Oleh : Sabrie Mustamin*
Hari ini 18 Agustus 2023 bersama permaisuri hatiku, sedang menunggu merapatnya kapal feri di Pelabuhan Tobaku Kabupaten Kolaka Utara. Ketika berdiri di dermaga membuang pandangan ke hamparan laut tak bertepi, warna biru laut yang jauh di ujung sana bertemu dengan warna birunya langit. Seakan menyatu mendengarkan irama ombak yang sesekali memghempas ke bibir pantai.
Entah kenapa tiba-tiba teringat beberapa waktu lalu kami dari komunitas Bengkel Narasi Indonesia (BNI) cabang Kolaka Utara ramai-ramai berkumpul di dermaga ini memakai baju kaos seragam warna merah muda berlogo BN Kolaka Utara. Kami bercanda sambil sesekali melihat jam tangan menghitung detik dan menit menunggu kedatangan saudara, sahabat, inspirator, dan penggerak jiwa kami untuk membumikan gerakan literasi menulis di Bumi Patampanua Kolaka Utara.
Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat, sehingga kita sudah melewati lagi pertengahan tahun 2023. Di tempat ini, di Dermaga Penyebrangan Tobaku Siwa ini, terlintas peristiwa yang menjadi sejarah penting perkembangan literasi menulis di Kabupaten Kolaka Utara. Sang inspirator menulis kami di BN Ruslan Ismail Mage, yang familiar kami panggil Bang RIM, pendiri rumah jiwa kami di angkasa, dengan tulus dan ikhlas mengarungi lautan untuk pergi menabur benih-benih literasi menulis di lahan jawa kami.
Bang RIM menginjakkan kaki kedua kalinya di Bumi Patampanua Kabupaten Kolaka Utara. Rasa haru, rindu, dan sejuta rasa bercampur menjadi satu menunggu kapal cepat Bahari Expres sandar di Dermaga penyebrangan Tobaku Siwa. Perasaan rindu di saat berjumpa, bersalam-salaman, dan berpelukan sebagai saudara yang tidak sedarah terbayar sudah. Saat itu seakan-akan kami tidak mau berpisah, karena di tangan dingin Bang RIM ternyata kami bisa berproses menjadi penulis. Bahkan bisa menulis dan menerbitkan buku yang tidak pernah kami bayangkan sebelumnya.
Pertemuan dan perpisahan adalah suatu keniscayaan, lilin-lilin kecil yang redup sebelum kedatangan Sang Inspirator Bang RIM kini menjadi api unggun yang menerangi gerakan literasi di Bumi Patampanua Kolaka Utara. Kami sudah berkomitmen benih literasi menulis yang sudah ditabur dan lilin-lilin semangat yang sudah menyala dalam jiwa, akan kami terus jaga dan pelihara dalam melahirkan generasi emas Kolaka Utara. Semoga ke depan sang inspirator jiwa Bang RIM bisa lagi datang membersemai BN Kolaka Utara.
*Pembina BN dan penikmat literasi menulis Kolaka Utara