apa shii maumu jika bukan hanya sekedar mau menambah beban pikiranku agar aku tidak memiliki kesempatan untuk pria lain dalam hidupku. Yano jangan pernah beranggapan aku adalah pelacur special kamu Yano. Art kamu bisa berkata apa saja dan kapan saja tapi selama mengenal kamu, aku tahu kamu adalah satu-satunya wanita yang begitu mencintaiku dengan tulus dan aku tidak pernah berkata jika kamu adalah seorang pelacur bagiku, ujar Yano.

Yano aku mohon lepaskan sayapku biar aku bisa terbang bebas seperti burung untuk melihat indahnya alam di sekitarku. Jangan pernah ganggu kehidupanku lagi, please Yano. Tidak Art aku tidak akan bisa melepaskan kamu dengan mudah, karena kau adalah perempuan terbaik yang pernah mengenal aku dengan tulus Art.

Aku akan ke rumah Art untuk mengucapkan selamat tahun baru padamu. Kamu sudah benar-benar gila Yano. Aku mohon sekali lagi jika kamu benar-benar beranggapan, kalau aku adalah perempuan terbaik yang pernah kamu kenal dalam hidupmu maka tolong lepaskan diriku dari cenkraman cinta buta yang kita jaling ini Yano. Tidak Art, sampai kamu membenci aku jutaan kali bahkan memaksa aku untuk meninggalkan akupun, aku pasti akan selalu mencari keberadaanmu Art, ingat janjiku. Jadi kamu ingin aku terus menjadi tempat pelampisan nafsumu begitu! Ujarku, pada Yano.

Sayang coba kamu renungkan baik-baik apakah selama ini aku memaksa kamu ? Aku yakin kamu menerima aku bukan karena kamu sedang beraa di titik masalah terberat Art tapi kita saling menyukai sejak awal hingga memutuskan untuk hidup bersama tanpa membutuhkan pengakuan dunia dalam bentuk atau warna apapun Art, jadi jangan pernah berpikir jika aku menjadikan kau sebagai tempat pelampisan nafsu.

Okey fine Yano jika benar katamu please cintailah dia, sambil aku mengirim fotonya bersama sang istri. Pertengkaran hebat terjadi pada tanggal 04/01/2025 antara Yano dan aku karena aku tidak mengizinkan dia untuk berkunjung ke rumahku, dengan alasan apapun karena di antara kami berdua ada khemistri yang kuat melebihi pasangan lain di dunia, meskipun relasi yang kami jaling tidak ada pengakuan legal. Aku harus bisa, tanyaku dalam hati sambil memblok akun Yano, meskipun aku tahu jika ia akan kontak dengan cara apapun.

Tak lama Yano menelpon aku lewat panggilan biasa, Art aku akan ke Hera jadi tidak sempat berkunjung tapi aku balik dari tugas, jangan pernah hentikan langkahku. Tanpa menjawab apapun aku langsung mengakhiri kembali panggilannya Yano. Sambil aku batalkan pemblokiran dan memberi nasehat agar Yano bisa fokus bekerja untuk membantu mereka yang sedang mengalami banjir di lokasi yang akan dikunjungi oleh yano bersama dengan teamnya.

Ketika menjelang sore hari, aku terbangun dari tidur. Saat aku bangun aku masih sempat berjalan ke pasar dengan membeli sayur. Pulang dari pasar aku ucapakan lagi selamat malam pada Yano, karena aku benar-benar tidak ingin dia kecewa dengan cara memblok. Yano langsung berkata aku mau ke rumah, ujar Yano. Sudah malam Yano, besok saja. Yano langsung mengakhiri panggilan. Aku sedang makan malam sambil kebersihan hingga larut malam. Tepat pikul 22:00 tiba-tiba Yano mampir dengan tujuan ucapin selamat tahun baru.

Turun dari motor Yano langsung berjalan ke arahku dan mengucapkan selamat tahun baru kepadaku. Sambil aku ajak ia duduk dan aku buatkan Capochino buat dia. Art aku tidak tahu tiba-tiba sakit perut Art, apa kalian ada air? Ya silakan! Aku tunjukan kamar mandi dan ia pun berjalan ke kamar mandi untuk buang air.

Saat Yano balik aku sudah siapakan minuman. Kami duduk sambil berbincang seadanya. Tiba-tiba kami membagi cerita dan aku memberi peringatan agar jangan ada lagi rasa selain teman. Yano jawab, oh no Art, jangan ambil keputusan sepihak, ujarnya. Bukan sepihak, Yano bodoh dan tolol tapi demi keutuhan keluargamu, jawabku, Tidak pokoknya kita begini sampai maut memisahkan kita, ujar Yano.

Art aku rencana mau lanjut kuliah apakah kamu bisa membantuku? Tentu bisa, kenapa tidak! Tapi kamu janji kita end dulu. Tidak Art, aku tidak mau, ujar Yano. Jika kamu sayang pada dirimu juga keluargamu please kuliahlah. Terima kasih Art, kamu sudah bisa suport aku. Layaknya teman Yano, aku bisa melakukan hal sederhana bagimu, tapi akan bermanfaat kelak. Aku paham Art, dari sifatmu inilah yang membuatku tak ingin melepaskan kamu. Okey, jika gitu kita belajar bersama karena katamu, kamu tidak bisa ketika, jadi biar aku latih kamu malam ini, daripada tiap hari kita bahas terus relasi tak berbobot. Okey bisakah kau mengajari aku? Tentu, jawabku.

Aku langusng mengajak Yano ke officeku. Malam itu Yano agak grogi dan malu tapi aku berusaha melatih dia hingga bisa menyelesaikan tugas sebagai satu upaya memperkenalkan dia pada program dasar dalam pengenalan MW hingga Yano pun print, hingga jam pukul 02:00 Yano pamit hendak pulang.

Tiba-tiba Yano menatapku penuh perasaan. Art aku rindu, ujarnya. Aku tidak tahu harus berkata apa lagi agar dia paham makna dari perkataanku. Selalu yang aku perjuangi, jadi fatal sejak permulaan hingga kini. Tiba-tiba setelah menutupi Lep, Yano langsung menarik aku dan memeluk serta menciumku sampai aku harus mati rasa lagi di hadapannya. Yano please lepaskan aku, Please. Justru terjadi bukan melepaskan diriku tapi makin mendekap aku dengan erat. Art bisakah kamu menuliskan sebuah motto untukku? Ya tentu bisa. Akirnya Yanopun pamit dan pulang.

bersambung…

(Visited 1 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Devinarti Seixas

Penulis dan Pendiri KPKers Timor Leste, dengan mottonya: "Kebijaksanaan bukan untuk mencari kehidupan melainkan untuk memberi kehidupan dan menghidupkan". Telah menyumbangkan lebih dari 100 tulisan berupa; berita, cerpen, novel, puisi dan artikel ke BN sejak 2021 hingga sekarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.