Saya berdiri, berdiam beberapa menit di depan cermin. Memutar-mutar badan ke kanan dan ke kiri. Sesekali memonyong-monyongkan bibir dan mengelus pipi, hee… Memantaskan diri apakah pakaian dan kerudung yang saya kenakan sudah sesuai, pun dengan bedak dan polesan bibir yang tipis. Wajar kalau perempuan ingin tampil cantik karena memang sudah kodratnya, asalkan jangan terlalu berlebihan. Karena keindahan dan kecantikan merupakan hal fitrah dan tidak dilarang dalam Islam.
Gamis warna kuning kunyit dan kerudung hitam polos. Gamis model lama yang dibeli beberapa tahun silam, harganya murah dan bersahabat di kantong. Hampir semua gamis dan kerudung yang saya miliki modelnya polos, tak banyak ornamen. Karena saya tidak terlalu suka model gamis yang terdapat banyak renda-renda ataupun hiasan lainnya seperti bunga maupun pita. Saya suka yang simpel dan tidak ribet, yang terpenting adalah nyaman dan enak dipakai.
Ngomong-ngomong tentang pakaian, dulu saya pernah membaca sebuah artikel kalau tidak salah judulnya “adalah “Jerat-Jerat Iblis dalam Pakaian Muslimah.” Entah siapa penulisnya, yang jelas itu membuat saya tersadar bahwa secara tidak langsung saya sering sekali terjebak di dalamnya.
Apalagi saat ini mulai semarak tren dan brand ternama berlomba-lomba menarik konsumen dengan menawarkan berbagai macam model gamis yang up to date, sangat menggiurkan mata memang. Gatal rasanya jari-jemari ini untuk tidak meng-klik yang kemudian memasukkanya ke keranjang belanjaan.
Sebenarnya, di sisi ini adalah sebuah kebaikan karena bisa memotivasi para wanita muslimah untuk berpakaian yang syar’i. Namun, di lain sisi nafsu untuk tampil up to date sering melenceng dari tujuan kenapa berpakaian syar’i. Contohnya saya sendiri yang sering kali terjebak, apalagi ketika musim kondangan tiba, hee… Kepingin tampil beda, lain dari yang lain.
Ternyata setan juga tidak mau ketinggalan. Ini merupakan sebuah kesempatan emas bagi setan untuk terus berusaha menyesatkan diri dari arah mana pun, baik dari arah depan, belakang, atas, bawah, kanan, kiri, dan lain sebagainya.
Setan akan terus berjuang keras menumbuhkan semangat di hati para muslimah untuk mengoleksi berbagai macam model pakaian dan hijab syar’i, sehingga membuatnya lupa dengan memperbaiki diri.
Setan juga berlomba-lomba memberikan semangat kepada muslimah selalu tampil cantik dan syar’i, namun lupa terhadap diri sendiri untuk belajar agama.
Yang lebih mirisnya lagi adalah setan dengan giatnya menyemangati hati para muslimah untuk hadir di majelis-majelis ta’lim tetapi dengan tujuan lain, yaitu memamerkan koleksi pakaian dan hijab syar’inya. Dan melupakan ilmu tawadhu dan tampil dalam kesederhanaan.
Saat ini, banyak sekali model pakaian dan hijab syar’i yang mahalnya gak ketulungan, bisa mencapai jutaan rupiah. Tetapi kadang untuk sekadar bersedekah hanya ala kadarnya saja.
Untuk tampil cantik tidak harus mahal, selalu berpenampilan sederhana namun rapi, banyak tersenyum dan menutup aurat adalah sebuah pancaran kecantikan yang nyata, lebih alami dan indah.
Semangat menjadi diri sendiri untuk pribadi yang lebih baik. []