Oleh: Ruslan Ismail Mage*

Bentuk komunikasi yang paling mendasar dan sangat menentukan dalam mempengaruhi orang lain adalah komunikasi nonverbal. Sebelum manusia mengenal bahasa verbal, mereka telah menggunakan gerak tubuh, ekspresi wajah, dan bahasa isyarat sebagai sarana utama dalam berinteraksi. Hingga kini, tanpa disadari, komunikasi nonverbal tetap menjadi faktor dominan dalam membentuk citra seseorang, terutama bagi mereka yang bergerak di dunia politik.

Menurut para pakar komunikasi, komunikasi nonverbal memiliki kekuatan lebih besar dibandingkan bahasa lisan. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan psikologis manusia yang lebih mempercayai apa yang mereka lihat dibandingkan dengan apa yang mereka dengar. Orang bisa saja berkata sesuatu yang menyenangkan, tetapi bahasa tubuh dan ekspresi wajahnya bisa mengungkapkan hal yang sebaliknya.

Berikut ini beberapa contoh komunikasi nonverbal yang memiliki dampak besar dalam membentuk persepsi publik terhadap seseorang, terutama bagi mereka yang berambisi mendapatkan dukungan rakyat:

  1. Pakaian dan Atribut Diri
    Setiap atribut yang melekat pada diri seseorang menjadi alat komunikasi yang menyampaikan pesan kepada orang lain. Seorang perempuan yang menghadiri acara di sebuah kampung dengan pakaian terlalu terbuka, secara tidak langsung mengirimkan pesan bahwa ia kurang menghormati norma sosial setempat.
  2. Penggunaan Perhiasan yang Berlebihan
    Berkunjung ke pasar tradisional dengan mengenakan banyak perhiasan yang mencolok akan memberikan kesan bahwa seseorang haus pujian dan ingin dianggap lebih tinggi derajatnya dibandingkan orang lain di sekitarnya.
  3. Mengisolasi Diri dari Lingkungan Sosial
    Menutup pintu rumah ketika para tetangga sedang bergotong royong membersihkan lingkungan, akan dipersepsikan sebagai tanda kurangnya kepedulian sosial. Sikap seperti ini dapat membangun citra negatif bahwa seseorang tidak memiliki rasa kebersamaan dan cenderung individualis.
  4. Gestur Kasar saat Berinteraksi
    Bertolak pinggang sambil menunjuk-nunjuk ketika berbicara di tengah komunitas yang sedang bekerja sama membangun fasilitas umum, akan dianggap sebagai sikap arogan dan kurang bijaksana.
  5. Menjaga Jarak dengan Masyarakat
    Mengendarai mobil dengan kaca tertutup rapat saat memasuki lingkungan perumahan tanpa sesekali melambaikan tangan atau menyapa tetangga, bisa menimbulkan kesan sombong dan tidak peduli dengan orang lain di sekitarnya.
  6. Jarang Tersenyum
    Seseorang yang malas tersenyum, baik di kantor, dalam perjalanan, atau di lingkungan sosialnya, akan dianggap sebagai pribadi yang angkuh dan kurang ramah. Padahal, senyum adalah bahasa universal yang dapat membuka banyak pintu kesempatan dalam kehidupan sosial dan politik.

Dalam dunia politik, semua aspek komunikasi nonverbal di atas memiliki dampak besar terhadap elektabilitas seseorang. Seorang pemimpin yang berbicara tentang kesederhanaan tetapi datang dengan kendaraan mewah, mengenakan arloji mahal, dan mengenakan pakaian bermerek, akan menghadapi kesulitan dalam meyakinkan rakyat bahwa ia benar-benar peduli dengan kondisi mereka.

Contoh nyata dari kekuatan komunikasi nonverbal dalam politik dapat dilihat pada sosok Barack Obama. Sebelum menjadi Presiden Amerika Serikat, Obama telah membangun citra diri yang kuat melalui senyum yang tulus, kebiasaannya menyalami orang-orang, serta sikap rendah hati yang ditunjukkan dalam berbagai kesempatan. Saat berpidato, ia tidak hanya berbicara dengan penuh keyakinan, tetapi juga mengatur gestur tubuhnya secara selaras sehingga setiap kata-katanya terasa lebih meyakinkan.

Obama tidak beragama Islam, tetapi ia memahami pentingnya menghormati budaya dan keyakinan orang lain. Salah satu momen yang menunjukkan komunikasi nonverbalnya yang kuat adalah ketika ia melepas alas kaki saat memasuki area masjid. Sikap kecil ini mengirimkan pesan yang kuat kepada komunitas Muslim di seluruh dunia bahwa ia menghormati tradisi mereka.

Selain Obama, pemimpin dunia lain yang dikenal memiliki komunikasi nonverbal yang luar biasa adalah Nelson Mandela. Gestur tubuhnya yang penuh wibawa, ekspresi wajahnya yang teduh, serta kebiasaannya merangkul rakyat kecil, membuatnya dicintai oleh masyarakat Afrika Selatan dan dunia. Hal yang sama juga berlaku bagi Mahatma Gandhi, yang meskipun berbadan kecil dan berpakaian sederhana, mampu menggerakkan jutaan orang dengan bahasa tubuhnya yang penuh ketenangan dan keteguhan.

Di Myanmar, Aung San Suu Kyi menggunakan komunikasi nonverbalnya untuk membangun kekuatan politik yang luar biasa. Wajahnya yang lembut, senyumnya yang tulus, serta lambaian tangannya yang meneduhkan, menjadi simbol perlawanan rakyat Myanmar terhadap tirani militer. Tanpa harus banyak berbicara, sikap tubuhnya telah mengirimkan pesan keberanian dan harapan bagi rakyat yang tertindas.

Dalam konteks politik Indonesia, para pejabat publik dan calon pemimpin sebaiknya memahami betapa pentingnya komunikasi nonverbal dalam membangun citra diri. Bahasa tubuh yang tidak selaras dengan pesan yang disampaikan dalam pidato, justru akan membuat rakyat semakin skeptis.

Sebagai contoh, seorang politisi yang ingin dikenal sebagai pemimpin yang merakyat, tetapi selalu tampil dengan kawalan ketat dan menjaga jarak dari masyarakat, akan sulit memperoleh kepercayaan publik. Begitu pula dengan pejabat yang berbicara tentang pentingnya efisiensi anggaran, tetapi hidup dalam kemewahan, akan kehilangan kredibilitasnya di mata rakyat.

Dalam era digital, di mana setiap gerak-gerik pemimpin dapat terekam dan tersebar luas di media sosial, menjaga komunikasi nonverbal menjadi semakin penting. Senyum yang tulus, lambaian tangan yang ramah, dan kebiasaan menyapa masyarakat dengan hangat, bisa menjadi modal besar dalam membangun personal branding yang kuat.

Jadi, kepada para pejabat publik dan politisi, berhati-hatilah dalam menjaga komunikasi nonverbal Anda. Karena seperti kata pepatah lama, “Apa yang kamu lakukan berbicara lebih keras daripada apa yang kamu katakan.”

*Akademisi, penulis buku-buku politik, demokrasi, dan kepemimpinan.

(Visited 87 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.