Belajar Butuh Komitmen Bukan Butuh Rame, Ujar Silviana Moniz, Praktisi Publik Speaking di KPKers Timor Leste merupakan murid Sekolah Nicolau Lobato di Tasi-Tolu Dili.
Bengkel Narasi, Dili Timor Leste, Senin 19/08/2025– Silviana Moniz atau dengan nama panggilan Anya putri pertama dari Henriques Perreira Bareto (Ayah) dan Maria Moniz (Ibu) dari empat bersaudara yang lahir di Zumalai,17/11/2010,beragama katolik Roma yang memiliki hobby belajar serta membaca serta memiliki cita-cita ingin jadi seorang pilot, yang saat ini duduk di bangku SMA kelas 1 di kelas IPA di Sekolah Swasta Nicolau Lobato mengatakan bahwa, ketika ia berniat untuk belajar atau mengikuti kursus literasi basic dan publik speaking ia tetap konsisten pada pola pikirnya yang sudah jadi prinsip hidupnya.
Anya gadis cantik yang kini berusia enam bela tahun ini mengatakan bahwa, ketika pertama kali bergabung dengan komunitas Penulis Kreatif (KPKers) Timor-Leste ia memiliki komitmen untuk serius mengikuti kursus! Anya tidak peduli meskipun pada awalnya ada beberapa teman lainnya yang ikut kursus namun mereka pada akhirnya berhenti.
Bagi Anya ia memiliki komitmen berdasarkan prinsip hidupnya bahwa apapun kegiatan yang ingin ia tekuni tentu tujuannya jelas yakni menambah wawasan. Jadi tidak perduli terhadap opini orang lain dan ia tetap serius mengikuti kursus hingga selesai karena ia tidak ingin membuang waktu untuk hal yang tidak penting.

Selama ikut kursus Anya merasa bahagia karena bergaung pada kegiatan kursus di komunitas Penulis Kreatif KPKers Timor-Leste merupakan pengalaman pertama yang ia melibatkan diri dalam kegiatan organisasi.
Saya merasa malu saat pertama kali bergabung di KPKers Timor-Leste karena kehadiran saya merupakan pengalaman baru di mana saya bisa mengenal kakak yang merupakan member organisasi yang berkewajiban mengajar literasi bahasa Inggris kepada anak-anak usia SD juga SMP. Namun, tak lama saya akhirnya jadi akrab dengan kakak-kakak senior di KPKers Timor-Leste, pungkas Anya gadis remaja dengan wajah tersenyum ketika di tanya tim Bengkel Narasi.
Selama ikut kursus Anya merasa bahagia kerena dari kegiatan tersebut ia paham apa arti sesungguhnya literasi yang berbicara tentang kemampuan seseorang, karena saya sering bahkan mendengar kata literasi bahkan publik speaking, namun saya baru mengerti arti dari literasi serta publik speaking sebagai praktisi selama sebulan.
Saya merasa menjadi praktisi dalam kursus literasi juga public speaking butuh komitmen karena selain sekolah saya juga harus mengatur waktu agar benar-benar fokus.
Sejak saya mengikuti kursus saya mendapatkan support dari orang tua wali yang saya tinggal sekarang. Kedua orang tua wali begitu memahami komitmen saya serta mendukung saya saat saya mengambil keputusan untuk kursus literasi di KPKers Timor Leste.
Saya juga mengajak beberapa teman untuk berpartisipasi dalam kursus, namun teman-teman saya merasa tempat kurang nyaman bagi mereka, tapi menurut saya belajar itu tidak harus pada tempat yang mewah. Jadi saya konsisten sesuai dengan komitmen awal saya sendiri untuk kursus tanpa memaksakan kehendak orang lain.
Selain kegiatan kursus saya juga belajar secara langsung bagaimana cara berbicara di depan audiens sesuai dengan topik yang saya pilih sebagai upaya untuk melatih mental.
Saya sadar saya memiliki cita-cita ingin jadi seorang pilot, akan tetapi keputusan ada di tangan Tuhan Yang Maha Kuasa, karena sebagai manusia saya hanya merencanakan namun yang menentukan adalah Tuhan.
Selama kursus berjalan sebulan saya sudah menjaling keakraban dengan staf KPKers-TL lainnya juga sesama praktisi dari berbagai macam literasi.
Rencana saya ke depan, saya ingin terus bergabung dengan KPKers Timor Leste agar bisa belajar lagi literasi lainnya seperti, literasi konsep penulisan, literasi bahasa Indonesia, literasi bahasa Inggris, literasi bahasa jurnalistik, literasi administrasi dan literasi perfilman, agar saya bisa menambah wawasan saya sebagai generasi penerus Timor-Leste, pungkas Anya.
by Dev.Seixas’1125