Oleh : Elvira Pereira Ximenes

Santo Ignatius lahir di Loyola Spanyol tanggal 23 Oktober 1491. Ia dibaptis dengan nama Inigo. Yang artinya si kecilku. Inigo berasal dari keturunan bangsawan Basque, Spanyol. Ia anak bungsu dari 13 bersaudara. Ibunya meninggal setelah kelahirannya kemudian dibesarkan oleh Maria de Garin istri dari seorang tukang besi setempat.

Sebagai seorang pemuda Inigo terlibat dalam dunia latihan – latihan kemiliteran dan memiliki cita – cita untuk menjadi orang terkenal dan memakai jubah militer dengan angkuh yang terayung bebas untuk menyingkapkan celana ketak dan bersepatu bot, sebilah pedang dan belati di pinggangnya. Sejak umur 17 tahun.

Tahun 1509 usianya yang ke – 18 Inigo mengangkat senjata sebagai pengabdiannya kepada Antonio Manrique de Lara, Adipati Najera. Dibawah kepemimpinan sang Adipati, Inigo terlibat dalam banyak pertemuran tanpa luka

Pada tanggal 20 Mei 1521 pada pertempuran Pamplona, Inigo terluka parah ketika pasukan Ekspedisi Perancis Navarra menyerbu benteng Pamplona. Sebuah bola merian menyebabkan kaki kananya terluka dan kaki kirinya patah di berbagai titik. Dalam kondisi sakrat maut Inigo diantar ke kastel ayahnya di Loyola. Dia sangat khawatir dengan keadaan kakinya yang terluka parah.

Demi pemulihan luka-luka tersebut ia harus menjalani operasi bedah tanpa dibius. Yang membuat dia tersiksa saat itu. Akhirnya, operasi tersebut menyebabkan satu kakinya lebih pendek dan ia menjadi pincang sepanjang sisa hidupnya. Sehingga kariernya sebagai militerpun berakhir.

Inigo mengalami transformasi rohani dalam masa pemulihannya sehingga ia merasakan panggilan dalam kehidupan religius karena semua rumah sakit pada zaman itu dikelola oleh tarekat religius sehingga bacaan yang disiapkan untuk pasien yang terbaring adalah kitab suci dan literatur devosional tentang buku – buku rohani dan riwayat hidup para orang kudus

Setelah keadaan membaik untuk berjalan ia mempunyai niat berziarah ke tanah suci untuk mencium bumi tempat Tuhan Yesus pernah berjalan diatasnya

Pada tahun 1539 bersama Petrus Faber dan Fransicus Xaverius membentuk Serikat Jesus yang disetujui oleh Paus Paulus III (1540). Dengan berjalannya waktu nama aslinya diganti dengan nama Ignatius. Ignatius dipilih sebagai superior jendela pertama dan dikenal sebagai seorang teolog.

Pada tahun 1548 Ignatius sempat dibawa ke hadapan inkuisisi Roma untuk pemeriksaan latihan rohani karyanya. Ia kemudian bebas dari tuduhan akhirnya memperoleh izin kepausan untuk dicetak lalu dipublikasikan, sehingga Ignatius dikenal sebagai seorang pembimbing rohani yang berbakat

Ignatius menulis konstitusi Jesuit yang diadopsi oleh serikat Jesus pada 1554 menekankan penyangkalan diri dan ketaatan mutlak kepada Sri Paus dan superior dalam hirarki gereja. Prinsip utamanya menjadi semboyan Jesuit Ad Maiorem Dei Gloriam ( Demi kemuliaan Allah Yang Lebih Besar )

Jadi anggota ordo Serikat Yesus yang disebut Jesuit berkarya di bidang pendidikan, retreat, dan pendamping orang miskin. Ia wafat pada tanggal 31 Juli 1956 di Roma. Dibeatifikasi pada tanggal 27 Juli 1609 oleh Paus Paulus V dan dikanonisasi pada tanggal 12 Maret 1622 oleh Paus Gregorius XV. Biasanya merayakan hari raya Santo Ignatius dari Loyola jatuh pada tanggal 31 Juli. Santo Ignatius juga sering disebut sebagai pelindung para tentara.
( Kutipan: Wikipedia )

(Visited 70 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Elvira P. Ximenes

Elemen KPKers Dili TL, telah menyumbangkan puluhan tulisan berupa, artikel, cerpen, dan puisi ke BN, dengan motonya, "Mengukir makna dalam setiap kalimat, menghidupkan dunia dalam setiap paragraf", pingin jadi penulis mengikuti jejak para penulis senior lainnya di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.