Tak bisa kita pungkiri, bahwa perempuan yang katanya makhluk Tuhan paling seksi ini, konon katanya makhluk lemah di dunia, ternyata anggapan itu salah. Pasalnya, perempuan apalagi emak-emak kalau sudah bertindak semua bakal menyingkir. Boleh dikatakan perempuan itu lebih tangguh dari pria.
Perempuan dikatakan tangguh, sebab mereka sering kali menghadapi berbagai tantangan, ancaman dan masalah, namun mereka menunjukkan ketahanan dan kemampuan luar biasa untuk mengatasi hambatan, lebih dari yang kita bayangkan.
Di tengah berbagai tekanan, baik itu dalam bentuk kekerasan dalam rumah tangga, ketidaksetaraan gender, pelecehan atau beban ekonomi, banyak perempuan menunjukkan ketangguhan yang luar biasa, melebihi kaum pria. Mereka lebih cepat bangkit dari keterpurukan.
Meskipun menghadapi banyak tantangan, perempuan tangguh terus menunjukkan bahwa mereka mampu bertahan dan bahkan berkembang dalam situasi yang sulit.
Dukungan dari keluarga, tetangga dekat, masyarakat dan pemerintah juga penting untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan perempuan untuk berhasil.
Perempuan tangguh akan mendapatkan kekuatan dari cara berpikir positif terhadap masalah yang dihadapi. Petik hal positif dari hidup, pasti masalah yang tadinya rumit akan perlahan menjadi ringan. Bukan masalahnya yang ringan, tapi cara dalam menanggapi masalah tersebut berubah dan meringankan beban.
Kehidupan di era yang serba teknologi dan informasi ini, kecantikan bukan lagi menjadi satu-satunya pegangan yang penting bagi perempuan, kecantikan bukanlah menjadi modal dasar bagi perempuan untuk memperoleh kehidupan yang nyaman dan lebih layak.
Perempuan tangguh bukan berarti menjadi sosok yang lemah lembut, anggun, sederhana, rapi, enak dipandang, dan berwibawa. Hal tersebut tidak lagi cukup untuk mengimbangi perkembangan yang semakin pesat. Sebagai perempuan tangguh lainnya, kamu harus bisa menjadi yang mandiri.
Mengingat kaum rentan dalam hal ini perempuan, masih menjadi objek pelecehan. Ada baiknya menjadi perempuan mandiri dan tidak selalu menggantungkan hidup dengan orang lain, yang tak jarang modus, berpura-pura baik, ternyata ada udang dibalik batu.
Memang benar bahwa perempuan sering menjadi korban pelecehan, baik dalam bentuk fisik, verbal, maupun seksual. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk ketidaksetaraan gender, stereotip, dan norma sosial yang merendahkan perempuan.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan yang menyeluruh, termasuk:
- Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran tentang hak-hak perempuan dan bahaya pelecehan, baik bagi laki-laki maupun perempuan.
- Penegakan Hukum: Memastikan bahwa hukum yang melindungi perempuan dari pelecehan diterapkan dengan tegas.
- Dukungan bagi Korban: Menyediakan layanan dukungan, seperti konseling dan tempat penampungan bagi korban pelecehan.
- Pemberdayaan Perempuan: Mendorong partisipasi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, ekonomi, dan politik, untuk mengurangi kerentanan mereka.
Mengubah sikap dan perilaku masyarakat terhadap perempuan adalah proses yang panjang dan kompleks, tetapi dengan upaya bersama, perubahan positif bisa tercapai.