paupaurikadong

Judul:                           Pau Pau Ri Kadong, Suatu Tradisi Lisan Sulawesi Selatan

Penulis:                        Nurdin Yusuf, Sherly Asriany, Ridwan.

Editor:                         –

Penerbit:                     Pustaka Refleksi

Tahun Terbit:               2015

Jumlah Halaman:        x + 358

ISBN:                          9789797697822

Dongeng sebagai media hiburan dan media pendidikan. Pau Pau Ri Kadong artinya Cerita yang di anggukkan/ di iyakan oleh pendengarnya. Tradisi lisan yang tumbuh dan berkembang ditengah masyarakat dituturkan dari mulut ke mulut dan dari generasi ke generasi berikutnya. Tradisi suku bugis yang harus dilestarikan. Melalui cerita dongeng dalam karya sastra lisan, bisa memahami alam pikiran, perasaan, dan sikap hidup suku bangsa tersebut

Ada 23 judul cerita dongeng, I Tenrigau, La Pagala, La Patunru, La Bungko-Bungko, Si Dungu, Yatim Piatu, Si Curang dan Si Jujur, Buah Delima, Kelelawar, Kerbau Belang, Buaya dan Kerbau, Burung Gelatik, Petani dan Ternaknya, Kesabaran, Perempuan Bijak, Anak Saleh, Rezeki di Tangan Tuhan, Menuntut Ilmu, Nasib di Tangan Tuhan, Asal Mula Peppoq dan Parakang, Wasit Orangtua, Suratan Takdir, Harta Warisan.

Setiap cerita dongeng diakhiri dengan pesan singkat cerita tersebut yang merupakan hikmah atau amanat yang terkandung  dari kisah atau cerita tersebut. Sehingga orang yang menuturkan cerita tidak sekedar menghibur audiensnya atau pendengarnya namun juga memberikan petuah petuah yang bermanfaat untuk mereka dalam menjalani kehidupannya. Dengan kata lain, Pau Pau Rikadong ini memiliki dua fungsi dalam masyarakat yaitu fungsi sebagai media hiburan dan fungsi sebagai media pendidikan.

Alam pikiran masyarakat Bugis dimasa silam dapat diketahui dari berbagai macam contoh cerita yang penuh hikmah dalam buku Pau Pau Rikadong ini. Pesan apa yang ingin disampaikan akan dibuatkan sebuah cerita, kisah atau dongeng dan dari balik kisah itu diselipkan pesan pesan itu dalam bentuk hikmah atau amanat. Dongeng dan cerita yang ada bukan hanya untuk anak anak dan remaja saja, tetapi juga untuk orang dewasa. Sebagaimana kisah pertama dalam buku ini, lebih tepat untuk orang dewasa daripada anak anak.

Kisah kisah yang termuat dalam buku ini semuanya memiliki nilai budaya tradisional Bugis. Nilai budaya tradisional inilah yang harus diwariskan kepada generasi muda sehingga mereka tetap mampu memegang teguh nilai budayanya ditengah gempuran budaya luar yang tidak semua bernilai positif bagi anak muda zaman sekarang.

Buku ini memuat banyak kisah penuh hikmah yang dapat dijadikan pegangan atau rujukan bagi para orangtua atau guru yang ingin mendongeng kepada anak anak atau murid murid atau bahkan kepada teman temannya. Dari ke-23 cerita yang ada, pengkisah atau pendongeng dapat memilih sesuai karakter audiensnya.

Buku ini tidak memuat daftar pustaka yang menjadi bahan rujukan penulisan dan penyusunan buku. Tidak ada pula nama orang yang menjadi sumber cerita atau misalnya orang orang tua yang diwawancarai yang menceritakan dongeng atau kisah ini. Kalaupun sumber cerita berasal dari web atau internet, maka seharusnya tetap dicantumkan link atau tautannya.

Secara umum, buku ini dapat direkomendasikan kepada para guru, orangtua, pendongeng atau siapa saja yang berminat mendalami kisah kisah penuh hikmah dari suku Bugis yang terangkum dalam bentuk sastra lisan “Pau pau Rikadong” ini.   

Buku ini koleksi Layanan Deposit, Bidang Pembinaan Perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulawesi Selatan.

tt
Tandatangan
(Visited 12 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.