Penulis: Noelia S. A. da Silva

Pada suatu hari ada seorang anak yang bernama Erna sangat bahagia dan dia pikir bahwa hidupnya itu sudah sangat sempurna mempunyai uang yang banyak, orang tua utuh, dipenuhi oleh kasih sayang dan keluarga yang harmonis.

Pada suatu hari anak itu dengan orang tuanya pergi kemping di tengah hutan yang sangat gelap, setelah itu mereka membangun tenda, pada malam hari Ayahnya menyalakan api unggun dan mengambil guitar untuk menyanyi…….. Tiba-tiba angin kencang menyiup api unggun juga ikut mati, mereka berlari masuk ke tenda dan angin menyiup tenda sampai roboh.

Setelah itu Ayahnya membawa mereka untuk berteduh di bawah pohon besar, ketika sudah basah kuyup anaknya merasa bahwa ini seru dan indah, dia berlari dari pohon dan Ayahnya terkejut dan mengejarnya dengan wajah yang sangat cemas, tetapi ayahnya tidak tahu bahwa bukan anaknya yang dalam keadaan darurat melainkan istrinya.

Tiba-tiba angin semakin kencang lalu mereka berlari dan menemukan satu post disitu sehingga ayahnya menitip anaknya ke satpam di post itu dan berniat untuk menjemput istrinya, tetapi sampai di sana dia melihat bahwa istrinya sudah meninggal dunia untuk selamanya, ketimpa kayu yang tadi mereka gunakan untuk berteduh.

2 Tahun Kemudian

Pada tahun itu anaknya merayakan ulang tahun ke-10, tetapi tidak ada ucapan selamat dari orang tuanya untuk anaknya, meskipun dalam hati anaknya menginginkan ayahnya memeluknya dan mengucapkan selamat ulang tahun padanya, tetapi ketika anaknya mencoba untuk memeluk ayahnya, malah ayahnya mendorongnya hingga jatuh ke tanah.

Lalu ayahnya menarik anaknya katanya, Hey kamu gak tau malu ya, kamu sudah menghilangkan nyawa istriku tapi aku masih baik hati sehingga masih memberi rumah untuk kamu tinggal, memberi kamu makan dan membiayai sekolah kamu, apa yang masih kurang, kalau sekali lagi kamu berani untuk mencoba mendapatkan kasih sayang dariku akan ku usir kamu dari rumah ini, kamu mengerti? Iya paham Dady, bagus.

Dan pada sore harinya tiba, ketika ayahnya pulang ayahnya menanyakan anaknya, di mana anak itu dan di mana kopiku bibi? Dengan raut wajah yang sangat marah, bibinya takut dan mencarinya dimana-mana ketika melewati kamar nyonya dia melihat bahwa anaknya lagi tidur di atas kasur, setelah itu bibi memanggil tuan dan ayahnya sangat marah, dan menariknya turun dari kasur itu dan ayahnya memaki anaknya katanya, hey kamu ini, aku sudah bilang bahwa kamu ngak boleh masuk ke ruangan ini. Dengan marah ayahnya memukul anaknya sampai memar dan menguncinya di gudang, dengan menangis dan trauma anaknya pingsan.

Ketika esok harinya, bibinya memberi makanan ke anaknya, ketika membuka pintu bibinya terkejut dan menjatuhkan piringnya sampai pecah berkeping-keping, dengan terkejut ayahnya lari ke bawah dan melihat anaknya sudah tergeletak di lantai, dengan wajah yang sangat cemas ayahnya mengendong anaknya ke mobil untuk berangkat ke rumah sakit, tiba di sana ayahnya menangis akan informasi yang didapatkan dari dokter bahwa anaknya telah memiliki gangguan mental atau trauma dengan ayahnya sangat perhatian kepadanya namun karena traumanya, dia sangat takut untuk mendekati ayahnya.

15 Tahun Kemudian

Anaknya akhirnya pindah kampus yang lebih dekat dan hemat karena dia tidak mau mengkaitkan semua masalahnya ke ayahnya dan dia menjadi write di cafe Flora, ketika dia kerja dia menjatuhkan piring dan bosnya memarahi dia dan memotong gajinya. Setelah itu dia pergi kuliah lalu duduk di kantin dan dengan termenung tiba-tiba ibu guru datang menghampirinya dan bilang padanya, nak kamu ini pintar dan ibu dosen merasa bahwa kamu lebih pantas menjadi dokter, bukan suster dan anaknya. Ya bu akan saya usahakan, oh ya udah bu, saya masuk kelas dulu ya, silahkan.

Tiba-tiba temannya datang dan memeluknya, eh kenapa mukamu cemberut gitu, nggak apa-apa kok. Hum aku nggak percaya kamu itu temanku dan kamu juga nggak ada teman lain, selain aku. Ayo duduk dulu curhat sama aku…. Heeeeeeeeh aku tadi cuma jatuhin piring terus gajiku dipotong, oh gitu nggak apa-apa kan ada aku, aku bisa bantuin kamu sesekali, iya makasih iya, Iyah udah kita masuk.

Setelah jam pelajaran selesai dia melanjutkan pekerjaannya, setelah bekerja selesai dia pergi ke rumahnya dan tidur dan hatinya berkata, ibu andai kamu masih disini aku akan hidup dengan penuh bahagia, tiba-tiba ayahnya datang dan membuat anaknya terkejut dan mundur, nak ini ayah, tidak kamu bukan ayahku tidaaaaakkk. Tiba-tiba anaknya pingsan, ayahnya terkejut dan menyidurkannya dan memanggil dokter, dokter bilang bahwa anakmu tidak sakit biologis tapi psikologisnya yang terganggu, saya rasa lebih baik anda tidak boleh menunjukkan wajah anda di depannya, ya baik dokter, ya udah, saya pulang dulu, terima kasih dokter, iya sama-sama.

Bi jaga anakku, aku mau pergi luar kota dulu iya bi, iya pak, oh iya bibi sudah menyiapkan barang-barang saya, iya sudah pak, iya udah makasih iya bi.

Beberapa Minggu Kemudian

Ketika ayahnya melihat bahwa anaknya menjadi juara umum dia sangat senang tetapi mendengar teman-temannya yang mau tunjukkin nilai bagus kepada orang tuanya, dia merasa iri dan bingung untuk menunjukkan nilainya pada siapa, dia nggak tau.

Dengan menangis dia pulang, setelah sampai di sana dia melihat pacar ayahnya yang menghapus air matanya dan berjalan cepat ke kamarnya, tiba-tiba pacar ayahnya memanggil, hei kamu, kamu anak pacarku kan, bukan? Erna menjawab dengan berteriak, hm kamu jangan begitu saya tahu bahwa bulan depan kamu wisuda, emangnya kenapa kamu nggak ada sangkut-paut denganku, nggak ada gimana, aku akan menjadi ibu tirimu dan aku tahu semua tentang kamu. Erna 26 tahun telah mengambil fakultas medisina dan menjadi juara umum dan akan wisuda bulan depan, tanggal 4, jam 8 pagi dan ayahmu bilang bahwa aku yang akan menjadi wakilmu, dengan emosi Erna masuk ke kamarnya dan membanting pintu kamarnya.

Bulan Depan pun Tiba

Ketika pagi hari dia bersiap dan tiba-tiba pacar ayahnya datang, kenapa kamu kesini, kamu tidak ingat janjiku, iya udah ayo, akhirnya kamu mau juga, udah ayo cepat, ya…ya…

Ketika sampai di kampus teman-temannya menghampirinya dan berkata demikian, wah ibumu sangat cantik, ibu Erna, Erna bilang bahwa ibunya sudah meninggal dunia, ooohhh dia takut kalian merebut ibunya, ooohhh tenang saja sekarang aku ibumu, terserah nggak butuh kok, silahkan gratis, dan setelah mengambil penghargaan tiba-tiba ayahnya naik ke atas panggung dan memeluknya, dengan kaget dia terdiam dan wajahnya seperti orang yang trauma.

3 Tahun Kemudian

Erna menjadi dokter yang sukses dan mempunyai keluarga yang utuh dan sangat menyayanginya seperti anaknya sendiri dan hidupnya sudah sangat sempurna.

Edisi pedana…

(Visited 16 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Alia Silva

Elemen Adolecent KPKers Dili TL, kini duduk di bangku SMP Nicolau Lobato, pengen jadi penulis di masa depan, aktif menulis & mengikuti kursus literasi basic dan belajar bersama para pendiri KPKers TL, special Bu Dev di Dili.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.