Pegiat literasi adalah mereka yang mendedikasikan dirinya sebagai  cahaya dalam kegelapan, penunjuk arah kebaikan dan kebanaran agar dapat bermanfaat bagi sesama manusia  dalam kehidupan,walau diri sendiri masih jauh dari sempurna.  Ada kalimat bijak dari Founder Sipil Institut Jakarta, bapak Ruslan Ismail Mage yang akrab kami sapa dengan  panggilan Bang RIM mengatakan  bahwa “orang yang mengabaikan literasi akan dilaknat peradaban”. Sejalan dengan pernyataan tersebut, manusia Agung yang menjadi panutan umatnya,  menyampaikan dalam salah satu hadist bahwa “belajar dari ayunan sampai ke liang lahat” pun dalam Al Quran telah ditegaskan bahwa “orang yang beriman dan berilmu pengetahuan akan diangkat derajatnya lebih tinggi” perintah untuk memiliki ilmu pengetahuan merupakan perbuatan yang wajib utuk dilakukan bagi setiap manusia agar kehidupan yang lebih baik dapat kita raih baik di dunia maupun di ahirat kelak. 

Ilmu sebagai cahaya dalam kegelapan dan penunjuk arah kebenaran bagi  semua manusia agar  mampu  menapaki perjalanannya di bentangan bumi yang penuh tantangan dan rintangan di zaman kemajuan teknologi sebagai bagian dari kehidupan manusia tidak dapat diabaikan dan tak akan terbendung jika tidak disiasati dengan hal yang sama manfaatnya. Taman Baca Masyarakat  “Pustaka Islami Lambai” berdiri sejak tahun 2018, hadir sebagai salah satu solusi bagi masyarakat sekitarnya terutama bagi generasi muda yang sebagian besar telah terlanjur terhipnotis oleh gudget. Taman Baca ini berkedudukan di desa Lambai Kecamatan Lambai Kab. Kolaka Utara Sulawesi tenggara, yang awalnya hanya memiliki koleksi buku pribadi yang sangat terbatas jumlahnya tapi keinginan untuk menebar dan menyebai ilmu sangat besar. selain koleksi buku pribadi, ada pula koleksi majalah Hidayatullah karena sempat berlangganan beberapa tahun. Namun seiring berjalannya waktu, buku kami bertambah dan bertambah terus, namun yang rusak juga banyak. Terkadang  kami mendapatkan sumbangan meski hanya satu eksamplar, pernah juga dikirimi buku dua sampai tiga eksamplar  dari kementerian Informasi dan komunikasi melalui pengiriman POS beberapa tahun silam.

Di tahun 2025 ini, menjadi tahun paling berbahagia bagi saya sebagai poengelola taman baca ini, karena telah mendapat bantuan buku sebanyak seribu buku tambah satu rak untuk buku-buku tersebut, sehingga koleksi buku-buku di taman baca masyarakat yang kami kelola semakin banyak dan semakin beragam di rak buku kami. Beberapa bulan sebelumnya, kami juga mendapat bantuan buku dari Perpusda Kab. Kolaka utara sebanyak 150 buku. tentu sangat berharap, semoga dengan koleksi-koleksi yang kami miliki saat ini makin menarik minat anak-anak muda di sekitarnya sekaligus menambah semangat   bergiat bagi kami penggerak literasi dengan giat kecil dan di lingkungaan yang terbatas agar “tidak dilaknat peradaban.” Seribu buku telah kami dapatkan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, yang bagi kami merupakaan jumlah yang sangat fantastis apalagi bukunya semua masih tersegel. Semoga cahaya-cahaya ilmu tetap terpancar dari berbagai sudut-sudut negeri, melalui dedikasi para pegiat literasi tanpa pamrih agar peradaban dapat tetap tegak, termasuk di Kolaka Utara agar cahaya-cahaya ilmu tidak akan pernah redup sehingga Indonesia Emas dapat terwujud,. Dirgahayu Indonesia yang ke 80, NKRI harga mati.  “Bersatu, Berdaulat, Rakyat sejahtera, Indonesia Maju.”

(Visited 30 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.