Siang itu, Osi Prisepti terlihat sangat intens berdiskusi dengan Komunitas Denting Ligar. Ada Ati Sriati, Syarif A. Barmawi, Edi Suparno, Supardiono Sobiri, Gugun Gunardi, Martiono, Ontoseno, dan Dedi Aditya yang rutin berkumpul menyalurkan hobi bernyanyi diiringi musik Dody Bacheo.
Betul sekali, Ati Sriati adalah juara Bintang Radio dan Televisi Jenis Suara Seriosa Tingkat Jabar tujuh kali berturut-turut dalam kurun waktu 1975-1982. Selanjutnya, dia menjuarai kompetisi serupa untuk tingkat nasional tahun 1982.
Baca juga: Ati Sriati, Setengah Abad Soprano Nan Memesona
Diskusi siang itu berfokus pada rencana konser amal Ati Sriati dan teman-teman pada tanggal 26 Februari 2022 di amphiteater Selasar Sunaryo Art Space (SSAS). Dalam rencana konser ini, Osi dan teman-teman di Mainteater akan bertindak sebagai event organizer.
“Kami sangat mengapresiasi keinginan Ibu Ati mengajak teman-temannya untuk konser bernyanyi, mengisi keseharian di masa pandemi. Tentunya ini menjadi terapi yang sangat bermanfaat, terutama untuk kesehatan. Meskipun sudah tergolong lansia, dengan bernyanyi mereka bisa happy dan terlihat bugar setiap kali berkumpul,” jelas Pembina Mainteater tersebut.
Menurut Osi, Ati Sriati dan teman-temannya ini sudah berlatih cukup lama, hampir satu setengah tahun. Sebenarnya, rencana konser amal ini akan digelar pertengahan 2020. Namun, harus tertunda karena pandemi COVID-19.
Konser amal ini diberi judul “Denting Bening Suara Jiwa”. Judul ini dicetuskan oleh Syarif Barmawi untuk mencerminkan vokalitas performers-nya, yaitu para lansia yang sudah berumur 70 tahunan.
Baca juga: Terapi Bening Batin Syarif Barmawi
Sebagai bintang tamu, rencananya akan tampil Farman Purnama, tenoris yang sudah menekuni seni pertunjukan vokal klasik sejak 1999.
Mainteater
Mainteater adalah lembaga nirlaba yang dibentuk tahun 1994 oleh beberapa teaterawan dari Indonesia dan Australia. Mainteater telah menjelajahi beragam kemungkinan pementasan, antara lain: pementasan teater untuk anak-anak, penyajian monolog yang berangkat dari akar tradisi, pemanggungan naskah Indonesia dalam dua bahasa, pengadaptasian monolog ke dalam bentuk teater fiskal tiga bahasa (Indonesia, Inggris, dan Auslan), proses kreatif pementasan multikultural dan cross culture, serta naskah-naskah baru yang belum pernah dipentaskan di Indonesia dan naskah lama dengan intrepretasi baru.

Sebelumnya, dalam kurun waktu 2017-2019, Mainteater banyak menggelar konser amal untuk menggalang dana bagi para penyandang disabilitas. Dalam rencana konser amal 26 Februari 2022 nanti, Mainteater akan mendukung Ati Sriati dan teman-teman dalam misi penggalangan dana bagi komunitas dan para pelaku seni pertunjukan yang hampir dua tahun ini sangat terdampak oleh pandemi COVID-19.
“Cukup collaps, ya? Sebagian karya mereka memang terfokus pada ruang. Jadi, sejak diberlakukannya pembatasan sosial untuk mencegah penyebaran COVID-19, otomatis gedung-gedung pertunjukan ditutup, agenda-agenda yang berkaitan dengan publik tidak berjalan, akhirnya mereka tidak bisa perform. Sayangnya, konsep media baru yang dicoba diterapkan di seni pertunjukan juga belum bisa menjangkau semua itu,” ungkap Osi.
Osi Prisepti adalah seorang art worker dan crafter yang menyukai lintas manajemen seni. Osi aktif di Mainteater Bandung sejak tahun 2001: Discopigs, Faust, God Is DJ, Serat Sarwa Satwa, Kereta Api Bumel, dan Kebangkitan Arturo Ui, Wot Angin. Osi menjadi Direktur Mainteater (2011-2012) dan menyelenggarakan program MainFest#1 (Pameran Perjalanan Karya Mainteater dan Pertunjukan Monolog). Terpilih program Yayasan Kelola, Osi ikut Lokakarya Manajemen Seni Proyek dan Magang Nusantara-Gedung Kesenian Jakarta.

Selain di Mainteater Bandung, Osi pernah terlibat dalam event IAPAO Project di Bandung (2003), Pameran Lukisan ABSTRAK-Senayan City, Festival Tanda Kota-DKJ bersama Bulanglinggi Event Organizer (2007). Osi pernah aktif di Ferry Curtis Management, IMMELFI Management, dan Rien’s Management. Osi turut merancang program DAWAI-Dangdut Swara Indonesia TV Program (2005-2007). Osi juga menjadi asisten produser untuk DAWAI In Concert di Manila & India (2012-2013).
Sempat vakum di seni mengurusi usaha kontraktor event dan interior, pada tahun 2016 Osi mulai aktif kembali di Mainteater sebagai tim produksi: The Light Within A Night, Drupadi, Teater Tari Citraresmi, dan Konser Tujuh Windu Ati Sriati. Osi pun menyelenggarakan program MainArtShop untuk Toko Merchandise Mainteater dan jejaring Mainteater.
Selasar Sunaryo Art Space (SSAS)
Osi menjelaskan bahwa konser amal “Denting Bening Suara Jiwa” akan menjadi pembuka kegiatan-kegiatan berkumpul di Selasar Sunaryo Art Space (SSAS) yang selama ini tutup karena pandemi COVID-19.
SSAS adalah sebuah ruang dan organisasi nirlaba yang bertujuan mendukung pengembangan praktik dan pengkajian seni dan kebudayaan visual di Indonesia. Dididirikan pada tahun 1998 oleh Sunaryo, dengan arahan dan dukungan dari Yayasan Selasar Sunaryo, fokus utama SSAS adalah pada program dan kegiatan seni rupa kontemporer yang berorientasi pada edukasi publik melalui pameran koleksi tetap, juga pameran-pameran tunggal atau bersama yang menampilkan karya-karya para seniman muda dan senior, dari Indonesia maupun mancanegara.

Sebagai pusat kebudayaan, SSAS juga menyelenggarakan pameran, diskusi, residensi dan lokakarya yang berhubungan dengan disiplin-disiplin seni lain seperti desain, kriya, seni pertunjukan, sastra, arsitektur, dan lain sebagainya. Semua jenis kegiatan di SSAS—mencakup program anak-anak, konser musik, pementasan teater, pemutaran film, pembacaan karya sastra, ceramah dan berbagai aktivitas lainnya—dirancang berdasarkan arahan dari Dewan Pertimbangan Kuratorial yang terdiri dari para akademisi, kritikus, dan praktisi seni. Dalam misinya, SSAS juga berkiprah dalam jejaring seni rupa kontemporer internasional melalui kerja sama dengan berbagai insitusi mancanegara.
Dari peresmiannya pada tahun 1998 hingga berganti nama di tahun 2001 menjadi Selasar Sunaryo Art Space, organisasi ini telah mengalami beberapa tahapan renovasi dan dalam perkembangannya menambahkan beberapa fasilitas baru untuk mendukung pameran dan kegiatan seni rupa. Berlokasi di Jalan Bukit Pakar Timur No. 100 Bandung, SSAS telah menjadi salah satu pemain kunci dalam lanskap seni-budaya Indonesia. []