Cinta adalah anugerah yang luar biasa dalam hidup manusia, namun kehadirannya sering kali tidak sesuai dengan harapan atau rencana kita. Banyak dari kita yang mendambakan cinta yang tulus dan abadi—cinta yang bukan sekadar rasa suka atau daya tarik sesaat, melainkan kasih sayang yang mendalam, tulus, dan langgeng. Namun, cinta yang seperti ini tidak selalu mudah ditemukan. Dibutuhkan waktu, kesabaran, dan, di atas segalanya, iman bahwa Tuhan telah merencanakan segalanya dengan sempurna.
- Cinta Tulus adalah Pemberian Tuhan
Cinta yang tulus tidak bisa dipaksakan atau diukur dengan standar duniawi. Cinta seperti ini datang dari dalam hati dan sering kali hadir dengan keindahan yang tak terduga. Dalam keyakinan banyak orang, cinta yang sejati adalah anugerah dari Tuhan. Tuhan, yang menciptakan kita dengan kasih, mengetahui kebutuhan hati kita lebih dari siapa pun. Saat kita menyerahkan seluruh perasaan dan harapan kepada-Nya, kita memberikan ruang untuk kasih Tuhan bekerja dalam hidup kita, menuntun kita pada seseorang yang tepat, pada waktu yang tepat.
- Kesabaran: Menunggu dengan Iman
Menanti cinta yang sejati bukanlah tanda kelemahan, tetapi justru menunjukkan kekuatan iman. Kesabaran adalah wujud keyakinan bahwa Tuhan tidak pernah terlambat. Dalam waktu yang terbaik menurut-Nya, Dia akan mengirimkan pasangan yang benar-benar sesuai dengan hati dan keinginan kita. Proses ini juga merupakan saat untuk mempersiapkan diri kita sendiri, memperbaiki kekurangan, dan memperkuat iman, sehingga ketika cinta itu tiba, kita sudah siap.
Tidak jarang dalam proses menanti cinta yang tulus, kita dihadapkan dengan kegelisahan atau perasaan tidak sabar. Ada kalanya kita merasa ingin segera menemukannya dan merasakan kehadirannya dalam hidup kita. Namun, di sinilah ujian sebenarnya: apakah kita siap menunggu dengan kesabaran dan iman?
- Percaya pada Rencana Tuhan
Sering kali, apa yang kita inginkan berbeda dengan apa yang sebenarnya Tuhan rencanakan. Sebagai manusia, kita hanya bisa melihat apa yang ada di depan kita. Tetapi Tuhan melihat jauh ke depan, ke dalam seluruh perjalanan hidup kita. Ketika kita menyerahkan keinginan kita pada-Nya, kita sebenarnya mempercayakan rencana hidup kita pada Sang Pencipta, yang mengetahui segalanya.
Ada saat-saat ketika kita merasa kecewa atau terluka, mungkin karena cinta yang pernah kandas atau hubungan yang tidak berjalan seperti harapan kita. Namun, percayalah bahwa setiap pengalaman adalah bagian dari rencana-Nya untuk membawa kita pada seseorang yang akan benar-benar menghargai dan mencintai kita dengan tulus. Tidak ada perjalanan yang sia-sia, setiap langkah adalah bagian dari rencana Tuhan untuk mendewasakan kita.
- Cinta yang Tulus Akan Datang dengan Cara yang Tak Terduga
Ketika kita sudah siap, dan ketika hati kita sudah penuh dengan cinta dari Tuhan, cinta yang tulus akan datang dengan cara yang mungkin tak terduga. Mungkin melalui pertemuan yang sederhana atau melalui persahabatan yang tulus, cinta itu akan datang dan mengisi hati kita dengan kedamaian. Cinta yang berasal dari Tuhan biasanya ditandai dengan ketenangan dan kebahagiaan sejati, bukan dengan kekhawatiran atau perasaan tidak tenang.
Cinta sejati adalah cinta yang tidak memaksakan kehendak, yang menghargai setiap kekurangan dan kelebihan, serta yang selalu berusaha membawa kita lebih dekat pada Tuhan. Ketika kita merasakan cinta seperti ini, kita akan tahu bahwa itu adalah bagian dari rencana Tuhan—jawaban dari doa dan harapan yang selama ini kita panjatkan.
- Berdoa dan Berserah pada Tuhan
Pada akhirnya, cinta yang tulus bukanlah sesuatu yang harus kita kejar dengan terburu-buru atau dengan kekhawatiran. Cinta yang tulus akan datang seiring dengan waktu Tuhan yang telah direncanakan, dengan ketulusan dan keindahan yang hanya bisa kita alami ketika kita sepenuhnya menyerahkan harapan dan keinginan kita kepada-Nya.
Berdoalah dengan sepenuh hati. Serahkan setiap keinginan, ketakutan, dan harapan Kita pada Tuhan. Mintalah agar Dia menuntun kita, dan mempertemukan Kita dengan seseorang yang benar-benar tulus mencintai. Berserahlah, karena hanya dengan berserah kita dapat merasakan kedamaian dalam menanti jawaban Tuhan.
Penutup
Menunggu cinta sejati adalah perjalanan yang tidak mudah, tetapi keyakinan bahwa Tuhan memiliki rencana yang indah untuk setiap orang dapat memberi kita kekuatan untuk terus berdoa dan berserah. Cinta yang tulus akan datang, dan ketika itu terjadi, kita akan menyadari bahwa setiap doa, setiap pengorbanan, dan setiap momen kesabaran kita tidaklah sia-sia. Waktu Tuhan selalu tepat, dan cinta yang Dia hadirkan akan menjadi hadiah terindah dalam hidup kita.
by profa Elvira’24