Oleh : Elvadeni

Surya mulai menyingsing, sebentar lagi akan berada pada peraduan di mana puncak kekuatan maksimal yang akan ditampilkan. Tepat saat itu, workshop kami kali ini pun dimulai. Semua mata tertuju pada sang guru. Baru pertama kalinya bertemu, baru pertama kalinya mengenal profil yang sudah lama hebat itu. Suaranya yang semakin lama semakin terdengar menggema, menggelegar memenuhi ruangan utama. Seperti sang Surya begitu juga sang guru, yang siap menggelegarkan semangat para peserta, agar berdaya dan termotivasi untuk mencipta karya melalui pena.

Aku buka lebar telingaku, kubuka catatan workshopku, satu persatu kalimat motivasi dari sang guru kugugu. Takut tertinggal dari goresan penaku. Namanya Bapak Ruslan Ismail Mage disingkat menjadi RIM, seorang penulis hebat lebih tepatnya pemikir ulung yang sudah menciptakan hamparan karya dan berbagai ruang virtual di angkasa untuk menampung aspirasi dan gagasan binaannya. Mulai dari pelajar dari berbagai tingkatan sampai pada manusia dewasa dengan berbagai profesinya. Seperti kata salah seorang peserta dari kami arti nama sang guru tersebut sungguh luar biasa, yaitu seorang pembawa risalah dan memiliki sifat atau pembawaan yang berkharisma.

Sang guru pemikir ulung itu ternyata berasal dari Pulau Sulawesi dan bernaung di Jakarta. Awal beliau bercerita, tak hentinya memuja orang Minang ini hebatnya luar biasa. Jika diibaratkan ada sepuluh Pahlawan Nasional papan atas di tanah air, lima di antaranya adalah orang Minang. Beliau kagum dengan tokoh-tokoh Minang yang berseliweran di Nusantara. Mulai dari politik, agama, sastra atau pun bidang lainnya. Mulai dari yang terkenal seantero dunia yaitu Bung Hatta, Buya Hamka, Sutan Sjahrir, M Yamin, Marah Rusli dan masih banyak yang lainnya yang kami sendiri sebagai orang Minang asli tidak mengenal mereka sedetail yang beliau sampaikan, da hal ini tentu saja membuat kami bangga sekaligus malu, seorang Sulawesi mengagumi Minangkabau, itu sebuah apresiasi pemersatu hati.

Pada menit pertama dari lafaz salam yang kami terima dan ini sangat membuat saya gembira, ternyata sang guru seiman tentunya dengan rakyat Minangkabau tercinta. Sekali lagi, beliau menyampaikan tebarkan salam yang artinya keselamatan minimal sepuluh kali sehari, dan itu akan kembali lagi kepada yang memulai. “Coba bayangkan, sehari ada tiga puluh orang yang mendoakan kita, Masyaallah itu sebuah berkah.” Begitulah ucapan sang suhu memberikan nasihat bijaksana kepada kita, terutama saya yang sering lupa. Lanjut beliau juga menyampaikan kalau Ilham dalam gagasan beliau itu juga tercetus dari Kalam Ilahi Kudus dengan menggali makna kitab suci. Terciptalah beberapa karya cetar yang judulnya menarik dan sangat menggelitik seperti “Kutemukan Pintu Surga di Ujung Penaku, Sumpah Pena, Ayat-Ayat Api, Kutemukan Cinta Sejati dalam Sedekahku,” serta judul tulisan dan karya luar biasa lainnya.

Kalau engkau bukan anak raja, maka menulislah. Ilmu itu laksana pohon, ketika dipupuk maka akan tumbuh subur, dan pupuk paling menyuburkan pohon ilmu itu adalah dengan pupuk tulisan. Ilmu itu seperti hasil panen yang disimpan dalam karung, dan menulis adalah pengikatnya. Begitulah sepenggal motivasi singkat dari sang guru yang sangat berkesan bagiku. Tak luput Bengkel Narasi yang beliau cipta. Beliau mengatakan, semua bisa bergabung di sana dan dapat binaan langsung dari sang inspirator menulis Indonesia. Namun ada satu syarat yang harus dilakukan, semua embel-embel gelar, pangkat, jabatan, harus disingkirkan, karena ruang virtual sang guru yang dihuni ratusan penulis hebat dari seluruh penjuru, berbagai penulis hebat dari seluruh penjuru dunia, hanya bisa menerima teman baru yang rendah hatinya. Begitulah sang guru, yang nasihat bijaksananya sangat luar biasa. Guru yang tidak menggurui.

*Guru penulis di Pesisir Selatan

(Visited 46 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Inspirasi Daerah

Inspirasi Daerah memuat narasi pemerintahan daerah seluruh Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.