Kesehatan merupakan kondisi kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang lengkap dan bukan sekadar tidak adanya penyakit atau kelemahan, yang bergeser seiring dengan waktu.
Menurut WHO bahwa, “keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat”.
Dari dua definisi di atas disimpulkan bahwa, kita sehat secara fisik (badaniah), dan rohani (mental, dan jiwa).
Hari Kesehatan Nasional RDTL ke-VIII yang diadakan di Munisipiu Lautém-Lospalos,Timor-Leste, yang bertemakan, “Membawa Kesehatan ke masyarakat dengan menghargai kehidupan manusia, dan mengangkat derajat setiap individu untuk hidup sehat dan bermartabat”ini, diawali dengan Misa Syukuran di gereja St.Paulus Lospalos. Perayaan ini dipimpin oleh Pastor Paroki, Pe.Venancio Fátima Freitas, SDB, dan Pe.Jolino, SDB, yang memberikan khotbahnya pada umat yang hadir di gereja dari berbagai Munisipiu di Timor-Leste.
Dalam khotbahnya, Pe.Jolino menghimbau pada umat yang hadir, bahwa, “Sebagai karyawan kesehatan di rumah sakit, harus membawa kabar baik pada pasien, dengan bijaksana dan health care”. Sebagai pelayan di rumah sakit, harus mengikuti kode etik kedokteran/perawat dengan kejujuran dan keutuhan, melayani dengan vernes of practical commerce (memberi pelayanan yang bervariasi). Selanjutnya harus deita confidencial (menjaga kerahasiaan) tentang penyakit apa yang dialaminya; professional behavior (cara melayani), dan professional skills (nilai-nilai keahlian tertentu dengan penuh kesabaran).
Menurutnya bahwa, doktrin sosial gereja mengajarkan kita bahwa, ajaran Kitab Suci yang merupakan dokter gereja, dan surat-surat ensiklik dari Vatikan yang mengatur tentang kesehatan; harga diri manusia harus diprioritaskan, karena manusia merupakan ciptaan Tuhan; solidaritas dan subsidiarias, pelayanan ke rumah-rumah berdasarkan pada kitab suci dengan ilmu kedokteran yang dimilikinya untuk kehidupan manusia.
Pelarangan gereja terhadap praktek illegal di rumah-rumah sakit antara lain, “melawan aborsi, Kontrasepsi/KB buatan dan bayi tabung”, dan memberi pelayanan kekristenan menurut ajaran Kristus, bahwa harus melayani siapa saja dengan tulus, maka pasien kita, akan cepat dipulihkan dari penyakitnya, karena dengan pelayanan prima kita, maka mereka hanya melihat saja para perawat dan dokter saja pun penyakitnya sudah sembuh, tidak perlu minum obat lagi. Pintanya lagi.
Perayaan ini dimulai pada pukul 8.30 dan berakhir pada pukul 10.00 WTL, kemudian dilanjutkan dengan peresmian aula pertemuan (cluster meeting), emergency (ICU) di Rumah Sakit Umum Lospalos. Acaranya dilanjutkan di aula GOR, dengan meresmikan program pemerintahan RDTL-IX untuk lima tahun ke depan oleh Menteri Kesehatan “dr.Elia A.A.dos Reis Amaral,SH”; perwakilan WHO di Timor Leste, wakil Menteri Kesehatan, Administrador Munisipiu Lautém, Komandan Polisi Munisipiu Lautém, dan peserta dari Munisipiu lainnya. Kemudian diakhiri dengan penarikan undian untuk perayaan hari kesehatan nasional ke-IX tahun depan yang jatuh pada Munisipiu Ermera.
Hari Kesehatan Nasional ke-VIII tahun ini, dengan tema: “Membawa Kesehatan ke masyarakat dengan menghargai kehidupan manusia, dan mengangkat derajat setiap individu untuk hidup sehat dan bermartabat”.
Semoga dengan tema ini, para perawat dan dokter melaksanakan misinya sesuai dengan janji mereka di rumah sakit, sebagai seorang pelayan masyarakat yang baik.
By Aldo Jlm-TL, untuk BN