Masa Natal yang dimulai dari 24 Dezember dan berakhir pada 6 Januari setiap tahunnya. Natal merupakan hari raya terbesar umat kristiani, yang merayakan kelahiran Tuhan Yesus di dunia, atau sering kita kenal dengan ulang tahunnya Tuhan Yesus.
Dalam injil Yohanes bab 1:1-18, “Firman yang telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita”, menandakan bahwa, firman Tuhan yang telah disampaikan lewat para nabinya ribuan tahun yang lalu sejak dijadikannya dunia ini, dimana diceritakan, dalam Kitab Perjanjian Lama, telah digenapi dalam Perjanjian Baru, dimana Tuhan Allah menepati janjiNya untuk mengirim anakNya yang tunggal ke dunia agar dapat membuka kembali jalan antara surga dan dunia, yang telah terputus dan dinodai oleh nenek moyang kita, Adam dan Hawa. Dimana mereka telah memakan buah terlarang oleh Tuhan, sehingga mereka jatuh ke dalam dosa asal, sehingga hubungan antara manusia dengan Tuhan telah renggang.
Untuk menyambungnya kembali itulah, Tuhan telah lama mempersiapkan tempat bagiNya melalui seorang wanita bernama Maria, yang dikandung dari Roh Kudus. Dimana telah diberitakan oleh para nabiNya bahwa, “sesungguhnya seorang dara akan mengandung dan melahirkan seorang anak yang dinamai Yesus”. Dimana ia didampingi oleh seorang lelaki jujur bernama Yusuf, keuturunan raja Daud, untuk memelihara dan keluarga kudus dari Nazaret ini yaitu (Yusuf, Maria dan Yesus).
Peristiwa Natal pertama di kota Betlehem ini, (Luk.2:1-7) disaksikan dahulu oleh para gembala di padang gurung (Luk.2:8-20). Lalu diikuti oleh orang-orang Majus, yaitu para Raja-raja dari Timur (Mat.2:1-12), yang datang menyembahNya di palungan Betlehem. Para orang Majus atau raja-raja dari Timur itu adalah, Melchior berumur 70 tahun, dengan persembahannya emas, Baltazar berumur 40 tahun, dengan persembahannya kemenyan, dan Gaspar 20 tahun dengan persembahannya mur. Dari ketiga hadiah ini masing memiliki arti bahwa, emas berarti kebijaksanaan, kemenyan berarti kemurnian, dan mur berarti keilahian Tuhan.
Dalam Penampakkan Tuhan Yesus pada ketiga raja dari Timur ini memiliki tiga arti penting yakni: “melihat, menyembah dan mempersembahkan”. Melihat berarti, kita melihat sebuah bintang special yang menunjukkan Yesus sebagai bintang pagi di ufuk Timur. Menyembah berarti, kita sebagai orang Kristen yang percaya akan Tuhan Yesus datang ke palungannya dan menyembahNya, karena Dialah Penyelamat Umat Manusia. Persembahan berarti, kita masing-masing sebagai orang Kristen yang mengimani Tuhan Yesus, mempersembahkan segala kekurangan dan kelebihan kita, padaNya Ia dapat memberkatinya, dan memberkati kehidupan kita selagi kita masih mengembara di dunia fana ini.
Sebagai umat kristiani pegikut Yesus yang setia secara spesifik datang melihat Tuhan Yesus di palungan Betlehem, bukan hanya sekedar melihatnya, tetapi kita juga harus mewartakan pada orang-orang yang belum mengenalNya, sebagaimana kita telah menerima saat kita ditahbis, yaitu menjadi raja, nabi dan imam. Selain itu Kelahiran Yesus ada orang-orang terusik, terutama Herodes dan pengikutnya yang tak ingin kehadirannya di dunia ini, dan ingin menghabisinya. Dimana saat ini, telah muncul beraneka ragam nabi-nabi palsu yang ingin meronrong kehadirannya di dunia, lewat aksi mereka tanpa adanya pengetahuan yang mendalam tentang ketuhanan, sehingga mereka mewartakannya semau gue dan mendiskreditkan sumber aslinya yaitu Kristen Katolik.
Dalam bacaan kedua, (Ef.3:2-3a,5-6) bahwa hari Raya Penampakkan Tuhan kali ini, Rasul Paulus berbicara tentang rahasia rencana Allah yang sudah ada sejak kekal untuk menyelamatkan seluruh umat manusia melalui Kristus Yesus. Rahasia yang sudah sekian lama tersembunyi itu sekarang disingkapkan dan diwujudkan oleh para rasul, teristimewa oleh Paulus sendiri yang diutus kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi.
Paulus, yang digambarkan sedang berada dalam tahanan, melihat dirinya sebagai “tawanan Kristus”. Ia ditugaskan untuk mengabarkan kepada segala bangsa rahasia Allah yang telah diwahyukan kepadanya. Rahasia itu sekarang diberitakannya secara terang-terangan, yakni bahwa dalam Kristus Yesus, segenap bangsa bersama dengan bangsa Yahudi akan ambil bagian dalam keselamatan yang dikerjakan oleh Allah. Setiap orang adalah bagian dari tubuh yang sama, yaitu tubuh Kristus yang disebut gereja.
Gereja merupakan tubuh Kristus dapat terwujud berkat Roh yang membangkitkan iman dalam diri manusia. Iman itulah yang memungkinkan seseorang dapat menerima Injil dengan hati terbuka. Gereja seperti yang dimaksudkan Allah adalah gereja yang terbuka bagi segala bangsa. Gereja merangkum dan merangkul umat manusia secara keseluruhan, sehingga segala bangsa di dunia akan bersatu dalam Kristus.
Lahirnya Mesias disambut oleh bangsa-bangsa asing dengan sukacita. Di hadapan-Nya, mereka sujud menyembah dan memberikan persembahan-persembahan yang terbaik. Bangsa-bangsa asing sangat rindu untuk mengenal Allah, sehingga menyambut tawaran keselamatan dariNya dengan penuh rasa syukur. Jika demikian, apa alasan Allah untuk tidak menyelamatkan mereka? Apa alasanya sehingga Allah hanya membatasi keselamatanNya bagi kelompok tertentu saja, yang bahkan tidak mau membuka diri bagiNya? Allah tidak memiliki alasan untuk melakukan hal itu. Melalui kehadiran Kristus Yesus, Allah menyatakan dengan tegas bahwa keselamatanNya tercurah bagi semua orang tanpa memandang pengelompokkan- pengelompokkan yang sifatnya duniawi.
“Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, IbuNya, lalu sujud menyembah Dia”. –Mat.2:9-11
Sejauh pengetahuan saya, baru pertama kalinya ada seorang bayi yang baru lahir dicari-cari untuk disembah oleh orang-orang ternama yang susah payah berkelana dari tempat yang jauh. Dan yang lebih menarik, mereka dibimbing oleh bintang di langit dalam perjalanan mereka menuju kepada bayi Yesus yang baru saja dilahirkan.
Inilah penampakan dari Tuhan bagi orang-orang majus dari Timur itu. Bahwa Allah menampakkan diriNya sebagai manusia dalam diri seorang bayi, yang dilahirkan oleh seorang manusia. Penampakan ini membuka pintu bagi dunia ini untuk menerima keselamatan dari Sang Juruselamat dunia.
Dalam hidup kita sehari-hari pun juga sama. Kita dibimbing oleh Roh Kudus untuk hidup dan berjalan di dalam Tuhan, terlepas dari kondisi hidup kita saat ini. Tuhan menampakkan diriNya kepada kita melalui berbagai hal dalam hidup kita. Dan tergantung kita sendiri apakah kita mau mengikutiNya seperti orang-orang majus dari Timur mengikuti bintang dan menemukan bayi Yesus, atau apakah kita malah mengabaikan “bintang” tersebut dalam hidup kita sehingga kita tidak menemukan Allah yang kita cari dalam hidup kita.
Dan barangsiapa yang ingin masuk surga kelak saat ajalnya tiba, ia harus percaya pada Juruselamat Tuhan Yesus, karena ia telah diutus oleh Allah Bapa di surga ke dunia, untuk menghubungkan kembali relasi Tuhan dengan manusia yang telah terputus. Dimana ia sendiri menyatakan diriNya bahwa, “Akulah jalan kebenaran dan hidup, barangsiapa yang mau datang ke BapaKu harus melalui Aku”.
By Prof EdoSantos’25