Menjalani Hidup dengan Kesederhanaan dan Penerimaan
Dalam perjalanan hidup, kita sering kali terbebani oleh ekspektasi, impian besar, dan tekanan sosial yang membuat kita merasa harus selalu berjuang untuk lebih. Namun, ada keindahan dalam menjalani hidup dengan sikap “seapa adanya saja“—sebuah prinsip yang mengajarkan kita untuk menerima kehidupan sebagaimana adanya, tanpa harus terbebani oleh hal-hal yang di luar kendali kita.
- Makna “Seapa Adanya Saja”
Ungkapan ini mencerminkan sikap hidup yang sederhana, di mana kita tidak berusaha terlalu keras untuk mengubah segalanya atau menjadi seseorang yang bukan diri kita. Hidup “seapa adanya saja” berarti:
- Menerima diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan,
- Tidak terlalu mengkhawatirkan masa depan atau menyesali masa lalu,
- Menjalani hidup dengan rasa syukur atas apa yang telah diberikan Tuhan.
- Kebahagiaan Tidak Selalu Datang dari Pencapaian Besar
Sering kali kita berpikir bahwa kebahagiaan hanya bisa diraih melalui pencapaian besar, seperti kekayaan, kesuksesan karier, atau popularitas. Padahal, kebahagiaan sejati sering kali ditemukan dalam hal-hal sederhana:
- Momen kebersamaan dengan keluarga dan sahabat,
- Keindahan alam yang bisa kita nikmati setiap hari,
- Ketenangan dalam doa dan hubungan yang dekat dengan Tuhan,
- Menghindari Beban yang Tidak Perlu
Hidup yang terlalu dipenuhi dengan ambisi dan ekspektasi tinggi dapat membawa stres dan kekecewaan. Sikap “seapa adanya saja” bukan berarti tidak berusaha, tetapi lebih kepada memahami batas diri dan tidak membebani diri dengan hal-hal yang tidak perlu. Beberapa cara untuk menghindari beban yang tidak perlu adalah:
- Belajar berkata cukup dan tidak memaksakan diri untuk memiliki lebih banyak,
- Melepaskan dendam dan luka masa lalu yang hanya menjadi beban pikiran,
- Menjalani hidup dengan kesadaran bahwa setiap orang memiliki jalannya masing-masing.

- Menyerahkan Hidup kepada Tuhan
Dalam iman, kita diajarkan untuk percaya bahwa segala sesuatu terjadi sesuai dengan rencana Tuhan. Hidup yang dijalani dengan kepercayaan penuh kepada-Nya akan memberikan ketenangan. Ketika kita menghadapi tantangan atau ketidakpastian, kita bisa berkata dalam hati:
“Tuhan, aku menyerahkan semuanya kepada-Mu. Aku akan menjalani hidup ini dengan apa adanya, tanpa kekhawatiran berlebihan.”
Kesimpulan
Hidup “seapa adanya saja” mengajarkan kita untuk menerima, mensyukuri, dan menikmati kehidupan tanpa beban yang tidak perlu. Dengan sikap ini, kita bisa hidup lebih damai, bahagia, dan penuh makna. Sebab, pada akhirnya, yang terpenting bukanlah seberapa besar pencapaian kita, tetapi seberapa damai hati kita dalam menjalani hidup ini.
Jadi, mari jalani hidup dengan lebih ringan, lebih sederhana, dan lebih penuh syukur. Sebab, hidup itu indah, jika kita mampu melihatnya dengan hati yang tulus.
By profa Elvira’25