Pada Minggu, 15 September 2024, masyarakat dan tamu dari berbagai daerah berkumpul untuk mengikuti acara napak tilas dalam rangka haul ke-310 La Patau Matanna Tikka Raja Bone ke-16 dan Datu Soppeng ke-18.
Acara dimulai pagi hari pukul 08.00, dengan peserta yang datang untuk melakukan ziarah ke makam La Pakokoe, yang dikenal dengan gelar Toangkone, putra dari La Maddaremmeng Raja Bone ke-13.
Acara ini dihadiri oleh para tamu dari berbagai daerah, termasuk Manado, Kalimantan Timur, Halmahera, Majene, Luwu, Makassar, dan banyak lagi.
Setelah melakukan ziarah dan perenungan di makam La Pakokoe, para peserta melanjutkan perjalanan mereka ke situs berikutnya.
Destinasi selanjutnya adalah Masjid Mursydul Awwam yang berada dalam kompleks masjid tua yang dibangun oleh La Patau Matanna Tikka. Di sini, para peserta berkesempatan untuk berkomunikasi dan bersua foto dengan reruntuhan pondasi masjid tua tersebut, sambil menikmati suasana sejuk yang dibawa oleh angin dari sungai Cenrana. Sungai ini merupakan jalur transportasi utama yang pernah digunakan oleh La Patau.
Perjalanan kemudian dilanjutkan ke makam Ibunda La Patau Matanna Tikka, We Mappolobombang. We Mappolobombang adalah saudara kandung Arung Palakka dan cucu dari La Tenrirua Raja Bone ke-11. Di makam ini, peserta berkesrmpatan memanjatkan doa memohon rahmatNya agar dianugerahi anak-anak yang baik seperti yang dilahirkan oleh We Mappolobombang.
Setelah ziarah di makam orang tua La Patau, peserta melanjutkan kunjungan ke makam La Patau Matanna Tikka itu sendiri, serta makam istri-istrinya, termasuk Almarhumah We Ummung Datu Larompong, putri dari Raja Luwu Matinroe ri Tompo Tikka, dan Almarhumah Imariama Karaeng Patukangan, puteri Sultan Abdul Jalil Raja Gowa Tumenanga ri Lakiung.
Acara napak tilas ini diakhiri dengan berkumpul di masjid untuk mengikuti perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW serta haul La Patau Matanna Tikka ke-310. Dalam kesempatan tersebut, Hamsah Mappasere. M. Si Kepala Desa Nagauleng memberikan sambutan dan mengajak pengurus PERWIRA LPMT untuk berkolaborasi dalam kegiatan berikutnya.
Ketua PERWIRA, Andi Muhammad Sapri Pamulu. Ph.D menyambut baik ajakan tersebut dan menyatakan kesiapan untuk berkolaborasi melaksanakan kegiatan-kegiatan selanjutnya di Nagauleng.
Acara ini diakhiri dengan ucapan terima kasih dari Ketua PERWIRA kepada seluruh peserta atas kehadiran dan partisipasi mereka. Dan permohonan maaf juga disampaikan jika terdapat kekurangan dalam pelaksanaan napak tilas ini.
Para Wija La Patau diundang untuk bergabung kembali pada acara Gau Maraja La Patau Matanna Tikka ke-3 yang direncanakan akan berlangsung pada tahun 2025 di Maros.