Seiring bertambahnya usia, lansia mengalami penurunan fungsi fisik dan kognitif. Namun, dengan olahraga teratur seperti ginástica (senam), mereka dapat mempertahankan kesehatan tubuh dan kualitas hidup yang baik. Olahraga ini tidak hanya meningkatkan kebugaran fisik, tetapi juga menjaga keseimbangan mental dan emosional lansia.
Manfaat Utama Ginástica bagi Lansia:
- Meningkatkan Keseimbangan dan Mencegah Jatuh
Lansia cenderung memiliki masalah koordinasi dan keseimbangan, yang dapat meningkatkan risiko jatuh. Latihan keseimbangan seperti senam membantu mengurangi risiko ini dengan memperkuat otot dan meningkatkan stabilitas tubuh. - Menjaga Kesehatan Jantung dan Paru-paru
Senam yang dilakukan secara rutin membantu menjaga kesehatan jantung dan paru-paru, yang penting untuk mengurangi risiko penyakit jantung, salah satu penyebab kematian utama pada lansia. - Menguatkan Otot dan Sendi
Latihan kekuatan sederhana seperti mengangkat beban ringan atau gerakan berdiri dari posisi duduk membantu menjaga kekuatan otot dan fleksibilitas sendi. Ini penting untuk lansia agar tetap mandiri dalam menjalani aktivitas sehari-hari. - Meningkatkan Kesehatan Mental
Olahraga membantu meningkatkan suasana hati dan mencegah depresi, yang sering kali terjadi pada lansia akibat isolasi sosial atau kondisi fisik yang menurun. Ginástica juga dapat merangsang aktivitas otak, membantu menjaga ketajaman kognitif.

Durasi dan Intensitas yang Dianjurkan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan lansia untuk melakukan olahraga intensitas sedang selama 150 menit per minggu. Ginástica yang dilakukan seminggu sekali dengan durasi 30-60 menit sudah cukup untuk mendapatkan manfaat ini jika dilakukan secara teratur.
Kesimpulan
Olahraga seperti ginástica bukan hanya alat untuk menjaga kesehatan fisik, tetapi juga memberikan manfaat emosional dan sosial. Melalui latihan rutin, lansia dapat meningkatkan kualitas hidup dan mencegah berbagai penyakit. Dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar juga penting untuk memotivasi lansia agar tetap aktif berolahraga.
Referensi:
- Ayo Sehat, Kementerian Kesehatan RI
- KlikDokter (2024).