Oleh: Aldo Jlm

Mengakhiri tahun lama 2022 dan memasuki tahun baru 2023, kita selalu berdoa pada Tuhan agar diberi berkat dan rahmat untuk hidup tenang, damai dan tenteram, saling bahu-membahu, menolong sesama kita yang lemah agar kita seiring dan sejalan, seia-sekata menuju rumah Tuhan yang abadi, di dunia ketiga.

Tapi lain ladang lain belalang, di pihak lain meminta agar kita berlaku sopan dan baik di masyarakat, tapi di pihak lain selalu menolaknya dengan membuat onar di sana sini. Kita sebagai peziarah di dunia kedua ini, yang penuh tantangan dan rintangan, agar siapa yang bisa lolos ujian di dunia ini bisa melangkah ke dunia ketiga dengan senyuman dan tawa ria, menghadap sang empunya kehidupan ini di alam sana.

Kita sering mendengar bahwa,“Nyawa kita ada di tangan Tuhan sang empunya kehidupan ini, dan hanya Dialah yang berhak mengambilnya kembali”, tetapi bukan Tuhan yang mengambil alih kehidupan ini, malah kita yang berhak lagi menentukan kehidupan orang lain. Belum saatnya Tuhan mengambilnya, sesama kita yang telah mendahuluinya mengambil nyawa orang lain, dan menyuruhnya mendahului kita ke alam sana menghadap sang Khalik.

Kita tidak mau mengisi kemerdekaan ini, yang telah diberi oleh para pejuang bangsa ini dengan bercucuran darah dan air mata, hingga menyumbangkan nyawanya demi tercapainya cita-cita negara setengah pulau yang dinamai Timor Lorosa’e. Namun kita sering membuat onar dan keributan, menghilangkan nyawa orang lain demi kepuasan kita, menganggap diri kita yang mampu dan jagoan di bumi Lorosa’e ini.

Orang-orang demikian, tidak cocok hidup di alam kemerdekaan ini, lebih baik dia pulang duluan ke alam sana baru kita menyusulnya, karena dia bosan hidup di alam ini”, kata si sekmun (sekretaris municipio) Lautém, Sr.Jacinto. Kenyataannya rentetan peristiwa terjadi di kota Lospalos, di malam pergantian tahun baru para anggota geng bela diri/perguruan (arte marciais) saling menyerang dengan merusak motor dan memukul seorang anak yang dicurigai sebagai anggota gen dari grup perguruan lainnya. 

Buntutnya diperpanjang sampai di kota kecamatan baru Loré, seorang perempuan yang ingin bersalaman tahun baru dengan tetangga dan keluarganya, tiba-tiba menerima batu dari para gen perguruan yang saling serang, hingga nyawanya melayang. 

Berlanjut ke kota kecamatan Tutuala, dua kampung saling serang, gara-gara dua gen perguruan yang beradu jotos. Di kota kecamatan Lautém Moru seseorang mati di bawah kolom jembatan hingga tiga hari baru temukan, tidak tahu siapa pelakunya. 

Selanjutnya di kota kecamatan saya Iliomar, yang sebelumnya dijuluki sebagai kota teraman di Lautém, ternyata seorang kepala kampung kena bacotan, gara-gara memuja salah kuburan nenek moyang orang lain. Tinggal kecamatan Luro yang tidak terdapat dalam blacklist kepolisian, meskipun disana sebagai pusat aneka perguruan bela diri di sana.

Menoleh ke ibukota negara Timor Leste, lebih parah lagi, membunuh orang di Elemoi tanpa penyebab, menusuk seseorang di jembatan Habibie dan pelakunya kini telah diamankan oleh kepolisian. Belum lagi kerusakan perumahan warga yang terkena angin ribut selama dua pekan. 

Semua peristiwa ini terjadi akibat dari kelalaian doa kita yang salah pada Tuhan, ataukah kesombongan kita terhadap sesama kita, hingga kita berbuat onar seperti itu? Mungkin Tuhan telah bosan mendengar doa-doa kita yang penuh dengan kemunafikan, kesombongan, dan sebagainya, hingga Tuhan mengijinkan ujian ini terjadi di awal tahun ini. Hal ini pertanda bahwa kita harus berhati-hati melangkah sepanjang tahun ini, karena masih banyak drama 365 yang masih tersembunyi dan kita belum tahu apa yang akan terjadi di babak berikutnya.

Yang penting kita harus berpegang teguh pada ajaran moral dari para pastor Katolik bahwa,“Kita harus jadikan diri kita sebagai ragi yang baik dalam diri kita, yang mampu mengubah keluarga kita, kampung kita, komunitas kita, bangsa kita menjadi lebih baik dari sekarang”. Karena hari kemarin merupakan kenangan, hari ini adalah kenyataan, dan hari esok adalah impian yang masih misteri. Semoga bermanfaat bagi para pembaca!!!.

By Aldo Jlm’23

Edisi, 140123

(Visited 26 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Aldo Jlm

Elemen KPKers-Lospalos,Timor Leste, Penulis, Editor & Kontributor Bengkel Narasi sejak 2021 hingga kini telah menyumbangkan lebih dari 100 tulisan ke BN, berupa cerpen, puisi, opini, dan berita, dari negeri Buaya ke negeri Pancasila, dengan motonya 3S-Santai, Serius dan Sukses. Sebagai penulis, pianis dan guru, selalu bergumul dengan literasi dunia keabadian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.