Konflik bukanlah sesuatu yang patut dihindari, melainkan sesuatu yang harus dihadapi dan diatasi.” (lewis Alfred Coser)

– Dalam “The Functions of Social Conflict” (1956)

A. SekilasTentang Lewis Alfred Coser

Lewis Coser (1913-2003) adalah seorang sosiolog Amerika yang terkenal dengan karyanya tentang konflik sosial, teori konflik, dan sosiologi politik. Berikut adalah beberapa fakta tentang Lewis Coser:

  • Kelahiran
  1. Coser lahir di Berlin, Jerman, pada tahun 1913.
  2. Ia belajar filsafat dan sosiologi di Universitas Berlin.
  3. Pada tahun 1933, Coser pindah ke Perancis karena kekuasaan Nazi di Jerman.
  4. Ia kemudian pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1941.
  • Karir Akademik
  1. Coser menjadi profesor sosiologi di Universitas Chicago pada tahun 1951.
  2. Ia kemudian pindah ke Universitas Brandeis pada tahun 1954.
  3. Coser menjadi profesor emeritus di Universitas Brandeis pada tahun 1982.
  • Karya Utama
  1. “The Functions of Social Conflict” (1956) – buku ini memperkenalkan konsep “fungsi konflik” yang menekankan peran konflik dalam mempertahankan keseimbangan sosial.
  2. “Continuities in the Study of Social Conflict” (1967) – buku ini memperluas konsep “fungsi konflik” dan memperkenalkan konsep “konflik sebagai proses”.
  3. “Greedy Institutions” (1974) – buku ini memperkenalkan konsep “lembaga yang serakah” yang menekankan bagaimana lembaga sosial dapat menjadi “serakah” dalam mempertahankan kekuasaan dan sumber daya.
  • Penghargaan
  1. Coser menerima penghargaan “American Sociological Association’s Career of Distinguished Scholarship Award” pada tahun 1989.
  2. Ia juga menerima penghargaan “National Academy of Sciences’ Award for Initiatives in Research” pada tahun 1992.
  • Warisan
  1. Coser dianggap sebagai salah satu sosiolog terbesar abad ke-20.
  2. Karyanya tentang konflik sosial dan teori konflik telah mempengaruhi banyak bidang, termasuk sosiologi, politik, dan psikologi.
  3. Coser juga dikenal sebagai seorang guru yang inspiratif dan telah membimbing banyak mahasiswa yang kemudian menjadi sosiolog terkenal.
  • Meninggal

Lewis A. Coser meninggal pada tanggal 8 Juli 2003, di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat.

B. Teori Konflik (Modern) Lewis Alfred Coser

  • Lewis Alfred Coset pemikir Konflik modetn

Lewis A. Coser dikategorikan sebagai teoris konflik modern karena beberapa alasan:

Alasan

  1. Fokus pada konflik internal: Coser lebih fokus pada konflik internal dalam masyarakat, seperti konflik antarkelompok, konflik antarkelas, dan konflik antarindividu. Hal ini berbeda dengan teoris konflik klasik yang lebih fokus pada konflik antarnegara.
  2. Penggunaan teori fungsionalisme: Coser menggunakan teori fungsionalisme untuk menganalisis konflik. Teori ini berpendapat bahwa konflik memiliki fungsi positif dalam masyarakat, seperti memperkuat solidaritas kelompok dan mempercepat perubahan sosial.
  3. Pengakuan pentingnya konflik dalam masyarakat: Coser mengakui bahwa konflik adalah bagian inheren dari masyarakat dan tidak dapat dihindari. Hal ini berbeda dengan teoris konflik klasik yang seringkali melihat konflik sebagai sesuatu yang patut dihindari.
  4. Pengembangan teori konflik yang lebih kompleks: Coser mengembangkan teori konflik yang lebih kompleks dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti struktur sosial, budaya, dan psikologi.

Teori Konflik Modern
Teori konflik modern, seperti yang dikembangkan oleh Coser, memiliki beberapa karakteristik utama:

  1. Fokus pada konflik internal dalam masyarakat
  2. Penggunaan teori fungsionalisme dan teori lainnya untuk menganalisis konflik
  3. Pengakuan pentingnya konflik dalam masyarakat
  4. Pengembangan teori konflik yang lebih kompleks dan multidisiplin

Teori konflik modern adalah teori yang dikembangkan oleh para sosiolog dan ilmuwan sosial lainnya pada abad ke-20, yang berfokus pada analisis konflik dalam masyarakat modern. Teori ini memiliki beberapa karakteristik utama, yaitu:

Karakteristik Teori Konflik Modern

  1. Fokus pada konflik internal: Teori konflik modern lebih fokus pada konflik internal dalam masyarakat, seperti konflik antarkelompok, konflik antarkelas, dan konflik antarindividu.
  2. Penggunaan teori fungsionalisme dan teori lainnya: Teori konflik modern menggunakan teori fungsionalisme, teori konflik, dan teori lainnya untuk menganalisis konflik.
  3. Pengakuan pentingnya konflik dalam masyarakat: Teori konflik modern mengakui bahwa konflik adalah bagian inheren dari masyarakat dan tidak dapat dihindari.
  4. Pengembangan teori konflik yang lebih kompleks dan multidisiplin: Teori konflik modern mengembangkan teori konflik yang lebih kompleks dan multidisiplin, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti struktur sosial, budaya, psikologi, dan ekonomi.

Tokoh-Tokoh Teori Konflik Modern

  1. Lewis A. Coser: Coser adalah seorang sosiolog Amerika yang mengembangkan teori konflik modern dengan fokus pada konflik internal dalam masyarakat.
  2. Ralf Dahrendorf: Dahrendorf adalah seorang sosiolog Jerman yang mengembangkan teori konflik modern dengan fokus pada konflik antarkelas dan konflik antarkelompok.
  3. Pierre Bourdieu: Bourdieu adalah seorang sosiolog Perancis yang mengembangkan teori konflik modern dengan fokus pada konflik simbolik dan konflik kultural.

Dengan demikian, teori konflik modern adalah teori yang kompleks dan multidisiplin yang berfokus pada analisis konflik dalam masyarakat modern.

Dengan demikian, Coser dapat dikategorikan sebagai teoris konflik modern karena kontribusinya dalam mengembangkan teori konflik yang lebih kompleks dan multidisiplin.

Berikut adalah beberapa poin tentang teori konflik modern Lewis Coser:

Fungsi Konflik

  1. Konflik memiliki fungsi positif dalam masyarakat, seperti mempertahankan keseimbangan sosial dan mempromosikan perubahan.
  2. Konflik dapat membantu mengidentifikasi dan memecahkan masalah sosial.

Tipe Konflik

  1. Konflik realistis: konflik yang timbul dari perbedaan kepentingan dan nilai.
  2. Konflik non-realistis: konflik yang timbul dari perbedaan persepsi dan interpretasi.

Proses Konflik

  1. Konflik dimulai dengan perbedaan kepentingan atau nilai.
  2. Perbedaan tersebut kemudian berkembang menjadi konflik terbuka.
  3. Konflik dapat diselesaikan melalui kompromi, mediasi, atau kekerasan.

Faktor yang Mempengaruhi Konflik

  1. Struktur sosial: konflik dapat dipengaruhi oleh struktur sosial, seperti kelas sosial dan etnis.
  2. Kultur: konflik dapat dipengaruhi oleh kultur dan nilai-nilai yang berbeda.
  3. Teknologi: konflik dapat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, seperti media sosial dan senjata.

Dampak Konflik

  1. Konflik dapat memiliki dampak positif, seperti mempromosikan perubahan dan mempertahankan keseimbangan sosial.
  2. Konflik juga dapat memiliki dampak negatif, seperti kekerasan dan kerusakan properti.

Pencegahan dan Penyelesaian Konflik

  1. Komunikasi yang efektif: komunikasi yang efektif dapat membantu mencegah dan menyelesaikan konflik.
  2. Mediasi: mediasi dapat membantu menyelesaikan konflik dengan cara yang adil dan efektif.
  3. Kompromi: kompromi dapat membantu menyelesaikan konflik dengan cara yang saling menguntungkan.
  • Kritik dan Pengembangan

Teori konflik Lewis A. CosDalam bukunya “The Functions of Social Conflict” (1956), Coser mengemukakan bahwa konflik sosial memiliki fungsi positif dan negatif dalam masyarakat. Berikut beberapa kritik dan pengembangan teori konflik Coser:

Kritik

  1. Terlalu fokus pada konflik internal: Coser lebih fokus pada konflik internal dalam masyarakat, sedangkan konflik eksternal (misalnya, konflik antarnegara) kurang dibahas.
  2. Tidak mempertimbangkan struktur kekuasaan: Coser tidak mempertimbangkan struktur kekuasaan dan ketidaksetaraan sosial dalam menganalisis konflik.
  3. Terlalu optimis tentang fungsi konflik: Coser terlalu optimis tentang fungsi konflik dalam masyarakat, sedangkan konflik dapat juga memiliki dampak negatif.

Pengembangan

  1. Teori konflik struktural: Teori konflik struktural, yang dikembangkan oleh Charles Tilly, mempertimbangkan struktur kekuasaan dan ketidaksetaraan sosial dalam menganalisis konflik.
  2. Teori konflik simbolik: Teori konflik simbolik, yang dikembangkan oleh Murray Edelman, mempertimbangkan peran simbol dan bahasa dalam konflik sosial.
  3. Teori konflik kritis: Teori konflik kritis, yang dikembangkan oleh peneliti seperti Antonio Gramsci dan Michel Foucault, mempertimbangkan peran kekuasaan dan ketidaksetaraan sosial dalam konflik sosial.

“Konflik dapat memperkuat atau melemahkan struktur sosial, tergantung pada cara konflik tersebut diatasi.” –

Lewis Alfred Coser Dalam “Continuities in the Study of Social Conflict” (1967)

Penutup

Demikian secara ringkas pembahasan teori Konflik Modern Lewis Alfred Coser semoga bermanfaat dan menjadi bagian dari merawat ingatan sosiologi.
Merawat Ingatan adalah sebuah teraphy bagi penulis untuk mereplay kembali teori-teori Sosiologi sejak kuliah S2 di Sosiologi Unhas, dan S3 Sosiologi UNM, saya sangat konsen dan suka materi2 Sosiologi klasik dan modern, hingga 2013 penulis terkena stroke ringan serasa semua ingatan itu ingin ku ulang dengan menuliskan nya kembali, sebagaimana Filsuf Friedrich Nietzsche menyebut Ingatan sebagai sumber kekuatan dan kelemahan.mari merawat ingatan kita agar memory kita sehat.
Makassar, Sabtu 26 Januari 2025.
Diberdayakan untuk ilmu pengetahuan:


Dr.Sudirman, S. Pd., M. Si.
[Dosen Sosiologi]

” Dengan membaca, kita dapat menemukan inspirasi, meningkatkan pengetahuan, dan memperkaya pengalaman hidup, jadi mari kita terus membaca dan belajar.”

Referensi Rujukan :

Berikut beberapa pustaka referensi tentang konflik modern oleh Lewis A. Coser:

  • Buku
  1. Coser, Lewis A. (1956). The Functions of Social Conflict. Glencoe, IL: Free Press.
  2. Coser, Lewis A. (1967). Continuities in the Study of Social Conflict. New York: Free Press.
  3. Coser, Lewis A. (1970). Men of Ideas: A Sociologist’s View. New York: Free Press.
  • Artikel
  1. Coser, Lewis A. (1957). “Social Conflict and the Theory of Social Change”. British Journal of Sociology, 8(3), 197-207.
  2. Coser, Lewis A. (1961). “Conflict and Social Change”. American Sociological Review, 26(5), 679-687.
  • Referensi Online
  1. “Lewis A. Coser”. Encyclopedia Britannica. Diakses dari (link unavailable)
  2. “The Functions of Social Conflict”. Google Books. Diakses dari (link unavailable)
  3. Meta AI, 25 Januari 2025 : 11.26.
(Visited 3 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Sudirman Muhammadiyah

Dr. Sudirman, S. Pd., M. Si. Dosen|Peneliti|Penulis| penggiat media sosial| HARTA|TAHTA|BUKU|

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.