Layanganmu putus ketika kamu berpura-pura menjadi orang lain. Terimalah dirimu apa adanya. Jangan mencoba untuk mengubah pasanganmu sesuai dengan apa yang kamu inginkan. Seseorang yang kamu cintai, mencintaimu apa adanya. Jika seseorang ingin mengubahmu, itu artinya kamu bukanlah orang yang dia inginkan. Lalu, mengapa dia masih bersamamu?
Jujur terhadap diri kita sendiri. Jujur kepada setiap orang. Tampilkan apa yang kita rasakan sesuai dengan dirikita. Jangan berpura-pura menjadi orang lain.
Mungkin kita sudah memiliki sejumlah waktu yang diinvestasikan dalam suatu hubungan. Jika itu terus berlanjut, kita masih punya awal yang baik dengan menerima dan mencintai pasangan seperti apa adanya dirinya. Tetapi, pertama kita harus mengambil langkah mundur. Kita harus menerima diri kita sendiri dan mencintai diri kita sendiri seperti apa adanya. Hanya dengan mencintai dan menerima diri apa adanya, kita dapat benar-benar mengungkapkan siapa diri kita yang sesungguhnya. Kita adalah kita. Semua tentang diri kita. Tidak perlu berpura-pura menjadi orang lain. Ketika kita berpura-pura menjadi orang lain, kita pasti akan menemui kegagalan.
Layanganmu putus ketika kamu tidak bisa menerima pasanganmu apa adanya. Jika kamu memutuskan untuk bersama seseorang, jangan pernah mencoba untuk mengubah dirinya. Biarkan dia menjadi dirinya sendiri. Dia mempunyai hak untuk menjadi dirinya sendiri; dia mempunya kebebasan atas dirinya.
Ketika kita menghambat kebebasan pasangan, kita menghambat diri kita sendiri sebab kita harus berada di sana untuk melihat apa yang pasangan kita lakukan dan tidak lakukan. Ketika kita mencintai diri kita sendiri, kita tidak akan pernah menyerah terhadap kebebasan pribadi.
Hubungan adalah seni. Dua mimpi menjadikan hal yang sangat sulit untuk bisa saling mengerti satu sama lain. Untuk menjaga kita berdua bahagia, kita harus tetap setengah sempurna. Kita bertanggung jawab untuk setengah bagian atas diri kita.
Layanganmu putus ketika kamu berurusan dengan sampah pemikiran pasanganmu. Mungkin setengah bagian dirimu memiliki sejumlah sampah. Sampahmu adalah sampahmu. Orang yang harus berurusan dengan sampahmu adalah kamu, bukan pasanganmu. Jika pasanganmu mencoba untuk membersihkan sampahmu, dia akan berakhir dengan kekecewaan. Kamu pun harus belajar untuk tidak menempatkan sampah pikiranmu di mana tidak ada yang menginginkannya.
Dan itu sama dengan setengah bagian dari pasangan kita. Pasangan kita memiliki sejumlah sampah. Mengetahui pasangan kita memiliki sampah, kita mengizinkannya untuk menangani sampah pikirannya sendiri. Kita akan mencintainya dan menerima dengan semua sampahnya. Kita akan menghormati sampah pikirannya. Kita tidak berada di dalam suatu hubungan hanya untuk membersihkan sampah pikiran pasangan kita; biarkan dia akan membersihkan sampah pikirannya dengan sendirinya.
Layanganmu putus ketika kamu mengikuti permintaan pasanganmu untuk membersihkan sampah pikirannya. Kamu memiliki pilihan untuk mengatakan tidak. Mengatakan tidak bukan berarti kamu tidak mencintai atau menerima pasanganmu; itu berarti kamu tidak dapat atau tidak ingin memainkan permainan itu.
Misalnya, jika pasangan kita marah, kita dapat mengatakan, “Kamu memiliki hak untuk marah. Aku tidak melakukan apa-apa untuk menyebabkan kemarahanmu.”
Kita tidak harus menerima kemarahan pasangan kita, tetapi kita dapat membiarkan dia menjadi marah. Tidak perlu berdebat; hanya memungkinkan dia menjadi dirinya, memungkinkan dia untuk sembuh tanpa intervensi. Kita juga dapat setuju untuk tidak mengganggu proses penyembuhan kita sendiri.
Bayangkan kamu adalah seorang laki-laki dan sangat berbahagia, apa pun alasannya, pasanganmu tidak bisa bahagia. Dia mempunyai masalah pribadi, dia berkutat dengan sampah emosinya, dan dia tidak bahagia. Sebab kamu mencintainya, kamu akan mendukung dia. Tetapi, mendukung dia bukan berarti menjadi ikut tidak berbahagia sebab dia tidak bahagia. Itu bukanlah dukungan sama sekali. Jika pasanganmu tidak bahagia dan kamu ikut tidak bahagia, kalian berdua tenggelam. Jika kamu bahagia, kebahagiaanmu akan membawa kebahagiaannya itu kembali.
Dalam hal yang sama, jika kamu tidak bersemangat dan pasanganmu bahagia, kebahagiaannya adalah dukungan bagimu. Untuk kepentinganmu sendiri, biarkan pasanganmu bahagia: jangan mencoba untuk mengambil kebahagiaannya pergi.
Apa pun yang terjadi di tempat kerja, jangan pulang membawa masalah dan menimpakan racun emosi kepada pasangan kita. Diam dan biarkan dia tahu tak ada masalah pribadi. Kita hanya berurusan dengan diri kita sendiri. Kita bisa mengatakan, “Tetaplah berbahagia, teruslah bermain dan aku akan bergabung bersamamu ketika aku bisa menikmati kebahagiaanmu. Sekarang, aku butuh waktu sendiri.”
[Bersambung]