Oleh: Elvira Pereira Ximenes
Wahai anakku…
Kau seorang wanita elegan
Jabatanmu saat ini membanggakan diriku
Tapi sayangnya membuatmu lupa daratan
Wahai anakku …
Jiwaku menderita
Saat kau memandangku dengan keangkuhan
Seolah kau tak pernah mengenalku
Wahai anakku…
Hatiku hancur
Saat kau melihatku berjalan kearahmu berdiri
Tapi seolah aku tak pernah ada dalam hidupmu
Wahai anakku…
Apa kesalahanku padamu?
Amarah apa yang kau simpan?
Hingga detik ini aku terima balasannya
Wahai anakku…
Mungkinkah kau terluka di masa lampau ?
Maafkan diriku
Jika aku bukan ibu yang baik
Wahai anakku…
Ingat…sadarkah engkau
Bahwa kesuksesanmu saat ini
Tidak terlepas dari kehadiranku di masa lalumu
Wahai anakku
Mengapa kau berubah?
Senyum pun tidak, menyapa apalagi
Maaf aku aku tidak haus penghargaanmu
Wahai anakku…
Pernahkah kau ingat
Aku pernah ada di hadapanmu?
Dan kau pernah dengar ceramahku
Wahai anakku…
Sadarkah engkau
Namamu pernah terlukis di absenku
Dan mengisi nilai di buku rapormu?
Wahai anakku…
Perlakuanmu yang congkak
Membuat kecantikanmu berkurang
Kumohon kembalilah merenung
Wahai anakku…
Sungguh aku kecewa
Melihat drama yang kau lakoni
Doaku untukmu semoga kau sadar dan bertobat Penulis: Elvira Pereira Ximenes