Oleh : Elvira Pereira Ximenes
Pagi-pagi terpanggil ke puncak
Tiada angin tiada hujan
Tak sengaja
Terdampar di bibir pantai
Sepi dalam diam
Hembusan angin manyapaku
Menemani ku dibawah langit biru
Membalut tubuh terasa kedinginan
Sambil menanti datangnya ombak
Mendekati diriku
Dalam penantian
Sang Surya pun memancarkan cahayanya
Oh aku tak sendirian
Butiran pasir menyapaku
Melalui percikan putih kekilauan
Mengoda mataku menarik perhatian
Waktu berlari bagai maraton
Tanpa sadar sejam telah berlalu
Yang ku tunggu belum nampak
Aku tak putus asa
Sejauh mata memandang
Si ombak menghampiri diriku
Sambil berseru suka cita
Dihempas angin mengeluarkan busa putih
Pertanda ketulusan cintanya
Seputih salju
Walau di kenai panas sang surya
Tak peduli berubah wujud
Bunyi gemuruh bagaikan drumbend
Menyambut diriku seorang diri
Bagaikan ratu disambut pangeran berkuda
Di istana kerajaan
Dialah cinta sejatiku
Menjemput aku di bibir pantai
Mengantar aku pulang
Ke samudera raya nan luas
Bukan kau hai perahu
Sebesar apa pun badanmu
Kau hanya berlayar di atas permukaan
Yang kubutuhkan adalah ketulusan hati
Siombaklah cinta sejatiku
Membawa aku masuk ke dalam jantung samudra
Menembusi lapisan demi lapisan perairan
Masuk ke dalam dan lebih dalam lagi