Tugas Kita sebagai generasi muda atau dikatakan generasi penerus bangsa, kita tentu memiliki komitmen untuk terus belajar hal-hal baru demi memperkaya wawasan atau menambah pengalaman kita.
Perihal itulah yang membuat Fransico Xavier dengan nama panggilan Asu-Asu Jr, selalu mencari kesempatan untuk mendekatkan diri pada orang yang memiliki kemampuan serta wawasan luas atau potensial.
Setiap manusia adalah hasil karya Tuhan, akan tetapi cara berpikir setiap manusialah yang membuat kita nampak berbeda dengan berjalannya waktu. Kita bisa memiliki waktu yang sama akan tetapi cara kita menggunakan waktu juga berbeda, kita bisa memiliki rambut yang berwarna sama tapi alur pemikiran kita juga berbeda.

Dengan demikian kita adalah generasi yang sama akan tetapi memiliki impian yang berbeda dan cara mencapai impian pun akan melalui proses yang berbeda pula, meskipun kelak pencapian bisa mendahului atau terlambat.
Jadi aku secara pribadi bukan tidak pernah jatuh bahkan aku pernah terjatuh ke titik zero tapi mampu bangkit lagi dan menjadi diriku sendiri.
Sikap dimana kita, ketika terjatuh adalah, jangan pernah termakan oleh kata-kata orang, melainkan kita harus tetap berjuang untuk mencapai apa yang kita targetkan untuk kita capai di kemudahan hari.
Mengapa itu penting? Karena ketika kita tidak menyadari bahwa waktu yang sudah berlalu tak mampu terulang kembali, maka sebagai seorang yang terdampar tentu berjuang mencari solusi untuk diri sendiri.
Banyak hal yang aku alami dalam hidup, aku tidak menyadarinya, tapi aku sadar ternyata aku sudah berada di proses waktu yang berbeda. Aku bahkan tidak menyalahkan waktu yang sudah berlalu, meskipun waktu itu mendidikku dengan luka, karena dari luka itu aku merasa berjuang untuk sembuh sampai bejuang tak ada bekas yang tertinggal.
Sejak hari itulah aku sadar dan aku berdiri jadi diriku sendiri dengan terus belajar dari lider-lider potensial seperti Ex.Perdana Mentri Taur Matan Ruak. Setiap ada kesempatan aku selalu saja mendekati beliau karena ada hal-hal yang tidak aku tahu dalam hidupku bisa paham, maknanya dari tokoh potensial seperti beliau.
Para tokoh potensial tentu sudah memiliki wawasan dan tugasku adalah, bagaimana bisa mengikuti jejak mereka tentu lewat perjuangan yakni mendekati diri pada mereka untuk belajar hal-hal baru yang belum kita paham secara detail.
Sejak dulu aku selalu berjuang untuk membagi waktu untuk belajar hal-hal baru dari lider potensial seperti TMR karena bagiku belajar adalah, tugas generasi penerus bangsa ini sangat penting.
Selama Francisco mengambil keputusan untuk mendekatkan diri pada lider TMR karena ada beberapa pola pikir yang ia sukai dari lider TMR yakni, jiwa kepemimpinan yang memiliki perhatian pada kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat kaum Marginal.
Beliau memiliki pola pemikiran yang berbeda yakni tidak ingin memberi harapan yang tiada bukti pada masyarakat karena bagi TMR tujuan utamanya,, bagaimana masyarakat kaum Marginal bisa hidup seperti masyarakat lainnya, harapan itu yang selalu jadi pemikiran utama TMR, yang membuat saya ingin belajar banyak hal dari beliau.
Jadi sesungguhnya pengalaman itu butuh kita melibatkan diri dalam sebuah proses, bukan hanya duduk menunggu meskipun kita kehilangan waktu menurut orang lain di sekitar kita.
by Bu Dev’1125]