Oleh Bengkel Narasi Kolaka Utara

Ibu…
Tak cukup narasi untuk memuliakanmu
Takkan lekang waktu untuk selalu menyayangimu
Bahkan seluruh tinta takkan cukup tuk melukiskan tentangmu

Ibu…
Dalam pelukmu kutemukan arti kasi sayang
Garis lengkung di dahimu yang termakan usia
Menyiratkan perjuangan menembus batas waktu

Ibu…
Engkaulah bidadariku
Yang merangkul mimpiku dengan sayap lembutmu
Menerbangkan sejuta asa ke angkasa luas

Ibu…
Walau wajahmu tak lagi mampu kutatap Namun kenangan tentangmu tak pernah pupus
Bersamamu selalu ada kehangatan dan kedamaian

Ibu…..
Engkau adalah wakil Tuhan di hidupku
Cintamu kekal sepanjang masa
Laksana cahaya mentari kepada bulan
Yang tak pernah meminta balasan

Ibu……
Sembilan bulan dalam kandunganmu
Sakitmu tak terhingga ketika melahirkanku
Dua tahun menyusuiku, menyapiku hingga akhir hayatmu
Doamu menembus Arasy membuatku mampu berdiri tegar hingga kini

Ibu….
Kasihmu abadi sepanjang masa
Hanya memberi tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia
Sangatlah tepat syair lagu itu untukmu wahai ibu

Ibu…
Engkau adalah madrasah pertama bagiku
Dari pengasuhan ku belajar tentang kehidupan
Darimu ku belajar mengucap kata demi kata hingga menjadi ucapan bermakna

Salam bakti kami untukmu ibu

(Visited 229 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.