Oleh: Elvira Pereira Ximenes*

Kala itu aku biasa-biasa saja
Tak kusangka selama ini
Kau memendam perasaanmu diam-diam padaku
Akhirnya terungkap juga

Melalui media sosial
Kau menyalurkan perasaanmu lewat udara
Benih cinta pun lambat laun tumbuh
Mengangkasa di jagat raya

Sebenarnya kau bukan manusia baru untukku
Kita pernah bertatap muka selama tiga tahun
Di suatu wadah pendidikan
Tempat kita belajar dan mengajar

Cinta memang buta
Tak mengenal batas umur
Tak peduli latar belakang
Itulah kekuatan cinta

Aku salut pada dirimu
Kau pemberani, itulah kekuatanmu
Berani mengungkapkan isi hatimu padaku
Aku bersyukur atas rahmat ini

Tanpa berpikir panjang
Kau jujur padaku
Kalau kau begitu mencintaiku
Ungkapan yang berasal dari lubuk hatimu yang paling dalam

Dengan bersuka cita
Aku menerima ungkapan hatimu yang tulus
Dengan penuh belas kasih
Tanpa basa basi

Seiring berjalannya waktu
Benih cinta yang kau tanam
Dalam lubuk hati nuraniku
Mulai kelihatan tumbuh dan berkembang

Pertanyaan demi pertanyaan tak ada jawaban
Mulai muncul dalam benakku
Pergulatan dan pergumulan
Menyerang jiwaku

Ke manakah hubungan ini mencapai garis finish
Penghakiman demi penghakiman menghampiri diriku
Aku pun tak sanggup menghadapinya
Akhirnya aku menghakimi diriku sendiri

Ungkapan cinta yang kau utarakan
Kini berubah jadi musuh
Apresiasimu padaku telah berubah seketika
Kini telah menghilang diterpa angin badai

Kini semua tinggal kenangan
Perasaan cinta tiba-tiba menghilang di udara
Bagai disambar petir
Menghilang tanpa jejak hingga detik ini

Aku tetap berbahagia dan bersyukur pada sang ilahi
Terima kasih atas perasaan cintamu padaku
Terima kasih atas apresiasimu padaku
Terima kasih atas luka yang kau tinggalkan lewat penghakimanmu

Aku tetap mendoakanmu
Di mana pun kau berada
Apa pun yang sedang kau lakukan
Kita tetap sehati dalam nama Yesus

Ingatlah, aku pernah mengisi ruang di hatimu
Aku pernah menemanimu dalam kehampaan hidupmu
Aku pernah menjadi bagian dalam ziarah batinmu
Terima kasih atas kehadiranmu dalam hidupku juga.

*Penulis adalah pecinta dan pegiat literasi Timor Leste

(Visited 27 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Elvira P. Ximenes

Elemen KPKers Dili TL, telah menyumbangkan puluhan tulisan berupa, artikel, cerpen, dan puisi ke BN, dengan motonya, "Mengukir makna dalam setiap kalimat, menghidupkan dunia dalam setiap paragraf", pingin jadi penulis mengikuti jejak para penulis senior lainnya di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.