Wahai anak waliku selamat jalan. Almarhum Lucia de Jesus Soares. Mengapa kau lebih cepat pergi?Mendahului kami.

Hampir dua bulan berlalu. Putus bertatap muka. Cuma bayanganmu menghiasi pikiranku. Tinggal namamu ku sebut – sebut.

Ketika tiba jam pelajaran. Tak terasa kau tak ada. Wajahmu masih segar. Tersimpang dalam memoriku

Kini kau melangkah lebih jauh. Semakin menjauh dari kami. Secara fisik tanpa kehadiranmu. Itulah perpisahan

Ku yakini. Kau tak meninggalkan kami. Kau mengamati tiap langkah kami. Walau kami tak melihatmu langsung.

Tibalah saatnya. Kami doakan kepergianmu. Di setiap derap langkah kami. Hingga sampai keabadian

Tak terasa 40 hari terlewati. Tampa kehadiranmu dalam kelas. Suasana menjadi gelap gulita. Batin terluka disayat – sayat sembilu.

Dirimu tak tergantikan. Oleh siapapun dan dimanapun. Raut wajahmu berseri -seri. Kepintaranmu membekas dalam bentuk nilai.

Namamu masih terlukis manis. Dalam daftar absen murid. Seolah kau selalu hadir dalam kelas. Hingga tamat bersamaan

Wahai almarhumku tercinta. Pergilah dengan damai. Ku sebut namamu didoaku. Jadilah malaikat pelindung kami dalam kelas.

Edisi Special buat Almarhumah

(Visited 45 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Elvira P. Ximenes

Elemen KPKers Dili TL, telah menyumbangkan puluhan tulisan berupa, artikel, cerpen, dan puisi ke BN, dengan motonya, "Mengukir makna dalam setiap kalimat, menghidupkan dunia dalam setiap paragraf", pingin jadi penulis mengikuti jejak para penulis senior lainnya di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.