Anda sempurna. Ketika cinta datang dari diri Anda, Anda tidak mencari cinta hanya karena Anda takut sendirian. Bila Anda memiliki semua cinta untuk diri anda sendiri, Anda bisa sendirian dan tidak ada masalah. Anda senang menyendiri. Berbagi pun menyenangkan.
“Jika aku mencintaimu, itu karena kita ingin menjadi cemburu, karena aku memiliki kebutuhan untuk mengendalikan kamu, atau kamu memiliki kebutuhan untuk mengendalikan aku?” Jika terjadi seperti itu, tentu saja tidak akan menyenangkan.
Jika aku dikritik atau dihakimi. Jika aku merasa sakit hati lalu tidak ada rasa terima kasih. Jika aku merasa menderita, mungkin lebih baik menyendiri? Apakah orang-orang bertemu hanya untuk memiliki drama, untuk merasa saling memiliki satu sama lain, untuk saling menghukum satu sama lain, atau hanya untuk diselamatkan? Apakah itu alasan mereka menjalin kebersamaan? Tentu saja, kita memiliki semua pilihan tersebut. Tetapi, apa yang sebenarnya kita cari?
Ketika kita masih anak-anak – usia lima, enam, atau tujuh tahun – kita tertarik pada anak-anak lain karena ingin bermain. Kita ingin bergembira. Kita tidak membuang waktu dengan anak lain sebab kita ingin bertengkar atau bersandiwara. Itu bisa terjadi, tetapi itu bersifat sementara. Kita hanya bermain dan bermain. Ketika kita bosan, kita ubah permainannya, kita rubah peraturannya, tetapi kita terus menjelajahinya setiap waktu.
Jika Anda masuk ke dalam suatu hubungan serta memiliki drama, karena Anda ingin menjadi cemburu, karena Anda ingin menjadi posesif, karena Anda ingin mengontrol hidup pasangan Anda, Anda tidak mencari kesenangan, Anda mencari rasa sakit dan itulah yang akan anda dapatkan. Jika Anda masuk ke dalam suatu hubungan dengan keegoisan, mengharapkan bahwa pasangan Anda akan membuat Anda bahagia, itu tidak akan pernah terjadi. Itu bukan kesalahan pasangan Anda; itu adalah kesalahan Anda sendiri.
Ketika kita masuk ke dalam hubungan apa pun, itu karena kita ingin berbagi, kita ingin menikmati, kita ingin bersenang-senang, kita tidak ingin menjadi bosan. Jika kita mencari pasangan, itu karena kita ingin bermain, kita ingin bahagia, dan menikmati apa adanya. Kita tidak memilih pasangan hanya untuk memberikan orang tersebut yang kita percaya untuk mencintai semua sampah emosi kita, untuk menempatkan semua kecemburuan kita, semua kemarahan kita, semua keegoisan kita ke orang itu. Bagaimana seseorang dapat memberitahu Anda, “Aku mencintaimu” dan kemudian memperlakukan Anda dan melecehkan Anda, mempermalukan Anda dan tidak menghormati Anda? Orang yang mungkin mengaku mencintai Anda, tetapi apakah itu benar-benar cinta? Jika kita mencintai, kita ingin yang terbaik untuk orang yang kita cintai. Mengapa menempatkan sampah emosi kita ke anak-anak kita sendiri? Mengapa menyiksa mereka karena kita penuh dengan ketakutan dan racun emosional? Mengapa menyalahkan orang tua kita untuk sampah emosi kita sendiri?
Orang belajar untuk menjadi egois dan menutup hati mereka begitu erat. Mereka kelaparan karena cinta, tidak mengetahui bahwa hati adalah dapur ajaib. Hati Anda adalah dapur ajaib. Buka hati Anda. Bukalah dapur ajaib Anda.
Don Miguel Ruiz
Jangan berjalan di muka bumi untuk mengemis cinta. Di dalam hati Anda, semua cinta yang Anda butuhkan telah ada. Hati Anda dapat menciptakan berapa pun jumlah cintanya, bukan hanya untuk diri sendiri; tetapi untuk seluruh dunia. Anda bisa memberi cinta tanpa syarat; Anda bisa bermurah hati dengan cinta karena Anda memiliki dapur ajaib dalam hati Anda. Kemudian semua orang yang kelaparan, orang yang percaya hatinya tertutup akan selalu ingin berada di dekat Anda untuk cinta Anda.
Apa yang membuat Anda bahagia adalah ketika cinta keluar dari Anda. Jika Anda bermurah hati dengan cinta, setiap orang akan mencintai Anda. Anda tidak akan pernah kesepian jika Anda bermurah hati. Jika Anda egois, Anda akan selalu kesepian dan tidak ada yang bisa disalahkan kecuali diri Anda sendiri. Kemurahan hati Anda akan membuka semua pintu, tidak hanya mementingkan diri Anda.
Keegoisan berasal dari kemiskinan di hati, dari keyakinan bahwa cinta itu tidak berlimpah. Kita menjadi egois ketika kita percaya bahwa mungkin besok kita tidak akan memiliki pizza apa pun. Tapi ketika kita tahu bahwa hati kita adalah dapur ajaib, kita senantiasa murah hati, dan cinta kita benar-benar tanpa syarat. []
Diterjemahkan dari The Mastery of Love, Don Miguel Ruiz
Ketika kita tahu hati kita adalah dapur ajaib, maka kita senantiasa murah hati dan cinta kita benar2 tanpa syarat.