Waktu terus berjalan. Tiap Manusia yang menetap di planet bumi akan selalu saling bergantian dari hidup lalu mati.

Pertanyaan pembukaannya, seperti mati berasal dari hidup atau hidup berasal dari mati seperti pertanyaan klasik ayam berasal dari telur atau telur berasal dari ayam. Intinya di balik kehidupan tentu ada Kematian.

Jika ingin bertanya mau jadi apa aku? Adalah pertanyaan sederhana yang terkadang kita lupa karena terlalu terinspirasi oleh tulisan, bahkan video atau film orang. Karena itu aku berharap luangkan sedikit waktu untuk bertanya pada diri kita sendiri. Mau menjadi apa aku? dan lakukan refleksi batin sejenak untuk menjawab pertanyaan itu dengan serius mau menjadi apa aku.

Pada akhirnya pertanyaan sederhana itu akan memperoleh jawaban sendiri. Bahwa pada moment itu kita akan sadar dengan sendirian, mau menjadi apa aku akan terjawab dengan jawaban sederhana juga yakni mau jadi diriku sendiri dengan kemampuan Literasi yang aku miliki.

Mengapa sering kita mudah membaca kata-kata itu tapi sulit kita menjawab pada diri kita sendiri? Karena ketika kita masih belajar justru kita keluar dari diri kita sendiri bahkan menjauh dari diri kita karena kebanyakan menulis ide orang, membaca tulisan dari ide orang lain, berkonsultasi dengan menggunakan gaya orang lain, menghitung juga dengan sistem orang lain, juga menyimak informasi juga dari berita orang lain yakni para penemu.

Hal itulah yang menjadi dampak kita menjauh dari diri kita sendiri, tapi bukan tampa tujuan melainkan dengan tujuan yang mulia.

Yakni agar kita lebih matan baru balik ke diri kita dengan segala upaya yang sudah kita peroleh lewat proses ketika kita menjauh dari diri kita sendiri.

Saat itulah kita benar-benar ingin jadi diri kita. Di mana ketika jawaban mau menjadi apa aku sudah terjawab maka jangan heran, jika kita adalah pribadi yang sudah kuat untuk melanjutkan kehidupan kita tanpa campur tangan oleh pribadi lain kecuali Tuhan.

Sedikit pengalaman bagaimana aku menjadi diri aku sendiri.

Dalam setiap kehidupan banyak sekali corak warna kehidupan yang tentu kita lihat dengan panca indera penglihatan, dan kita rasakan sendiri akan corak warna kehidupan itu sendiri.

Setiap manusia yang kita kenal memiliki kehidupan masing-masing tanpa harus memilih atau di pilih melainkan itu sudah fitrahnya kehidupan.

Hanya terkadang ada kehidupan yang memang secara tidak sengaja kita pilih atau terinspirasi seperti hobby atau cita-cita dan proses itu membuat kita juga seperti mejauh dari diri kita karena ada aturan yakni harus belajar ilmunya atau gerak geriknya.

Dari situlah aku sadar, ah lebih baik jadi diriku sendiri dengan versiku, yang aku punya dari pada terus menerus menjadi versi lain yang membuat aku menjauh dari diriku sendiri.

Itu yang aku aku rasakan ketika mencapai puncak impian menjadi penulis. Karena orang sering berkata kenapa kamu memilih sebuah profesi yang tidak ada untungnya sama sekali. Ya aku rasa orang itu lagi demam dengan segala yang ada dari corak warna kehidupan, dan belum memilih warna kehidupan sesungguhnya untuk dirinya sendiri karena itu ia berkata demikian.

Karena apa yang aku pilih itu sudah tepat dan tidak akan terbentur lagi oleh omongan orang lain sebab aku anggap itu hanya gonggonan anjng. Jadi aku tetap cuek karena menurut anda tentu tidak berarti tapi menurut aku sangat berarti, karena ketika aku masih buta dalam dunia baca tulis aku butuh belajar dan belajar tentang apa yang orang tulis dan jelaskan juga dari guru maupun rekan. Jadi ketika aku jadi diri kita sendiri, aku benar-benar merasa aku beruntung bangat buat diriku sendiri sebelum berarti bagi orang lain.

Jadi mau jadi apa aku, tentu jawabannya singkat, jadi diriku sendiri tanpa bayang-bayang orang lain.

Karya Dev Seixas 1125

(Visited 14 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Devinarti Seixas

Penulis dan Pendiri KPKers Timor Leste, dengan mottonya: "Kebijaksanaan bukan untuk mencari kehidupan melainkan untuk memberi kehidupan dan menghidupkan". Telah menyumbangkan lebih dari 100 tulisan berupa; berita, cerpen, novel, puisi dan artikel ke BN sejak 2021 hingga sekarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.