Umunira Tempat Wisata Tersembunyi

Kota Lospalos adalah ibukota muncipio/kotamadya Lautém yang berjarak 248 km (154 mil) arah timur dari kota Dili, ibu kota negara Timor Leste, sebuah kota dengan panorama datar yang luasnya sekitar 800m² mempunyai keindahan alam dan tempat-tempat wisata terindah di ujung pulau Timor.

Keindahan alam ini ada yang sudah terkenal seperti pantai Walu-Sere pulau Jaco dan pantai COM dan ada juga yang belum dikenal oleh masyarakat luas, alias masih tersembunyi, seperti UMUNIRA. Tempatnya dekat dengan pantai COM, yang jaraknya sekitar 500m dari jalan raya nasional di bibir pantai COM. Jadi kalau mengunjungi pelabuhan COM belum mengunjungi tempat wisata UMUNIRA yang tersembunyi di pantai COM, rasanya belum lengkap.

UMUNIRA adalah sebuah danau kecil yang berada di cekungan tebing, yang luasnya sekitar 300m². UMUNIRA adalah nama asli dari bahasa daerah setempat yang berarti “air orang mati”. Karena tempat ini merupakan tempat sakral, yang di dalamnya terdapat buaya putih yang bersembunyi, dan pada saat diberi sajian baru keluar dan menunjukkan diri di permukaan air. Dilarang melempar kerikil atau batu sembarang ke dalamnya, karena nanti pulang kita akan sakit. Apalagi berniat untuk berenang kedalamnya, itu kita yang cari kematian kita sendiri.

Tempatnya berupa sebuah cekungan di sebuah tebing, dan kalau kita duduk di bibirnya terasa bulu roma kita berdiri, alias takut. Ketinggian tebingnya sekitar 200-300 m, lalu airnya tidak bergerak dan berwarna biru. Keberadaannya sudah ribuan tahun yang lalu, jadi masyarakat setempat sebagai pemiliknya sudah menjadikannya sebagai tempat penyebahan berhala untuk nenek moyangnya sehingga sudah sakral.

Pemerintah RDTL sendiri dalam hal ini Kementerian Turism (Ministerio Turismo) belum menjamahnya, sehingga masih alami/natural sekali. Rasa sakral dari keaslian alaminya masih terasa. Ketika kita menginjakkan kaki di tempat itu, rasa takut selalu menghantui kita. Mungkin tahun-tahun mendatang kalau sudah mengelolanya dengan baik oleh pemerintah Timor Leste, pasti akan menarik banyak wisatawan untuk mengunjunginya.

Saya sendiri baru pertama kali mengunjunginya bulan lalu, rasanya kita menemukan sebuah tempat sakral yang baru, jadi kita harus super-hati-hati, karena pada saat ambil foto, takut jatuh ke dalamnya. Tempatnya sunyi dan tenang untuk berekreasi, tetapi karena kesakralannya maka orang yang mengunjunginya juga harus tahu aturan yang berlaku disana seperti, yang telah disebutkan sebelumnya.

Jadi para turis atau pelancong yang akan berkunjung kesana harus berhati-hati, karena batu-batunya berupa batu karang di laut yang cukup tajam, sehingga diwajibkan harus memakai sepatu. Kendaraan berupa roda 2 dan 4 semuanya parkir di pinggir lapangan COM, lalu kita berjalan kaki sekitar 300 m sudah sampai pada tujuan wisata UMUNIRA.

UMUNIRA kaulah tempat wisata tersembunyi yang masih perawan. Banyak orang yang belum tahu keberadaanmu untuk mengunjungimu. Kaulah tempat keramat yang harus dijaga keasliannya. Warisan leluhur nenek moyang kita mewarisinya agar kita menjaga dan melindunginya, agar selalu terlihat asli, sakral, secara religi. Kita wajib menjaganya agar tetap utuh, dan menjadi tempat wisata di masa kini dan masa-masa yang akan datang…semoga…   

By Aldo Jlm’22

Edisi, 5/7/2022