Logo resmi Vatikan untuk Timor Leste

Negara kecil Timor Leste, yang merupakan beranda Vatikan di Asia, karena penduduknya 98% yang beragama Katolik Roma, telah mempersiapkan diri sedini mungkin untuk menyongsong kedatangan Sri Paus Fransiskus di Timor Leste antara tanggal 9–11 september 2024, sebagai pemimpin tertingginya, telah dipersiapkan oleh pemerintah dan gereja katolik setempat. Menurut “Uskup Agung Kardinal Virgilio do Carmo da Silva”, bahwa persiapannya saat ini telah mencapai 80%.

Pihak pemerintah selalu bekerja sama dengan pihak gereja katolik untuk mempersiapkan segala sesuatu demi kelancaran kunjungan Paus Fransiskus ini. Dari pihak pemerintah mempersiapkan material dan dari pihak gereja mempersiapkan spiritualnya. Pemerintah dan Gereja Katolik selalu bekerjasama dalam persiapan ini, karena kunjungan paus ke negara kecil Timor Leste, sebagai kepala negara dan Wakil Kristus di dunia.

Foto: Paus Fransiskus sedang melambaikan tangan pada umatnya serta memberkatinya.

Untuk itu pemerintah mengalokasikan dana sebesar 1 juta US dolar lebih, untuk membiayai pembangunan altar di Tasi Tolu dengan lapangannya, membeli mobil yang akan ditumpangi oleh Paus saat memberkati umat seusai misa, membiayai hotel-hotel penginapan para tamu, dan wartawan yang akan mengikuti kunjungan paus tersebut. Serta alokasikan U$40.000 US dolar untuk akomodasi umat dari tiap-tiap kabupaten. Jadi kalau dikalikakan, 13 x U$40.000 = U$520.000. Dimana uang ini digunakan untuk biaya transportasi dan konsumsi selama mengikuti misa di Tasi Tolu. 

Foto: Lider Karismatik Xanana Gusmao bertemu dgn Paus Fransiskus di Vatikan

Sedangkan dari pihak gereja menyiapkan materi mengenai kehidupan dan pengajaran paus, selama menjabat sebagai paus di Vatikan yang mempimpin umat 1 miliar lebih di dunia. Persiapannya Comissão Episcopal Timorense (CET) atau “Komisi Keuskupan Timor”, telah menerbitkan sebuah buku pedoman yang berjudul “Plano Pastoral” atau “Rencana Pastoral”, dimana isinya membahas tentang Persiapan Ziarah Paus Fransiskus Pengganti Santo Petrus di Timor Leste. Bersama pemerintah mendaftarkan umat yang akan mengikuti misa di Tasi Tolu pada tanggal 10 september 2024 nanti, di setiap paroki, stasi, kecamatan dan tempat kerjannya masing-masing.

Foto: Pertemuan Presiden TL JRH dengan Paus Frans di Istana S.Petrus Vatikan

Kedatangannya di Timor Leste ini dengan moto “Que a vossa fé seja a vossa cultura” atau “Semoga Iman anda menjadi budaya anda”. Buku Plano Pastoral ini isinya terdiri dari 3 bab yakni: a) Primado St. Petrus dan Penggantinya, b) Biografi dan Pengajaran Paus Fransiskus tentang ensiklik dan nasihatnya, c) Inkulturasi Iman Penginjilan dalam Kultur Timor.

Pada bab pertama, membahas tentang bagaimana keunggulan (primado) St. Petrus dan penggantinnya. Di bagian ini membahas tentang keintiman, kedetakan, keimanan dan kepemimpinan St.Petrus dengan Yesus Kristus, dimana ia sebagai juru bicara rasul-rasul lainnya, yang mengakui Tuhan Yesus sebagai Mesias, hidup kekal, saksi pertama tentang kebangkitan Yesus, yang selalu menemani Yesus dalam keadaan khusus, dalam transfigurasi Yesus di bukit Tabor, membangkitkan anak Jairus, dsb…

Ketika rombongan TL aundensi dgn PF di Vatikan

Tetapi ia juga yang menyangkalnya tiga kali di saat Yesus ditangkap dan disiksa, maka pada saat kebangkitanNya Yesus juga yang menyanyakannya tiga kali bahwa, Dia mencintai Yesus atau tidak? Akhirnya Yesus melantiknya untuk memimpin sahabat-sahabat lainnya, dan sekaligus sebagai paus pertama di gereja perdana. Dimana Tuhan Yesus menyerahkan kunci surga bahwa, “apa yang terikat di dunia akan terikat di surga, dan apa yang dilepas di dunia ini, akan terlepas juga di surga”. Maka para penggantinya terhitung dari St.Petrus sebagai paus pertama hingga sekarang sudah mencapai 265 paus yang menjadi pengganti Yesus di dunia.

Pada bab kedua, tentang biografi dan pengajarannya. Paus Fransiskus yang merupakan paus ke 265, nama aslinya adalah, “Jorge Mario Bergoglio”, lahir di Buenos Aires, pada tanggal 17 desember 1936, dari sebuah keluarga imigran Italia. Bapaknya bernama Mario Giuseppe Bergoglio dan ibunya bernama Regina Maria Sivori Gogna. Memiliki 4 bersaudara yakni: Oscar Adrian Bergoglio, Marta Regina Bergoglio, Alberto Horacio Bergoglio, Maria Elena Bergoglio.Ketiga saudara laki-lakinya telah berpulang ke rumah bapa di surga, tinggal adik perempuannya yang masih hidup.

Foto: Pembangunan altar di kaki gunung Tasi Tolu untuk misa bersama Paus Fransiskus (100924)

Ia mendapat pendidikan Teknik Kimia di Sekolah Teknik Industri no.27 Hipolito Yrigoyen. Dan kabarnya ia telah mempunyai pacar bernama Amália, tetapi akhirnya putus dan tidak jadi, karena dia mau masuk seminari dan menjadi Imam kelak.  Setelah itu ia masuk ke novisiat Companhia de Jesus (Serikat Yesus) pada tahun 1958, lulus filsafat pada tahun 1960 di Universitas Katolik Buenos Aires, dan lulus Teologi pada tahun 1969. Menerima Tahbisan Presbiteral (imamat) pada tanggal 13 desember 1969 dari tangan Dom Ramón José Catellano, mengajar di berbagai novisiat di Argentina. Lalu pada tanggal 20 mei 1992, Paus Yohanes Paulus II melantiknya menjadi Uskup di Buenos Aires. Pada tanggal 3 juni 1997 dilantik menjadi uskup agung di tempat yang sama, pada tanggal 28 februari 1998 diangkat menjadi kardinal, dan akhirnya dipilih dan dilantik melalui konklaf pada tanggal 13 maret 2013 resmi menjadi paus yang mengganti paus Benediktus XVI yang telah mengurdurkan diri.  

Lalu bagaimana namanya berubah menjadi paus Fransiskus? Karena menurut aturan di Vatikan bahwa, seorang paus yang terpilih harus mecari seorang kudus untuk menjadi panutannya. Maka Ia memilih Santu Fransiskus dari Asisi menjadi panutannya, maka namanya Jorge Mario Bergoglio, berubah menjadi Paus Fransiskus. Yang selalu setia dan taat pada santo Fransiskus sebagai seorang biarawan yang miskin dan rendah hati.

Ensiklik dan Ajarannya dirangkum dalam Dokumen Kepausan, sebagai berikut: 1) Ensikliknya: Lumen fidei (Terang dari Iman), Laudato Si (Pujian terhadap Alam), dan Fratelli Tutti (Semua Bersaudara). 2) Ajarannya: Evangeli Gaudium (Kegembiraan dalam Penginjilan), Amoris Laetitia (Bahagia dalam Cinta) dan Gaudete et Exultate (bersukaria dan bersukacita).

Foto: Tempat Tasi Tolu sedang direhab lapangannya untuk misa

Pada bab ketiga, “Inkulturasi Iman Penginjilan dalam Kultur Timor” membahas tentang inkulturasi iman Katolik ke Iman pribumi, yang mempunyai dua tujuan antara lain: 1) Gereja Katolik menginput dan mengajar keimanan dan nilai-nilai penginjilan untuk memperkaya dan memurnikan budaya umat setempat. 2) menerima nilai-nilai umat setempat untuk memperkuat keimanan umat kristiani katolik. Sehingga dari sinilah muncul konsep inti yaitu, kepercayaan dan keyakinan.

Kepercayaan bardasarkan pada Iman Abraham, yang mempersembahkan anak tunggalnya pada Tuhan, sehingga Tuhan memberkatinya dengan keturunan yang berlimpah seperti bintang di langit dan pasir di pantai. Sehingga Iman merupakan kesatuan antara wahyu Tuhan dan jawaban manusia terhadapNya. Sedangkan keyakinan berbeda dengan kepercayaan. Karena keyakinan tradisional ini ada sejak dari pengalaman hidup para leluhur kita yang mewariskannya turun-temurun, yang pada akhirnya jadi kebiasaan atau adat tradisi yang diterima dan dianggap sebagai sebuah kebenaran.

Lalu Budaya Keyakinan Tradisional Timor ini, meskipun negaranya kecil tetapi kaya akan budaya, adat-istiadat dan kepercayaan terhadap arwah nenek moyang, takhyul, yang tersimpang di gua-gua besar dan pohon-pohon besar yang rindang. Inkulturasi iman penginjilan dalam budaya Timor ini, keberadaannya sejak kehadiran Kepercayaan Iman Katolik masuk Timor sejak 500 tahun yang lalu. Sehingga proses inkulturasi penginjilan ini, terdiri dari: Inplantasi, inkarnasi, adaptasi dan akulturasi.

Demikian persiapan menyonsong kedatangan Paus Fransiskus yang kedua kali ke Timor Leste, merupakan kerjasama atara pemerintah dan gereja katolik setempat, untuk menyambut kedatangannya pada tanggal 9 september 2024 di bandara udara Internasional Nicolau Lobato, Dili, Timor Leste. Semoga artikel pendek ini bisa bermanfaat bagi para pembaca literasi di Indonesia maupun di Timor Leste khususnya, demi pengenalan paus Fransiskus lebih dalam, sebagai pemimpin tertingginya.

Edisi, 160724

(Visited 25 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Aldo Jlm

Elemen KPKers-Lospalos,Timor Leste, Penulis, Editor & Kontributor Bengkel Narasi sejak 2021 hingga kini telah menyumbangkan lebih dari 100 tulisan ke BN, berupa cerpen, puisi, opini, dan berita, dari negeri Buaya ke negeri Pancasila, dengan motonya 3S-Santai, Serius dan Sukses. Sebagai penulis, pianis dan guru, selalu bergumul dengan literasi dunia keabadian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.