Suatu hari di bulan Rosari, pasutri Augusta dan suaminya Augusto, ketika mereka menikah, pergi ke Fátima untuk berbulan madu. Sang istri, di depan Kapel Penampakan, meminta Bunda Maria untuk memberikan seorang putra imam. Syukur kepada Tuhan dan Bunda Maria Fátima, pasangan ini memiliki dua pastor religius dan saat ini tinggal di komunitas yang sama dengan Seminari Bunda Maria Fátima.

Dari sudut pandang kemanusiaan, Maria Augusta dan suaminya berusaha mendidik keempat anaknya tentang nilai-nilai hormat, tanggung jawab, kejujuran dan kerja keras. Dari sudut pandang sekolah, mereka menuntut sebanyak mungkin dari anak-anaknya. Dari sudut pandang keagamaan, selain mendampingi anak-anaknya dalam perayaan liturgi paroki, mereka berdoa rosario setiap hari sekeluarga dan, pada hari Minggu, saat sang ibu menyiapkan makan siang, sang ayah menanyakan pertanyaan-pertanyaan kepada anak-anaknya tentang homili…, tentang penjelasan yang disampaikan oleh romo tentang Firman Tuhan hari itu.

Tidak ada yang istimewa dari keluarga ini, selain berusaha menjalani hidup tenteram dan damai, bersatu dengan Tuhan, ikut serta dalam kegiatan Gereja, cinta pekerjaan dan keseriusan dalam menjalin hubungan dengan orang lain.

Ketika kita tahu bagaimana cara meminta, Tuhan akan membalas kita dengan lebih dari apa yang kita minta.

Ketika kita tahu bagaimana memenuhi perlindungan kita, kita merasa damai dengan hati nurani kita.

Ketika kita berpartisipasi dalam komunitas, kita mendengarkan tanda-tanda Tuhan.

Ketika kita memiliki hubungan yang dalam dengan Tuhan, hubungan kita dengan orang lain juga menjadi dalam dan penuh rasa hormat.

Bulan madu bersama dengan Tuhan sungguh indah dan nyaman bagai hidup di taman Eden, semuanya indah, damai, tenteram, segala kebutuhan kita terpenuhi Ketika memintanya dengan sunguh-sungguh dan iman yang hakiki.

Edisi, 300923

(Visited 11 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Aldo Jlm

Elemen KPKers-Lospalos,Timor Leste, Penulis, Editor & Kontributor Bengkel Narasi sejak 2021 hingga kini telah menyumbangkan lebih dari 100 tulisan ke BN, berupa cerpen, puisi, opini, dan berita, dari negeri Buaya ke negeri Pancasila, dengan motonya 3S-Santai, Serius dan Sukses. Sebagai penulis, pianis dan guru, selalu bergumul dengan literasi dunia keabadian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.