A.Tentang Georg Simmel
“Konflik adalah bagian dari proses interaksi sosial yang mempertahankan solidaritas dan integrasi sosial.”
( Geogr Simmel : Soziologie, 1908)
Georg Simmel (1858-1918) adalah seorang sosiolog, filsuf, dan psikolog Jerman yang berpengaruh besar dalam pembentukan sosiologi modern. Berikut adalah biografi singkatnya:
1) . Kehidupan Awal
Georg Simmel lahir pada 1 Maret 1858 di Berlin, Jerman. Ayahnya, Eduard Simmel, adalah seorang pengusaha Yahudi yang sukses, sedangkan ibunya, Florentine Bodenstein, adalah seorang katolik. Simmel adalah anak ketujuh dari tujuh bersaudara.
2). Pendidikan
Simmel belajar filsafat, sejarah, dan psikologi di Universitas Berlin (1876-1881). Ia meraih gelar doktor dalam filsafat pada tahun 1881 dengan disertasi tentang “Das Wesen der Materie nach Kant” (Esensi Materi Menurut Kant).
3). Karir Akademik
Simmel menjadi privatdozent (dosen swasta) di Universitas Berlin pada tahun 1885. Ia mengajar filsafat, sosiologi, dan psikologi. Pada tahun 1900, Simmel diangkat sebagai profesor luar biasa di Universitas Berlin.
4). Karya dan Pengaruh
Simmel dikenal sebagai salah satu pendiri sosiologi modern. Karyanya yang paling terkenal adalah “Soziologie” (1908), yang menjelaskan konsep-konsep dasar sosiologi, seperti interaksi sosial, konflik, dan solidaritas. Simmel juga menulis tentang topik Georg Simmel (1858-1918) adalah seorang sosiolog, filsuf, dan psikolog Jerman yang berpengaruh besar dalam pembentukan sosiologi modern. Berikut adalah biografi singkatnya:
5). Kehidupan Awal
Georg Simmel lahir pada 1 Maret 1858 di Berlin, Jerman. Ayahnya, Eduard Simmel, adalah seorang pengusaha Yahudi yang sukses, sedangkan ibunya, Florentine Bodenstein, adalah seorang katolik. Simmel adalah anak ketujuh dari tujuh bersaudara.
6). Pendidikan
Simmel belajar filsafat, sejarah, dan psikologi di Universitas Berlin (1876-1881). Ia meraih gelar doktor dalam filsafat pada tahun 1881 dengan disertasi tentang “Das Wesen der Materie nach Kant” (Esensi Materi Menurut Kant).
7). Karir Akademik
Simmel menjadi privatdozent (dosen swasta) di Universitas Berlin pada tahun 1885. Ia mengajar filsafat, sosiologi, dan psikologi. Pada tahun 1900, Simmel diangkat sebagai profesor luar biasa di Universitas Berlin.
8). Karya dan Pengaruh
Simmel dikenal sebagai salah satu pendiri sosiologi modern. Karyanya yang paling terkenal adalah “Soziologie” (1908), yang menjelaskan konsep-konsep dasar sosiologi, seperti interaksi sosial, konflik, dan solidaritas. Simmel juga menulis tentang topik-topik lain, seperti filsafat, psikologi, dan sejarah seni.
9). Karya Utama
- “Über sociale Differenzierung” (1890)
- “Die Probleme der Geschichtsphilosophie” (1892)
- “Soziologie” (1908)
- “Philosophie des Geldes” (1900)
10). Pengaruh
Simmel berpengaruh besar dalam pembentukan sosiologi modern. Ia mempengaruhi banyak sosiolog terkenal, seperti Max Weber, Émile Durkheim, dan Robert Park. Simmel juga mempengaruhi perkembangan psikologi sosial, antropologi, dan filsafat.
11). Kematian
Georg Simmel meninggal pada 26 September 1918 di Strasbourg, Perancis, karena kanker hati.
B. Pembahasan Teori Konflik Georg Simmel
Teori konflik Georg Simmel (1858-1918) menjelaskan konflik sebagai bagian dari proses interaksi sosial. Berikut adalah poin-poin utama:
a). Konsep Dasar
- Konflik sebagai interaksi sosial yang mempertahankan solidaritas dan integrasi sosial.
- Konflik sebagai proses yang alami dan universal dalam masyarakat.
b). Fungsi Konflik
- Mempertahankan solidaritas dan integrasi sosial.
- Mengatur perbedaan kepentingan dan nilai-nilai.
- Meningkatkan kesadaran dan pengertian antara individu/kelompok.
c). Jenis Konflik
- Konflik langsung (antara individu/kelompok yang berlawanan).
- Konflik tidak langsung (antara individu/kelompok yang tidak berlawanan secara langsung).
d). Faktor Penyebab Konflik
- Perbedaan kepentingan.
- Perbedaan nilai-nilai.
- Kesenjangan sosial dan ekonomi.
e). Dampak Konflik
- Perubahan sosial dan politik.
- Kehilangan nyawa dan harta.
- Kerusakan lingkungan.
- Gangguan psikologis.
f). Karya Utama
- “Soziologie” (1908).
- “The Conflict” (1908).
g). Pengaruh
- Sosiologi konflik modern.
- Teori interaksi sosial.
- Analisis kritis terhadap masyarakat modern.
h). Kritik
- Terlalu fokus pada interaksi sosial.
- Mengabaikan peran faktor-faktor lain.
- Terlalu simplistik dalam menjelaskan kompleksitas sosial.
C. Perbedaan teori Konflik Klasik, Karl Marx, Max Weber dan Georg Simmel
Berikut perbedaan utama antara teori konflik Karl Marx, Max Weber, dan Georg Simmel:
Perbedaan Utama
- Fokus Konflik:
- Karl Marx: Konflik kelas sosial (borjuis vs proletar).
- Max Weber: Konflik kekuasaan dan otoritas.
- Georg Simmel: Konflik sebagai interaksi sosial.
2. Sumber Konflik:
- Marx: Ekonomi (perebutan sumber daya dan kekuasaan ekonomi).
- Weber: Kekuasaan, otoritas, dan status sosial.
- Simmel: Perbedaan kepentingan, nilai-nilai, dan interaksi sosial.
3. Tujuan Konflik:
- Marx: Menghapus kelas sosial dan mencapai masyarakat tanpa kelas.
- Weber: Mencapai kekuasaan, otoritas, dan status sosial.
- Simmel: Mempertahankan solidaritas dan integrasi sosial.
4. Jenis Konflik:
- Marx: Konflik kelas sosial.
- Weber: Konflik vertikal (atas vs bawah) dan horizontal (sesama).
- Simmel: Konflik langsung (antara individu/kelompok yang berlawanan) dan tidak langsung (antara individu/kelompok yang tidak berlawanan secara langsung).
Perbedaan Teoritis
- Determinisme:
- Marx: Ekonomi menentukan struktur sosial.
- Weber: Faktor sosial, politik, dan budaya juga mempengaruhi konflik.
- Simmel: Interaksi sosial menentukan konflik.
2. Konsep Kekuasaan:
- Marx: Kekuasaan sebagai hasil eksploitasi ekonomi.
- Weber: Kekuasaan sebagai kemampuan mencapai tujuan.
- Simmel: Kekuasaan sebagai hasil interaksi sosial.
3. Perbedaan Metodologis
- Metode Penelitian:
- Marx: Analisis historis dan ekonomi.
- Weber: Analisis sosial dan empiris.
- Simmel: Analisis interaksi sosial dan psikologis.
2. Fokus Studi:
- Marx: Konflik kelas sosial dalam skala besar.
- Weber: Konflik individu/kelompok dalam konteks sosial.
- Simmel: Konflik dalam interaksi sosial sehari-hari.
Peradaban adalah hasil dari proses interaksi sosial yang mempertahankan solidaritas dan integrasi sosial, tetapi juga mempertahankan perbedaan kepentingan.” (G.Simmel : Soziologie, 1908)
D. Kesimpulan
Berikut kesimpulan teori konflik klasik Georg Simmel:
Konsep Dasar
- Konflik sebagai interaksi sosial yang mempertahankan solidaritas dan integrasi sosial.
- Konflik sebagai proses yang alami dan universal dalam masyarakat.
Fungsi Konflik
- Mempertahankan solidaritas dan integrasi sosial.
- Mengatur perbedaan kepentingan dan nilai-nilai.
- Meningkatkan kesadaran dan pengertian antara individu/kelompok.
Jenis Konflik
- Konflik langsung (antara individu/kelompok yang berlawanan).
- Konflik tidak langsung (antara individu/kelompok yang tidak berlawanan secara langsung).
Faktor Penyebab Konflik
- Perbedaan kepentingan.
- Perbedaan nilai-nilai.
- Kesenjangan sosial dan ekonomi.
Dampak Konflik
- Perubahan sosial dan politik.
- Kehilangan nyawa dan harta.
- Kerusakan lingkungan.
- Gangguan psikologis.
Kritik dan Keterbatasan
- Terlalu fokus pada interaksi sosial.
- Mengabaikan peran faktor-faktor lain.
- Terlalu simplistik dalam menjelaskan kompleksitas sosial.
Pengaruh
- Sosiologi konflik modern.
- Teori interaksi sosial.
- Analisis kritis terhadap masyarakat modern.
Referensi dan Rujukan
- Simmel, G. (1908). Soziologie.
- Simmel, G. (1890). Über sociale Differenzierung.
- Frisby, D. (1984). Georg Simmel.
- Levine, D. N. (1971). Georg Simmel: On Individuality and Social Forms.
- Marx, K. (1848). Manifesto Komunis.
- Weber, M. (1922). Economy and Society.
- Simmel, G. (1908). Soziologie.
- Dahrendorf, R. (1959). Class and Class Conflict in Industrial Society.
- Giddens, A. (1971). Capitalism and Modern Social
- Frisby, D. (1984). Georg Simmel.
- Levine, D. N. (1971). Georg Simmel: On Individuality and Social Forms.
- [23/1 9.28 AM] Meta AI

Demikian secara ringkas pembahasan teori Konflik Klasik Geogr SimmelMax Weber, semoga bermanfaat dan menjadi bagian dari merawat ingatan sosiologi.
Merawat Ingatan adalah sebuah teraphy bagi penulis untuk mereplay kembali teori-teori Sosiologi sejak kuliah S2 di Sosiologi Unhas, dan S3 Sosiologi UNM Makassar, saya sangat konsen dan suka materi2 Sosiologi klasik dan modern, hingga 2013 penulis terkena stroke ringan serasa semua ingatan itu ingin ku ulang dengan menuliskan nya kembali, sebagaimana Filsuf Friedrich Nietzsche menyebut Ingatan sebagai sumber kekuatan dan kelemahan.mari merawat ingatan kita agar memory kita sehat.
Makassar, 23 Januari 2025.
Diberdayakan :

Dosen yang baik tidak hanya mengajar, tapi juga memotivasi.”
– Robert M. Hutchins
Dr.Sudirman, S. Pd., M. Si.