Seiring dengan peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia, banyak rumah sakit yang sudah tidak dapat menerima pasien terdiagnosis positif. Karena itu, pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala (OTG) diarahkan isolasi mandiri rumah.

Namun, ada kekhawatiran anggota keluarga yang tinggal serumah dengan pasien COVID-19 tertular. Penularan melalui udara dan kemampuan infeksi virus untuk bertahan hidup di permukaan rumah untuk waktu yang lama juga dapat meningkatkan tingkat keterpaparan.

Menurut para ahli, orang yang tinggal dalam jarak dekat atau serumah dengan pasien COVID-19 memiliki risiko minimal 50% tertular. Risiko paparan dan infeksi juga bisa diwaspadai, tergantung pada jenis akomodasi dan fasilitas tempat tinggal yang dimiliki. Pertanyaannya, bagaimana cara agar penghuni rumah lainnya tidak tertular?

Tinggal serumah dengan orang yang positif COVID-19 bisa membuat khawatir dan stres. Meskipun penting untuk merawat yang sakit, orang juga perlu menjaga kesehatan sendiri karena mungkin saja telah terpapar COVID-19. Karena itu, kita perlu mengambil tindakan pencegahan tepat waktu pascadiagnosis COVID-19 untuk mengurangi risiko infeksi.

Apabila berada dalam kondisi ini, kita tidak perlu khawatir berlebihan. Dengan penanganan yang tepat, semua dapat selamat. Jadi, jika kita tinggal bersama seseorang yang mengidap COVID-19, berikut langkah pencegahan yang disarikan dari berbagai sumber.

Isolasi mandiri

Pasien COVID-19 sudah tentu harus ditempatkan di ruangan terpisah dengan penghuni rumah lain. Sebisa mungkin pilih ruangan yang jauh dari ruangan keluarga lainnya.

Ia harus tetap tinggal di kamar tertutup dan tidak keluar kecuali ke kamar mandi. Tutup pintu kamar dengan rapat dan beri tanda bahwa ia sedang isolasi mandiri. Tidak ada yang boleh masuk ke ruangan tersebut, kecuali memang benar-benar diperlukan dan menerapkan prokes ketat.

Pilih ruangan yang memiliki ventilasi baik. Jaga agar jendela di kamarnya tetap terbuka bila memungkinkan untuk menjaga sirkulasi udara. Kita juga dapat menggunakan filter udara.

Anggota keluarga atau penghuni rumah yang tinggal bersama pasien COVID-19 juga mesti isolasi mandiri dengan tinggal di rumah sekurangnya selama 10 hari, sebelum dites dan hasilnya negatif. Hal ini untuk memastikan kita tidak tertular dan tidak menularkan ke orang lain di luar rumah. Hindari bepergian kecuali dalam keadaan darurat demi memutus rantai penyebarannya.

Hindari tamu untuk berkunjung ke rumah, terutama kunjungan dari orang-orang yang berisiko tinggi sakit parah akibat COVID-19 seperti lansia dan anak-anak.

Pakai masker

Setiap anggota keluarga yang tinggal serumah dengan pasien terkonfirmasi positif wajib mengenakan masker sekalipun berada di dalam rumah. Hal ini bertujuan untuk menghindari penyebaran virus melalui saluran pernapasan.

Untuk perlindungan optimal, gunakan masker dengan tingkat efisiensi tinggimenyaring virus dan memiliki kemampuan resistensi terhadap air.

Rumah bersih

Memastikan rumah dalam keadaan bersih adalah sebuah keharusan. Kita dapat menggunakan disinfektan untuk menjamin rumah tetap steril dan aman.

Taruh makanan dan minuman di depan pintu

Jangan biarkan pasien COVID-19 keluar kamar untuk makan karena dapat membahayakan. Karena itu, sebaiknya menaruh keperluan pasien seperti makanan atau minuman di depan pintu kamarnya. Pastikan anggota keluarga menggunakan masker saat mengantar makanan.

Hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan makanan kepada orang yang sedang isolasi mandiri adalah tidak menggunakan alat makan yang sama. Kenakan sarung tangan saat mencuci piring, cangkir, atau peralatan yang digunakan oleh pasien COVID-19. Cuci barang dengan sabun dan air panas. Bersihkan tangan Anda setelah melepas sarung tangan.

Sediakan obat dan vitamin

Pasien yang terkonfirmasi positif harus banyak beristirahat dan mengonsumsi asupan sehat serta vitamin. Konsumsi obat sesuai anjuran dokter juga diperlukan untuk meredakan gejala yang mungkin timbul. Penghuni rumah yang sehat pun sebaiknya mengonsumsi vitamin untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Pisahkan tempat sampah

Untuk menghindari kontak dengan orang rumah, sebaiknya sediakan tempat sampah di dalam kamar. Gunakan masker saat ingin mengeluarkan plastik sampah dari kamar.

Kalau ingin membuang plastik sampah pasien terpapar COVID-19, pastikan untuk menggunakan masker dan sarung tangan. Agar lebih aman, ambil dan segera taruh sampah pasien di luar rumah, jangan ambil sampah lainnya sekaligus. Lalu, buang sarung tangan atau bersihkan dengan sabun setelah digunakan. Cuci tangan sampai bersih.

Gunakan kamar mandi terpisah

Gunakan kamar mandi terpisah bila memungkinkan. Cara ini penting demi menghindari penularan ke sesama anggota keluarga.

Jika tak terpisah, kamar mandi harus steril

Jika memang tidak memungkinkan menggunakan kamar mandi terpisah, anggota keluarga yang lain perlu mensterilkan kamar mandi sebelum digunakan. Bersihkan permukaan yang sering disentuh di kamar mandi, seperti gagang pintu, shower, saklar lampu, dan lainnya. Pastikan juga menggunakan sarung tangan dan masker saat membersihkan.

Beri jeda penggunaan kamar mandi

Jika memang tidak memungkinkan menggunakan kamar mandi khusus saat isolasi mandiri, anggota keluarga perlu memberi jeda waktu saat ingin menggunakan kamar mandi yang sama, setelah disterilkan dengan disinfektan. 15 menit cukup. Pastikan juga ventilasi udara di kamar mandi baik.

Gunakan peralatan lain secara terpisah

Selain alat makan, pastikan juga alat-alat lainnya untuk orang yang sedang isolasi di rumah sebaiknya dipisah atau dibedakan dengan anggota keluarga yang sehat. Rekomendasi dari CDC, hindari penggunaan barang-barang pribadi secara bersamaan, termasuk piring, handuk, pakaian, tempat tidur, dan barang elektronik.

Gunakan detergen dan air panas

Mencuci pakaian anggota keluarga yang sedang isolasi perlu kehati-hatian. Pastikan keranjang baju kotor pasien terpisah dengan anggota keluarga yang sehat. Gunakan sarung tangan sekali pakai saat mencuci pakaian pasien.

Kita juga bisa merendam pakaian terlebih dahulu dengan air panas, semprot disinfektan pada keranjang cucian kotor pasien, dan buang sarung tangan setelah digunakan. Pastikan kita mencuci tangan dengan sabun setelah melepas sarung tangan.

Siapkan alat komunikasi

Agar pasien tidak keluar kamar, selalu siapkan alat komunikasi seperti ponsel untuk memastikan keperluan pasien.

Taati Prokes jika terpaksa masuk ke kamar pasien COVID-19

Bila memang harus masuk ke ruangan pasien COVID-19, pastikan Anda menggunakan masker dan sarung tangan. Cuci tangan sesudah melepas sarung tangan dan masker. Jangan gunakan kembali masker atau sarung tangan tadi. Untuk lebih aman, segera mandi atau mengganti pakaian Anda setelah keluar dari ruangan pasien.

Demikian sejumlah hal yang perlu diterapkan bila ada anggota keluarga yang harus melakukan isolasi mandiri di rumah yang sama. Jika setelah 14 hari tidak ada gejala COVID-19 yang dirasakan, maka pasien diperbolehkan untuk menghentikan isoman.

Namun, jika pasien COVID-19 mengalami gejala berat, seperti sesak atau nyeri dada, segera hubungi tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Biarkan tenaga medis yang mengurus pasien COVID-19 agar penghuni rumah lain tak berisiko terpapar. []

(Visited 65 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Iyan Apt

Sosiopreneur, Writerpreneur & Book Publisher

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: