Tak lama Yano terdiam sejenak. Ia langsung saja gugup. Yano kamu kenapa kok tiba-tiba saja shii buat dirimu gaya orang tidak paham sesuatu, jangan buat aku bingung. Art maaf aku tahu dari pakaian yang aku pakai sebagai seorang perwira mungkin keluargaku, istri dan anak-anakku, bahkan sanak saudara Art. Maksudnya apa coba! Tanya Art.
Aku mohon saja aku open kamu jangan marah ya? Karena aku sadar aku juga telah membohongi kamu selama kita menjaling hubungan Art, ujar Yano. Hmmm ok katakan apa yang kamu mau jujur karena aku sudah jadi pendengar setiakan sejak dulu sampai detik ini. Ingin memutuskan hubungan agar keluargamu baik-baik saja demi rasa sakit yang aku alami tidak kau alami, tapi kau selalu saja punya jutaan alasan Yano, jadi katakan atau segeralah pulang.
Art maafkan aku, jika selama kita menjaling hubungan aku sebenarnya telah membohongi dirimu jika aku sebenarnya tamatan SMA, Art terkejut, tapi menjaga hatinya Yano, Art hanya diam sejenak. Apa hubungannya dengan aku Yano, itu masalalu kamu dan semua orang punya masalalu dia mau sekolah atau tidak semua itu bagian dari perjuangan.
Tuhan betapa sakitnya Engkau Tuhan, mengapa orang-orang yang hidup selalu saja memakai jutaan alasan untuk mendekati diriku? Aku tahu dia sadar jika Engkau telah menguji lagi imanku melalui Yano aku tahu Tuhan, pikir Art dalam hati.
Art aku bohong selama ini, sesungguhnya aku hanya seorang pria yang kerja di ladang dan aku hanyalah pria tamatan SD Art, lalu berjuang sekolah, namun karena sakit terus jadi aku memperoleh saja ijasah SMP dan menjadi seorang perwira, hanya terputus karena aku tes tapi menang ketika tes fisik.
Tidak tahu hampir saja Art memangis melihat’ karakter Yano. Yan sesungguhnya dari bahasa kamu melalui rangkaian kata-katamu aku paham akan level pendidikanmu, tapi aku sadar semuanya sudah terlanjur karena di dunia ini tidak semuanya harus kita ukur sebisa kita. Kamu sadar tidak kita bukan pemilik kehidupan ini Yano. Kita bukan pemilik segalanya kita hanya menjalani hidup bukan menjadi pemilik.
Aku pernah menargetkan masa depan bahkan menargetkan jodoh luar biasa, bahkan porsi rasa pun aku targetkan Yan tapi justru yang terjadi adalah kebalikan jadi kenapa harus jujur ke aku Yano kamu, bukan pemenan atau aku ujar Art. Tidak, aku merasa tidak enak saja karena sudah membohongi kamu selama ini.
Art langsung berhenti mengetik ingin rasanya menangis 😠dengan suara keras biar Yano berhenti mengungkapi semua di hadapannya. Ia berdiri sambil memegang dahi Yano dan berkata, aku akan suport kamu Yano, tapi tolong jangan pernah mencintaiku bahkan takut kehilangan aku. Yano diam dan meminta maaf. Art kamu wanita luar biasa yang pernah aku kenal dalam hidupku. Bagaimana mungkin aku harus terus menipu kamu Art? ujar Yano.
Ingat Yano, di dunia ini yang bisa di sakiti adalah orang-orang baik agar dengan rasa sakit karena di sakiti membentuk mereka menjadi jahat Yano, dan aku justru berbeda entah mengapa, semakin orang menyakiti aku jutru semakin baik. Semakin orang menyiksa aku, aku justru makin bahagia Yano dengan caraku sendiri seperti ketika aku disiksa oleh orang yang aku cintai dan ingin ku jadikan sepanjang sejarah dan ku tuliskan menjadi pria terbaik, justru Tuhan rubah sendiri naskah takdirku hingga kau hadir dalam hidupku dengan caramu Yano.
Sambil memegang dahi Yano, Art berkata teruslah berusaha jadi yang terbaik bukan untuk diriku tapi bagi dirimu, keluargamu juga masyarakat dan negara agar orang jangan terus mencemooh kamu ok. Yano matanya berkaca-kaca rasanya mau menangis entah mengapa. Art terima kasih atas semua kebaikan kamu ke aku. Aku mungkin takkan bisa membayar jasamu terhadapku dan keluargaku Art, tapi aku yakin Tuhan pasti akan membalasNya.
Art sengaja mengalihkan pembicraan karema melihat Yano memangis. Okey kamu duduk lagi di hadapan Leptop aku buatkan kita Capochino Yan, ujar Art. Yano begitu kagum terhadap semua karakter Art, namun tak terduga dengan cara itu, Art mampu melupakan semua kenangan tenang mereka.
Art lalu membawa Capochino dan Yano pun segera minum. Art memegang dahi Yano sambil berkata, Yano bolehkah kita akhiri hubungan konyol yang sudah terjaling selama lima tahun ini? Semua demi kebaikan aku juga kamu. Yano wajahnya memerah, Art kau anggap aku apa coba? Aku ke sini dan jujur semua padamu karena kita memiliki relasi. Art bagaimana mungkin itu bisa terjadi. Art lima tahun Art bukan satu atau dua hari.
Okey, Art mencoba menyenangkan hati Yano biar ia lanjutkan minum dulu. Art sudah aku katakan berulang kali kita akan terus begini sampai ajal menjemput kita dan ke ujung dunia manapun aku akan selalu berusaha untuk mencari kamu, ujar Yano. Okey sudah jangan bahas lagi. Usai Minum, Yano masih tetap ingin latihan, jadi Art mendampingi hingga selesai latihan Yano minta izin pulang.
bersambung……
Karya Dev Seixas 25