Oleh: Gusnawati Lukman*

Menulis adalah aktivitas yang tidak semua orang mampu melakukannya. Menulis adalah aktivitas yang membutuhkan energi ekstra. Makanya, tidak sembarang orang bisa menjadi seorang penulis. Berdasar dari hal itulah maka tipe penulis dapat kita baca dari paparan di bawah ini.

Tipe penulis ada 4 yaitu :

1. Dying writer

2. Dead man

3. Sick people

4. Alive

Tipe pertama adalah Dying Writer atau penulis yang sekarat.

Yang termasuk dalam kategori ini adalah mereka yang lemah secara teknik pun lemah mentalnya sebagai seorang penulis. Seolah hidup segan mati pun tak mau. Misalnya ikut pelatihan menulis setengah hati dan tidak berkarya membuat tulisan yang bisa jadi karena lemah teknik, tidak tahu bagaimana menulis, mendapatkan ide dan sebagainya. Tipe ini bukan berarti tidak mampu membuat tulisan , hanya saja diperlukan upaya-upaya ekstra agar orang ini mau hidup sehat kembali untuk menulis. Ibaratnya menjadi penulis masih sekedar angan-angan tanpa aksi.Dan hal itu hampir sama dengan tipe penulis yang kedua yaitu Dead Man.

Tipe yang ketiga adalah Sick people.

Nah, orang-orang dalam kelompok ini adalah yang masih lemah teknik menulisnya namun sudah cukup mental seorang penulis sehingga sudah berani mempublish tulisannya.Mereka sudah siap jika ada yang mengkritik, mengomentari tulisan mereka dan sejatinya sadar masih terdapat kekurangan dalam tulisannya. Misal typo, penggunaan kata yang sama berulang kali, paragraf yang terlalu panjang, dan lain sebagainya.

Obat bagi kategori ini adalah tentu saja terus menulis. Tingkatkan jam terbang dalam menulis. Dan Insya Allah dengan sendirinya akan sembuh. Karena semakin banyak menulis, semakin banyak review, semakin banyak baca, sehingga bisa meminimalkan kesalahan dalam penulisan karya.

Tipe terakhir adalah Alive.

Tentu saja ini adalah kategori yang terbaik , yaitu penulis yang tulisannya hidup dan senantiasa berkarya seperti jantung yang terus berdetak saat pemiliknya bernyawa. Orang-orang dalam kelompok ini sudah bisa dikatakan “ahli” menulis (kuat teknik) serta kuat mentalnya.

Cirinya mudah. Meski tingkatan ahli ada pemula, menengah dan sangat ahli, tapi secara umum kita bisa mengenali mereka. Misalnya menulis sudah kebutuhan primer seperti makan. Ibaratnya, jika tak makan akan lapar. Begitu pula mereka yang hidup dalam menulis. Akan lapar menulis bahkan jika sehari saja tak membuat tulisan.

Kelompok Alive ini termasuk kelompok pembelajar sejati. Selalu berproses. Mampu hadapi tantangan menulis ( Meski puasa tetap nulis, walau sibuk tetap nulis ).

Itulah 4 tipe penulis yang perlu sahabat pemelajar ketahui. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita tentang dunia tulis menulis yang penuh dengan dinamika.

Diolah dari berbagai sumber.

Watansoppeng, 14 September 2021

(Visited 108 times, 1 visits today)
6 thoughts on “Tipe Penulis”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.