Suatu hari ada seorang wanita muda di sebuah pulau kecil yang letaknya amat sangat jauh dari dari benua-benua besar. Ia seorang putri kecil yang baik sama seperti putri-putri yang lain. Saat tumbuh menjadi remaja ia pun mejalani masa remaja seperti teman-temanya. Nama putri kecil tersebut adalah Rahela. Saat jadi remaja ia jadi putri cerdas dan sekolah serta ikut pula berkompetisi dengan murid lainnya. Rahela memiliki impian pula seperti anak gadis lainnya. Ia memiliki keluarga ayah dan ibu juga saudara-saudari. Sejak jadi gadis ia sehat secara normal sama seperti gadis lainnya. Tiba-tiba usai sekolah Rahela lanjut ke SMA dan pergaulan mulai merubah cara pandang Rahela. Namun, dia anak pintar sama seperti teman yang lainnya. Tamat SMA Rahela pun telah memiliki seorang pacar. Ia mencintai pacaranya melewati banyak proses. Subjek cinta yang Rahela pilih adalah satu-satunya pilihan Rahela. Pada akhirnya ia menikah dengan sang pacar yang ia cintai.

Awal mula mereka menjaling hubungan rumah tangga semua berjalan seadanya akhirnya Rahela yakin bahwa pilihannya akan tepat hingga kakek nenek. Namun ternyata apa yang Rahela harapkan dan impikan justru bertolak belakang dengan keinginan Rahela. Apa yang Rahela inginkan dalam imajinasi tak sama dengan garisan takdir. Kehidupan Rahela mulai jadi buah bibir orang ketika usai melahirkan anaknya sang suamipun pergi meninggalkan dia.

Perkawinan masyarakat bersifat patriarkal di pulau itu telah merubah kaum wanita menjadi lemah di hadapan kaum pria. Akhirnya Rahela sadar akan satu hal bahwa kita tak butuh paksakan cinta yang seharusnya kita beranggapan adalah milik kita seutuhnya. Rahela terus jadi buah bibir sesama wanitanya di pulau dimana ia menentap. Ia berpikir apabila wanita terus lemah maka kita tidak akan berdaya dan kita hanya akan menjadi santapan bagi pria hiper sex di pulau ini. Rahela mulai ingin bangkit, bangkit menjadi wanita yang kuat demi sesama wanita yang ada pulau itu. Rahela bekerja dari satu tempat ke tempat yang lain dan makin membuka diri tak menerima kenyataan.

Akhirnya Rahela bangkit dari masa itu. Rahela ingin keluar dari pulau itu. Ia ingin mencari pengalaman baru. Ia pun segera keluar dari lingkungan di pulau di mana ia menetap. Rahela langsung terjung ke dunia lain dimana ia mulai masuk ke dalam lingkungan baru. Rahela bekerja siang dan malam, lalu menghasilkan uang. Ia mencoba berpikir bagaimana serorang wanita bisa berdikari dengan hasil kerjanya. Banyak misi yang ia lakukan yakni membantu sesama wanita yang mengalami trauma serta kehancuran yang sama seperti dirinya.

Diam-diam ia pun membantu sesamanya. Rahela terus berpikir jika Tuhan itu tidak adil, andai Tuhan adil mungkin selama pengorbanannya untuk mempertahankan cintanya utuh akan terjadi tapi mana buktinya. Apalagi ia terus dijadikan buah bibir oleh sesamanya di lingkungan keluarga, masyarakat di manapun ia hadir membuatnya merubah alam imanjinasinya. Andai kita lahir jadi wanita kita terus jadi santapan masyarakat patriarkal seperti kita tidak ada harga diri sebagai insan yang lain, lebih baik aku harus berubah menjadi wanita kuat, demi sesama wanita yang lain. Hanya Rahela terlalu ceroboh mengambil keputusan karena baginya kehidupannya adalah miliknya seutuhnya. Ketika berada di luar negeri ia berpaling dari rasa sakit yang selama ini ia alami. Ia mulai terjung ke budaya barat. Suatu hari ia berpikir alangkah baiknya kita berada di negara orang, hidup tanpa ada diskrimininasi antara sesama manusia. Ia melihat orang-orang di sekitar hidup makmur dan sejahtera meskipun ia sebagai seorang tenaga kerja di negeri orang.

Hidup dan menetap lama di negara orang ia justru merasa nyaman. Lalu ia berpikir andai kita memilih jodoh adalah seorang pria terus kita selalu di siksa bahkan di tekan untuk apa kita bejodoh dengan lawan jenis? Tanya Rahela dalam hati. Kehidupan di pulauku masih benar-benar primitif di mana segala kekuasaan dikuasai oleh kaum pria. Mereka seenaknya menyiksa wanita yang lemah. Mereka menikahi wanita namun suka mempermainkan wanita! Apakah wanita harus terus tunduk pada mereka? Tidak aku harus bangkit jika aku lemah aku adalah salah satu wanita tak berarti di planet bumi ini khususnya di pulau aku lahir dan menetap dengan oksigen perkawinan bersifat patriarkal.

Pikiran-pikiran itu telah merubah komitmen Rahela. Ia bekerja siang dan malam dan ingin membantu kaumnya yang lemah. Pada akhirnya suatu hari ia hidup terbiasa dengan budaya orang luar. Ia merasa nyaman dan ia memutuskan dirinya untuk memilih menikah dengan pacarnya yang berasal dari sesama jenis. Rahela sadar bahwa hidup dalam cinta dan cinta dalam hidup kita tidak harus menerus dalam bayang-bayang masa lalu. Akhirnya ia mengakui pada pacarnya bahwa ia mencintai pacarnya begitu juga pacarnya meskipun sesama jenis. Akhirnya ia memutuskan untuk menikahi pacarnya meskipun budaya di pulaunya tidak menerima kenyataan jika Rahela harus menikah dengan sesama perempuannya.

Ada pro dan kontra lalu ada salah seorang teman yang mungkin sama-sama mengalami goncangan dari efek biduan rumah tangga, namun ia berpikir tidak semua laki-laki itu sama akhirnya kita harus memilih jalan pintas ini karena temannya yakin jika semua akan indah pada waktunya dan kebahagian itu tidak harus kita menyalahkan kodrat Tuhan melainkan kita harus tetap tegar untuk melanjutkan hidup sesuai dengan kodrat Tuhan karena bagi temannya bahwa Tuhan tidak akan ijinkan itu terjadi akan dirinya dan ia memilih untuk bahagia dengan caranya sendiri bahwa bahagia itu bukan karena kita nikah dengan wanita atau pria tapi bahagia itu karena kita masih dihadapkan dengan kekuatan Tuhan dalam diri kita. Rahela justru tidak sependapat dan memilih untuk menikah di luar negeri dan hidup bahagia dengan pilihannya selagi langit belum roboh karena murkanya Tuhan bagi pilihan dia memilih kaumnya.

Alasan yang kuat bagi Rahela adalah ia mencintai pasanganya meskipun sesama jenis karena kebahagiaan itu akan ada tidak harus dari lawan jenis apabila ia sadar jika perkawinan terdahulu dengan lawan jenis justru membawa kenhancuran sampai ia harus dijadikan buah bibir orang-orang tidak pernah tahu apa sesungguhnya yang terjadi dalam kehidupannya dan Rahela pun akhirnya bahagia bersama dengan pasangannya.

Dili, 23 juli 2024

By Dev25

(Visited 18 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Devinarti Seixas

Penulis dan Pendiri KPKers Timor Leste, dengan mottonya: "Kebijaksanaan bukan untuk mencari kehidupan melainkan untuk memberi kehidupan dan menghidupkan". Telah menyumbangkan lebih dari 100 tulisan berupa; berita, cerpen, novel, puisi dan artikel ke BN sejak 2021 hingga sekarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.