Papa toI, begitu kami sering memanggilnya. Anak, menantu, dan cucu sepakat dengan panggilan tersebut. Bagiku Papa Toi merupakan sosok ayah yang sangat luar biasa, bukan hanya menjadikan dirinya tempat bersandar bagi isteri dan anak-anaknya, namun juga seorang mertua yang menjadi idola bagi seluruh menantunya.

Sebagai orang pertama yang mengisi awal kehidupan anak sulungnya, aku merasakan betul bahwa kehadirannya telah menggantikan sosok ayah kandungku yang terlebih dahulu berpulang. Aku sering berkata pada anakku,

“Nak, semoga kelak ketika kamu sudah berumah tangga, menemukan mertua seperti Papa Toi”.

Tidak ada perlakuan yang berbeda untuk semua menantunya, namun sebagai menantu pertama tentulah aku yang lebih dahulu merasakan kasih sayangnya, perhatiannya, dan nasehat-nasehatnya.

Bagaimana menjadi orang yang bisa menaklukkan gelombang kehidupan, memupuk rasa empati terhadap sesama, dan bagaimana menjadi manusia pembelajar yang tetap membumi. Setiap kali kami datang mengunjunginya selalu disambut sapaan ringan namun sangat terasa. Ia selalu mewajibkan makan bersama sebelum kami berpamitan ke rumah masing-masing.

Setiap hari libur kami pun diharuskan untuk berkumpul bersama di rumah utama, begitu kami menyebutya kediaman papa dan mama Toi. Saat itulah kami mendapatkan wejangan- wejangaan untuk senantiasa “Sipammase-pammase” yang berarti selalu mempupuk kebersamaan bersama keluarga besar Abdul Latif nama asli Papa Toi.

Namun hari Jum-at 14 Agustus 2021, sapaan fimiliar dan wejangannya tidak bisa kami lagi dengar. Semua tinggal kenangan, Tuhan Yang Maha Kuasa telah memanggilnya. Aku beruntung dan berayukur karena bisa ada di dekatnya pada saat menghembuskan nafas terakhirnya.

Selamat jalan Papa Toi, terimah kasih sudah menjadi ayah terbaik bagi kami, dan terimah kasih pula sudah melahirkan putera terbaik yang telah memberiku kebahagiaan yang tak bisa lagi kunarasikan namun aku mengganggapnya malaikat tak bersayap dalam kehidupanku. Semoga amal ibadah Papa Toi mendapat tempat terindah di sisi-Nya. Alfatiha tanpa henti untuk Papa Toi yang telah berbaring disisi Tuhannya.

(Visited 219 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: