Judul: Asal Usul Raja Raja Pertama di Sulawesi Selatan
Penulis: Tim Aksara
Editor: Drs. H. Nonci, S.P.
Penerbit: CV Aksara
Tahun Terbit: –
Jumlah Halaman: iv + 76
ISBN: –
Tujuan utama penulisan buku ini adalah untuk menambah koleksi perpustakaan sekolah sehingga perpustakaan sekolah dapat diberdayakan dalam rangka peningkatan pemahaman anak sekolah terhadap koleksi muatan lokal. Penulis buku ini adalah Tim Aksara dan editornya adalah Drs. H. Nonci, S.P., yang juga banyak menulis buku bermuatan lokal Sulawesi Selatan.
Buku ini disusun dalam 4 bab diawali dengan Pendahuluan dimana berbagai topik diulas dengan ringkas. Topik pertama adalah ‘Sianre Bale’ yang merujuk pada istilah hukum rimba dalam bahasa Bugis, dimana yang kuat yang berkuasa. Keadaan ini terjadi dimasa silam dalam kehidupan orang Bugis. Diungkapkan pula pada bagian ini, hasil penelitian H.R. Von Heekeren mengenai fosil vertebrata di Lilirilau, Soppeng pada tahun 1968 dan 1970.
Selanjutnya diuraikan tentang asal usul raja raja di Sulawesi Selatan yang berasal dari To Manurung. Meskipun judulnya Asal Usul Raja Pertama di Sulawesi Selatan, namun dalam buku ini hanya mengulas tiga daerah yaitu asal usul raja pertama di Gowa, Bone dan Soppeng.
Bagian kedua atau bab kedua membahas tentang ‘To Manurung’ di Gowa. To Manurung adalah istilah untuk manusia titisan dewa atau manusia setengah dewa dimasa lampau yang kemudian oleh masyarakat setempat, diwakili oleh dewan adat, dijadikan pemimpin atau raja. Diuraikan pula disini keadaan Gowa pada masa sebelum datangnya To Manurung, kemudian masa datangnya To Manurung dan tentang Batara Manurung. Pada bagian ini juga di uraikan secara lengkap silsilah raja Gowa mulai dari To Manurung sampai Sultan Hasanuddin, lengkap dengan nama nama anak dan istri mereka.
Selanjutnya bagian yang membahas To Manurung di Bone. Diawali dengan pembahasan masa masa sebelum datangnya To Manurung. Pada masa itu dibagi dalam 2 periode atau zaman yaitu zaman La Galigo dan zaman Peralihan. Masa masa datangnya To Manurung, dan terbentuknya 7 kelompok atau wanua yaitu: Wanua Ujung, Wanua Tibojong, Wanua Ta’, Wanua Tanete Riattang, Wanua Tenete Riawang, Wanua Ponceng dan Wanua Macege. Ketujuh pemimpin kelompok ini tergabung dalam Dewan Ade Pitue.
Diuraikan pula struktur pemerintahan kerajaan Bone dimana ada Raja yang disebut juga MangkauE (raja yang berkuasa dan duduk di atas tahta kerjaan), ada To Marilalang atau orang dalam atau sama dengan Perdana Menteri diera moderen sekarang ini. Setelah To Marilalang, berturut turut ada Anggota Hadat, Jemma Tongeng, Anrong Guru Anak Karaeng, Tomalompona Towangke, Anrong Guru Pukalawing Epu, Suro (Suro SeppuloEdua), Parennung, Juru Bahasa, dan terakhir Juru Tulis.
Bagian terakhir adalah To Manurung di Soppeng. Sama seperti bagian bagian sebelumnya, diawali dengan masa masa sebelum datangnya To Manurung, dan masa datangnya To Manurung. Ada yang menarik disini, menurut penulis buku, bahwa kata Soppeng berasal dari penggabungan dua kata yaitu Sosso dan Lappeng yang akhirnya menjadi Soppeng.
Buku ini cukup informatif menguraikan tentang asal usul raja pertama di 3 kerajaan di Sulawesi Selatan yaitu Bone, Soppeng dan Wajo. Masa datangnya To Manurung dan masa pemerintahan raja setelahnya.
Namun ada juga kekurangannya yaitu, meskipun disebutkan Sulawesi Selatan, namun hanya 3 daerah yang diulas. Bahkan kerajaan Wajo, Luwu, dan kerajaan lainnya tidak dibahas sama sekali. Mungkin karena kerajaan lain tidak mengawali kepemimpinannya dengan To Manurung?
Buku ini koleksi Layanan Perpustakaan Umum, UPT Layanan Perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulawesi Selatan.
