Oleh: Ruslan Ismail Mage*

Penabur pertama ilmu di lahan jiwa anak-anak negeri adalah para guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Di tangan merekalah, benih kecerdasan ditanam, dirawat, dan dipupuk hingga suatu saat tumbuh menjadi bunga-bunga bangsa yang memancarkan harapan. Mengingat pentingnya peran ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kolaka Utara meluncurkan program “Publikasi dan Sosialisasi Undang-Undang Wajib PAUD” kepada masyarakat.

Kegiatan yang dipimpin oleh Kabid PAUD, Hasbi Latif, S.Pd., M.Si., ini menggelar roadshow ke berbagai kecamatan di Kabupaten Kolaka Utara. Dua wilayah, Kecamatan Katoi (26/10) dan Kecamatan Ngapa (27/10), telah menyambut program ini dengan antusiasme tinggi, khususnya dari para pengelola PAUD.

Apa yang membuat sosialisasi ini berbeda adalah pendekatan inspiratif yang diusung oleh narasumber. Tidak hanya membahas regulasi, Hasbi Latif juga memotivasi pengelola PAUD untuk menjadikan diri mereka lebih dari sekadar pengajar—menjadi pembimbing sekaligus teladan.

Sri Ulfa Baharuddin, salah satu peserta, menyebutkan bahwa ia sangat terinspirasi oleh kalimat bijak Hasbi:

“Kita memang membutuhkan orang pintar. Tetapi, kita lebih butuh orang cerdas. Orang cerdaslah yang dapat membuat seseorang menjadi pintar.”

Pernyataan ini menggambarkan esensi pendidikan di usia dini, yaitu membangun kecerdasan holistik anak, bukan hanya kemampuan akademis.

Sementara itu, Hamriani, peserta lainnya, mengungkapkan kekagumannya terhadap pendekatan empatik dalam mendidik:

“Pemimpin yang bijak adalah yang mampu menggerakkan rekannya mengelola lingkungan belajar dengan sentuhan hati, terkhusus menggunakan bahasa ibu kepada anak didiknya.”

Pernyataan ini menyoroti pentingnya kepekaan budaya dalam pembelajaran anak usia dini. Penggunaan bahasa ibu tidak hanya meningkatkan keterlibatan anak, tetapi juga memperkuat ikatan emosional antara guru dan anak didik.

Pendidikan Usia Dini: Pilar Generasi Emas

Komitmen seperti yang ditunjukkan oleh Dinas Pendidikan Kolaka Utara dan guru-guru PAUD menjadi langkah nyata dalam mencetak generasi emas Indonesia 2045. Pendidikan usia dini adalah fondasi, tempat anak-anak belajar nilai-nilai dasar yang akan menentukan perjalanan hidup mereka. Guru PAUD bukan hanya pengajar, tetapi juga pencetak karakter.

Namun, tugas ini bukan tanpa tantangan. Dibutuhkan dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan keluarga agar guru-guru PAUD dapat menjalankan peran mereka secara maksimal. Dukungan seperti pelatihan, penghargaan, dan pengakuan terhadap kontribusi mereka harus terus diperkuat.

Kepada para guru PAUD di Kolaka Utara, tetaplah menabur benih kecerdasan dan menyalakan api semangat belajar dalam hati anak-anak negeri. Karya yang dilakukan dengan hati akan membawa keberkahan, baik bagi pendidik, anak didik, maupun bangsa ini.

Mari jadikan anak-anak Indonesia cerdas secara intelektual, emosional, dan spiritual—menyongsong masa depan sebagai generasi emas yang akan mengharumkan nama bangsa. []

*Akademisi, penulis buku motivasi, inspirator dan penggerak. Founder Sipil Institute Jakarta, Bengkel Narasi, dan Pena Anak Indonesia.

(Visited 146 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.