Oleh: Aldo Jlm

Mengapa orang Katolik harus Sharing Kitab Suci (Lectio Divina)?
Apakah Setiap minggu ke gereja mendengar sabda Tuhan itu tidak cukup?
Pertanyaan ini sering muncul diantara kita yang sering aktif ke gereja maupun bagi mereka yang hanya aktif pada hari-hari raya tertentu saja seperti Natal dan Paskah (Napas). Dalam Injil Yohanes bab 1:1-18 mengatakan bahwa, “Firman itu telah menjadi manusia, dan hidup dia antara kita”. Sehingga kalau kita tidak mendalaminya maka kita tidak akan hidup sebagai citra Allah di dunia. Dalam perikop Injil Lukas.4:4, mengatakan bahwa, “manusia hidup bukan hanya dari roti saja, melainkan dari sabda Tuhan”. Itu artinya bahwa kita hidup di dunia ini, harus menkonsumsi sabda Tuhan, selain dari Ekaristi.
Di gereja-gereja protestan mereka lebih mementingkan sabda Tuhan, daripada Ekaristi, yang merupakan sabda Ilahi (divina), Allah berubah wujud menjadi sabda dan hidup di atara kita. Tetapi lain halnya dengan kita di gereja Katolik, kita mempunyai tiga unsur iman utama yakni, Sabda Tuhan (Sola Scriptura), Ekaristi (Solus Christus), dan Pewartaan/Evangelisasi (Solus Evangelium). Ketiga-tiganya sama penting, sehingga harus dilakukan secara bersamaan di gereja Katolik, dan tidak bisa dipisah-pisahkan, karena merupakan satu-kesatuan yang utuh.

Begitu pula kita hidup dengan cinta kasih Allah, dan harus menjalankannya secara bersamaan berdasarkan cinta Kasih Allah, bukan hanya mementingkan salah satunya saja, dan mengabaikan yang lainnya. Sehingga sabda Tuhan sebagai petunjuk dan pelita bagi kita, Ekaristi sebagai roti kehidupan, dan Evangelisasi sebagai perwartaan sabda Tuhan bagi mereka yang belum mengenal Tuhan.
Katolik merupakan agama realistis kehidupan, dari apa yang kita kerjakan, alami, rasakan dalam kehidupan kita sehari-hari, diwujudkannya dalam rupa cinta kasih Allah. Bukan hanya berdasarkan pada hukum taurat, alkitab, atau sejenis lainnya, yang hanya mementingkan salah satunya saja dan mengabaikan yang lainnya. Sebagai orang beriman Katolik harus sering-sering sharing atau membagi sabda Tuhan kepada sesama kita yang belum mengenal dan mendalami sabda Allah, dan mempraktekkannya dalam kehidupannya sehari-hari.

Lectio Divina (latin) yang berarti bacaan ilahi/escritura/Leitura divina/bacaan spritual. Tujuannya adalah orang-orang Kristen Katolik membaca sabda Tuhan bersama untuk meyuburkan imannya, harapannya dan cinta kasihnya. Dia telah muncul di gereja pada abad pertengahan dimana hidup dari Sabda Tuhan, dan tergantung padanya sebagai sumber mata air (oase dei verbum). Tujuan utamanya adalah: berdoa, dan hidup dari sabda Tuhan itu sendiri.

Untuk itu bagi mereka yang belum mengenal Sharing Bible (Lectio Divina), berikut ini saya memberikan tips-tips Lectio Divina. Tipsnya melalui beberapa tahap seperti: membaca kita suci (Lectio divina), mendengar dan memahaminya (meditation), menjawabnya dengan doa (oratio), merenungkan dan mengingatnya (contemplation), dan mempraktekkannya dalam kehidupan kita sehari-hari (action/operatio).
Jadi secara ringkas Lectio Divina ada 5 tahap yakni: Lectio, Meditatio, Oratio, Comtemplatio dan Operatio.

  1. Lectio (membaca Kitab Suci): menentukan perikop yang mau dibaca, mulai berdoa dan baca kitab suci dengan tempo yang lambat, membacanya berulang kali, jika perikop ada syairnya untuk dinyanyikan seperti, Mazmur syair puisi, dapat bervariasi dengan nyanyi.
  2. Meditatio (merenungkan artinya) proses mengunyah konteks sabda Tuhan: mencoba untuk memahami perikop dari sabda Tuhan yang dibacanya; fokus pada salah satu kata dari perikop tersebut; menghafal dan mengijinkan kata-kata dalam kalimat tersebut beriteraksi dengan kehidupan anda; menyambungkan perikop kalimat tersebut dengan konteks kehidupan anda.
  3. Oratio (Menjawabnya melalui doa): menggunakan kata dari perikop yang anda hafal lewat berdoa untuk berbicara dengan Tuhan; mengekspresikan perasaan anda lewat kata-kata dalam kitab suci, sebagai rasa syukur, kesedihan, bahagia, kegaguman, kamarahan, sakit hati, kekecewaan, dan seterusnya…; mengingat bahwa dialog merupakan komunikasi antara anda dengan Tuhan, sehingga perlu tenang dan merenung dengan sabar menunggu Tuhan berbicara kepada kita lewat meditasi dari kata-kata kita sendiri.
  4. Contemplatio (Tenang dalam Tuhan): Mazmur 46:11a “diam dan memahaminya, berarti sayalah Tuhan”; Tenanglah, bersabar menunggu Tuhan berbicara dan memberikan janji dari hati, jangan mengeraskan hati anda, ketika Tuhan memberikan tugas kepadamu atau memanggilmu untuk melayani sesamamu; sebisa mungkin menyampaikan aspirasi kita pada Tuhan, menyaturkan ke hadapannya, selagi kita tidak tenang dan mencari kehendak Tuhan apa yang akan disampaikanNya kepada kita.
  5. Operatio (menjawabnya dengan aksi) dengan aksi konkrit, kesetiaan: membuat perjanjian dan menulis komitmen anda dalam sebuah kertas diari atau buku harian, kemudian melaksanakannya dengan setia; membagi (sharing) apa yang telah kita janjikan dengan kata-kata “SAYA MAU”, jangan menggunakan kata-kata “KITA” atau “KAMI”, sehingga hal ini merupakan suatu janji individu. Demikian tips-tips melakukan Lectio Divina (Sharing Bible) ini berguna bagi anda sekalian yang ingin mendalami iman anda pada Tuhan yang ada yakini dan percaya dari kecil hingga ke liang lahat. Semoga apa yang saya jelaskan dan bagi di sini bisa anda mempraktekkannya di mana saja dan kapan saja. Semoga Bermanfaat bagi yang mempraktekkannya.

By Aldo Jlm-BN, Edisi 080823
Member Bible Sharing Katolik

(Visited 43 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Aldo Jlm

Elemen KPKers-Lospalos,Timor Leste, Penulis, Editor & Kontributor Bengkel Narasi sejak 2021 hingga kini telah menyumbangkan lebih dari 100 tulisan ke BN, berupa cerpen, puisi, opini, dan berita, dari negeri Buaya ke negeri Pancasila, dengan motonya 3S-Santai, Serius dan Sukses. Sebagai penulis, pianis dan guru, selalu bergumul dengan literasi dunia keabadian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.