Sebagai seorang pendiri cabang organisasi Komunitas Penulis Kreatif (KPKers) Timor-Leste juga Ketua Bengkel Narasi Dili Timor-Leste tentu dengan kesibukan sebagai penulis generalis, trainer literasia, reporter pratama media news, juga founder KPKers-TL.
Saya secara pribadi tak lupa mengucapkan apresiasi saya pada Bapak Emiliano dos Santos (Aldo Jlm) yang merupakan seorang guru, juga kini sebagai penulis, juga editor bengkel narasi serta Ibu Elvira Ximenes yang tak kalah jauh dari Editor Bengkel Narasi Dili. Selain Guru Ibu Elvira juga kini terjung bersama KPKers TL serta bengkel narasi sebagai seorang penulis.
Tentu saya sebagai serorang pendiri mampu menilai siapa praktisi yang benar-benar kreatif untuk merangkai kata baik melalui puisi, cerpen, artikel dan berita.
Kebanggan bagi negara Timor-Leste juga bagi para penulis senior dengan kehadiran mereka. Selama mengajari para praktisi tentu saya mampu menilai siapa yang benar-benar fokus dan menekuni kursus baik secara offline maupun online. Karena masing-masing praktisi tentu memiliki kemampuan yang berbeda.
Kini sebagai penulis yang kreatif menulis dengan bahasa indonesia tiga penulis ini akan bergabung di KELAS LITERASI ASEAN. Dimana saya sendiri sebagai trainer perwakilan negara Timor-Leste serta dua penulis lain akan menjadi member untuk ikut belajar bersama dengan teman-teman dari negara ASEAN lainnya agar bisa mengembakan potensi ini kepada murid-murid yang berkomitmen untuk ikut belajar literasi konsep penulisan di KPKers TL dan beminat mempublikasikan lewat Bengkel Narasi Dili.
Timor- Leste memiliki warisan nenek moyang yakni berupa tradisi sejarah serta kultur dan adat istiadat juga berbagai macam dialek yang tentu bisa kita kenalkan kepada negara lain melalui rangkaian kata. Selain ucapan apresiasi pada kedua guru yakni Bapak Emliliano Dos Santos juga Ibu Elvira Ximenes Pereira, kebanggan saya secara pribadi sebagai seorang trainer juga pendiri, kepada seorang pengikut saya Alia yang tak lain adalah seorang murid dari sekolah Nicolau Lobato yang baru duduk di bangku sekolah SMP kelas dua namun sudah mampu menghasilkan beberapa karya melalui Bengkel Narasi Dili.
Semoga dengan kegiatan kursus literasi akan melibatkan generasi muda lainya agar bisa menjadi penjelajah dari karya yang akan di hasilkan melalui tulisan dan ucapan terima kasih juga kepada founder Yayasan Nicolau Lobato Dili Timor-Leste yakni Bapak Rui Lopes karena dengan ijin beliau kami mampu mendedikasikan ilmu literasi kepada beberapa murid di sekolah Nicolau Lobato antara lain
Alia, Suzana, Xisto, Nety, Ado, Vania, Joela, Deonizio, Nevy, Ade, Suzana, Filipi dan seterusnya.
Semoga apresiasi melalui rangkaian kata ini mampu membuat kita menjadi keluarga penulis kreatif yang tidak akan berhenti menulis karena menulis merupakan bekerja untuk keabadian. Sebagai penulis generalis berharap juga kepada para calon penulis lainnya untuk terus menulis agar bisa menghasilkan karya yang nantinya akan dikenang sepanjang masa.
Terima kasih juga kepada bapak Ir. Jumari Haryadi serta Bapak Rusland Ismail Mage tanpa para motivator hebat seperti kedua pendiri ini aku bukan siapa-siapa dan aku harap semoga Timor-Leste juga akan ada penulis Bestseller seperti anda.
Ucapan rasa terima kasih juga kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia yang sudah menfasilitasi visi dan misi Komunitas Penulis Kreatif ( KPKers) Timor-Leste di Pusat Budaya Indonesia selama lima tahun di area Literasi.
Apresiasi saya secara pribadi kepada Atase pendidikan KBRI Bapak Prof. Dr. Phil. Ikfan Haris Msc atas suport selama ini.
Edisi Special