A.Tentang Auguste Comte
“Sosiologi harus menjadi ilmu yang berorientasi pada praktik, bukan hanya pada teori.”
Auguste Comte, “The Catechism of Positive Religion” (1852
Auguste Comte (1798-1857) adalah seorang filsuf dan sosiolog Perancis yang dikenal sebagai “Bapak Sosiologi”. Berikut beberapa fakta tentang Auguste Comte:
- Biografi
- Lahir pada tanggal 19 Januari 1798 di Montpellier, Perancis.
- Ayahnya, Louis Comte, adalah seorang pegawai pemerintah.
- Comte belajar di École Polytechnique di Paris, tetapi diusir karena aktivitas politiknya.
- Pada tahun 1824, Comte mulai mengembangkan teori “Filsafat Positif” yang menjadi dasar bagi sosiologi.
- Pemikiran
- Filsafat Positif: Comte percaya bahwa pengetahuan harus didasarkan pada observasi dan eksperimen, bukan pada spekulasi atau kepercayaan.
- Hukum Tiga Tahap: Comte mengembangkan hukum yang menyatakan bahwa masyarakat berkembang melalui tiga tahap: teologis, metafisis, dan positif.
- Sosiologi: Comte mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat dan perilaku sosial.
- Agama Humanis: Comte mengembangkan konsep “Agama Humanis” yang menekankan pentingnya memuja dan menghormati manusia sebagai tujuan utama.
- Karya-Karya
- Course in Positive Philosophy (1830-1842)
- System of Positive Polity (1851-1854)
- The Catechism of Positive Religion (1852)
- Pengaruh
- Comte dianggap sebagai “Bapak Sosiologi” karena kontribusinya pada pengembangan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan.
- Pemikirannya tentang Filsafat Positif dan Hukum Tiga Tahap mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat pada abad ke-19.
- Comte juga mempengaruhi perkembangan sosiologi di Perancis dan di seluruh dunia.
Kisah lain Auguste Comte
- Kehidupan Pribadi
- Pernikahan yang tidak bahagia: Comte menikah dengan Caroline Massin pada tahun 1825, tetapi pernikahan mereka tidak bahagia. Mereka berpisah pada tahun 1842.
- Cinta yang tidak berbalas: Comte jatuh cinta dengan Clotilde de Vaux, seorang wanita yang lebih muda darinya. Namun, cintanya tidak berbalas.
- Karir Akademik
- Pengusiran dari École Polytechnique: Comte diusir dari École Polytechnique pada tahun 1816 karena aktivitas politiknya.
- Pengembangan Filsafat Positif: Comte mengembangkan Filsafat Positif, yang menjadi dasar bagi pengembangan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan.
- Pengaruh dan Warisan
- Pengaruh terhadap Émile Durkheim: Comte memiliki pengaruh besar terhadap Émile Durkheim, seorang sosiolog Perancis lainnya.
- Pengembangan Sosiologi: Comte dianggap sebagai “Bapak Sosiologi” karena kontribusinya dalam pengembangan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan.
Comte meninggal pada tanggal 5 September 1857 di Paris, Perancis. Warisannya sebagai seorang filsuf dan sosiolog masih dikenang dan dihormati hingga saat ini.
B. Pemikiran Auguste Comte
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat dan perilaku sosial, dengan tujuan untuk memahami dan mengatur masyarakat secara lebih baik.”*
Auguste Comte, “Cours de Philosophie Positive” (1830-1842)
Teori Auguste Comte
Auguste Comte (1798-1857) adalah seorang filsuf dan sosiolog Perancis yang dikenal sebagai “Bapak Sosiologi”. Comte mengembangkan teori yang berfokus pada pengembangan ilmu pengetahuan dan filsafat.
Filsafat Positif
Comte mengembangkan konsep “Filsafat Positif” yang berfokus pada pengembangan ilmu pengetahuan berdasarkan observasi dan eksperimen. [1]
- Filsafat Positif adalah suatu pendekatan yang berfokus pada pengembangan ilmu pengetahuan berdasarkan observasi dan eksperimen.
- Filsafat Positif menekankan pentingnya menggunakan metode ilmiah dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Hukum Tiga Tahap
Comte mengembangkan Hukum Tiga Tahap yang menjelaskan perkembangan masyarakat melalui tiga tahap: teologis, metafisis, dan positif. [2]
- Tahap Teologis: masyarakat percaya pada kekuatan supernatural dan dewa-dewa.
- Tahap Metafisis: masyarakat percaya pada konsep-konsep abstrak dan metafisis.
- Tahap Positif: masyarakat percaya pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sosiologi
Comte mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat dan perilaku sosial. [3]
- Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari masyarakat dan perilaku sosial.
- Sosiologi berfokus pada pengembangan teori dan metode untuk memahami masyarakat dan perilaku sosial.
Agama Humanis
Comte mengembangkan konsep “Agama Humanis” yang menekankan pentingnya memuja dan menghormati manusia sebagai tujuan utama. [4]
- Agama Humanis adalah suatu konsep yang menekankan pentingnya memuja dan menghormati manusia sebagai tujuan utama.
- Agama Humanis berfokus pada pengembangan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang berorientasi pada kebaikan dan kemajuan manusia.
Referensi
[1] Comte, A. (1830-1842). Course in Positive Philosophy.
[2] Comte, A. (1851-1854). System of Positive Polity.
[3] Comte, A. (1839). Cours de Philosophie Positive, Tome II.
[4] Comte, A. (1852). The Catechism of Positive Religion.
C.Auguste Comte Bapak Sosiologi peletak dasar konsep sosiologi
Auguste Comte disebut sebagai “Bapak Sosiologi” karena kontribusinya yang signifikan dalam pengembangan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan. Berikut beberapa alasan mengapa Comte disebut sebagai “Bapak Sosiologi”:
- Pengembangan Konsep Sosiologi: Comte adalah orang pertama yang menggunakan istilah “sosiologi” untuk menggambarkan ilmu yang mempelajari masyarakat dan perilaku sosial.
- Pengembangan Metode Sosiologi: Comte mengembangkan metode sosiologi yang berbasis pada observasi, eksperimen, dan analisis data. Metode ini menjadi dasar bagi pengembangan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan.
- Pengembangan Teori Sosiologi: Comte mengembangkan teori sosiologi yang berfokus pada struktur sosial, fungsi sosial, dan perubahan sosial. Teori ini menjadi dasar bagi pengembangan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan.
- Pengaruh terhadap Pengembangan Sosiologi: Comte memiliki pengaruh besar terhadap pengembangan sosiologi di Perancis dan di seluruh dunia. Ia mempengaruhi banyak sosiolog lain, termasuk Émile Durkheim, Karl Marx, dan Max Weber.
- Pengembangan Disiplin Sosiologi: Comte berperan dalam pengembangan disiplin sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang mandiri. Ia membantu memisahkan sosiologi dari filsafat dan ilmu-ilmu lain, dan membantu membangun sosiologi sebagai disiplin yang berdiri sendiri.
Dengan demikian, Auguste Comte disebut sebagai “Bapak Sosiologi” karena kontribusinya yang signifikan dalam pengembangan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan.
“Auguste Comte adalah Bapak Sosiologi, karena ia telah mengembangkan dasar-dasar ilmu sosiologi dan telah memberikan kontribusi besar pada pengembangan ilmu ini.”
– Émile Durkheim, “The Rules of Sociological Method” (1895)
D.Kritik terhadap pemikiran Auguste Comte
Berikut beberapa kritik terhadap Auguste Comte:
- Kritik terhadap Filsafat Positif
- Terlalu Deterministik: Comte dianggap terlalu deterministik dalam pandangannya tentang sejarah dan masyarakat. Ia percaya bahwa sejarah dan masyarakat dapat diprediksi dan dikontrol melalui penggunaan metode ilmiah.
- Kurang Memperhatikan Faktor Subjektif: Comte dianggap kurang memperhatikan faktor subjektif dalam analisisnya tentang masyarakat. Ia lebih fokus pada faktor objektif dan struktural.
- Terlalu Fokus pada Ilmu Pengetahuan: Comte dianggap terlalu fokus pada ilmu pengetahuan dan kurang memperhatikan aspek-aspek lain dari kehidupan manusia, seperti seni, agama, dan moralitas.
- Kritik terhadap Sosiologi Comte
- Terlalu Statistik: Comte dianggap terlalu statistik dalam analisisnya tentang masyarakat. Ia lebih fokus pada data dan statistik daripada pada aspek-aspek kualitatif dari kehidupan sosial.
- Kurang Memperhatikan Peran Individu: Comte dianggap kurang memperhatikan peran individu dalam masyarakat. Ia lebih fokus pada struktur sosial dan institusi daripada pada individu dan agensi mereka.
- Terlalu Fokus pada Masyarakat Barat: Comte dianggap terlalu fokus pada masyarakat Barat dan kurang memperhatikan masyarakat non-Barat. Ia percaya bahwa masyarakat Barat adalah contoh ideal dari masyarakat modern.
- Kritik terhadap Pemikiran Politik Comte
- Terlalu Otoritarian: Comte dianggap terlalu otoritarian dalam pemikirannya tentang pemerintahan. Ia percaya bahwa pemerintahan harus dipimpin oleh seorang diktator yang bijak dan berkuasa.
- Kurang Memperhatikan Hak-Hak Individu: Comte dianggap kurang memperhatikan hak-hak individu dalam pemikirannya tentang pemerintahan. Ia lebih fokus pada kepentingan kolektif daripada pada hak-hak individu.
- Terlalu Fokus pada Kemajuan Material: Comte dianggap terlalu fokus pada kemajuan material dalam pemikirannya tentang pemerintahan. Ia percaya bahwa kemajuan material adalah tujuan utama dari pemerintahan.
Kesimpulan
Tokoh paling menonjol dalam sosiologi adalah Émile Durkheim (1858-1917), seorang sosiolog Perancis yang dianggap sebagai salah satu pendiri sosiologi modern. Berikut beberapa alasan mengapa Durkheim dianggap sebagai tokoh paling menonjol dalam sosiologi:
- Kontribusi Durkheim dalam Sosiologi
- Pengembangan Metode Sosiologi: Durkheim mengembangkan metode sosiologi yang sistematis dan ilmiah, yang memungkinkan sosiologi menjadi ilmu pengetahuan yang mandiri.
- Konsep Solidaritas Sosial: Durkheim mengembangkan konsep solidaritas sosial, yang menjelaskan bagaimana masyarakat dapat mempertahankan kesatuan dan kestabilan.
- Studi tentang Bunuh Diri: Durkheim melakukan studi tentang bunuh diri, yang menunjukkan bahwa bunuh diri dapat dipahami sebagai fenomena sosial yang terkait dengan kondisi sosial dan ekonomi.
- Pengembangan Teori Fungsionalisme: Durkheim mengembangkan teori fungsionalisme, yang menjelaskan bagaimana masyarakat dapat mempertahankan keseimbangan dan kestabilan melalui fungsi-fungsi sosial.
- Pengaruh Durkheim terhadap Sosiologi
- Pengembangan Sosiologi Modern: Durkheim dianggap sebagai salah satu pendiri sosiologi modern, karena kontribusinya dalam pengembangan metode sosiologi dan teori fungsionalisme.
- Pengaruh terhadap Sosiolog Lain: Durkheim memiliki pengaruh besar terhadap sosiolog lain, seperti Max Weber, Talcott Parsons, dan Robert Merton.
- Pengembangan Ilmu Sosial Lain: Durkheim juga memiliki pengaruh terhadap ilmu sosial lain, seperti antropologi, psikologi, dan sejarah.
Dengan demikian, Émile Durkheim dianggap sebagai tokoh paling menonjol dalam sosiologi karena kontribusinya yang luas dan mendalam dalam pengembangan metode sosiologi, teori fungsionalisme, dan studi tentang fenomena sosial.
Referensi Bacaan
- Buku-Buku Karya Auguste Comte
- Comte, Auguste. (1830-1842). Cours de Philosophie Positive. Paris: Bachelier.
- Comte, Auguste. (1851-1854). System of Positive Polity. Paris: Carilian-Goeury et V. Dalmont.
- Comte, Auguste. (1852). The Catechism of Positive Religion. Paris: Carilian-Goeury et V. Dalmont.
- Buku-Buku tentang Auguste Comte
- Durkheim, Émile. (1895). The Rules of Sociological Method. Paris: Alcan.
- Mill, John Stuart. (1865). Auguste Comte and Positivism. London: Trübner.
- Talcott Parsons. (1937). The Structure of Social Action. New York: McGraw-Hill.
- Artikel-Artikel tentang Auguste Comte
- “Auguste Comte” oleh Émile Durkheim, Revue Philosophique, Vol. 34, No. 1, 1892.
- “Comte and Positivism” oleh John Stuart Mill, Westminster Review, Vol. 83, No. 2, 1865.
- “Auguste Comte and the Development of Sociology” oleh Talcott Parsons, American Sociological Review, Vol. 2, No. 3, 1937.
- Sumber Online
- Stanford Encyclopedia of Philosophy: “Auguste Comte”.
- Internet Encyclopedia of Philosophy: “Auguste Comte”.
- Wikipedia: “Auguste Comte”.
Demikian merawat ingatan tentang Bapak Sosiologi Auguste Comte semoga bermanfaat
Sebagai Bapak Sosiologi, Auguste Comte telah memberikan kontribusi yang tidak ternilai pada pengembangan ilmu sosiologi, dan warisannya terus mempengaruhi pemikiran dan penelitian sosial hingga saat ini. Dengan visinya tentang masyarakat dan ilmu pengetahuan, Auguste Comte telah menjadi figur sentral dalam sejarah sosiologi, dan pengaruhnya terus dirasakan dalam berbagai bidang ilmu sosial.
Terima kasih.
Makassar, 26 Januari 2025
diberdayakan oleh

Dr. Sudirman, S. Pd., M. Si.
Auguste Comte, sebagai Bapak Sosiologi, telah memberikan kontribusi yang tidak ternilai pada pengembangan ilmu sosiologi.