Di sebuah desa kecil yang terletak di kaki gunung, hiduplah seorang pemuda bernama Arjuna. Dia adalah sosok yang sederhana, dengan hati yang lembut dan senyum yang selalu menghangatkan suasana.
Setiap pagi, Arjuna bekerja di sawah milik keluarganya, menikmati kesederhanaan hidup yang ditemani oleh kicauan burung dan semilir angin pegunungan.
Suatu hari, saat senja mulai memeluk langit dengan semburat warna jingga, Arjuna bertemu dengan seorang gadis yang tak pernah dia lihat sebelumnya. Gadis itu duduk di bawah pohon beringin tua di tepi sungai, matanya menatap air yang mengalir perlahan. Namanya adalah Laras, seorang gadis yang datang ke desa itu untuk mengunjungi saudaranya.
Arjuna merasa ada sesuatu yang berbeda saat pertama kali melihat Laras. Bukan hanya karena kecantikannya yang alami, tetapi juga karena ketenangan yang terpancar dari dirinya. Arjuna mendekat, dan mereka mulai berbicara. Percakapan yang sederhana namun hangat, seakan-akan mereka sudah lama saling mengenal.Hari-hari berikutnya, Arjuna dan Laras semakin sering bertemu.
Mereka berjalan bersama di sepanjang sawah, duduk di tepi sungai, dan berbagi cerita tentang hidup mereka. Dalam setiap momen yang mereka habiskan bersama, cinta perlahan tumbuh di hati mereka. Namun, ini bukan cinta yang penuh gairah atau hasrat. Ini adalah cinta yang suci, yang tumbuh dari ketulusan, kepercayaan, dan rasa saling menghormati.
Suatu sore, di bawah langit senja yang berwarna emas, Arjuna memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya. Dengan suara lembut, dia berkata, “Laras, aku tak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tapi yang aku tahu adalah hatiku telah menemukan kedamaian dalam kehadiranmu. Aku mencintaimu, bukan karena siapa kamu, tapi karena bagaimana aku menjadi diriku yang terbaik saat bersamamu.”Laras tersenyum, mata indahnya berkaca-kaca. “Arjuna, cinta ini bukan tentang memiliki, tapi tentang berbagi. Aku juga merasakan hal yang sama. Cinta kita adalah cinta yang suci, yang tak menuntut apa-apa selain kebahagiaan masing-masing.”Mereka saling memegang tangan, merasakan kehangatan yang mengalir di antara mereka.
Saat itu, mereka tahu bahwa cinta yang mereka miliki adalah cinta sejati, cinta yang tak terikat oleh waktu atau jarak. Cinta yang akan tetap hidup dalam kenangan, meskipun hidup membawa mereka ke arah yang berbeda.Arjuna dan Laras akhirnya harus berpisah ketika Laras kembali ke kota. Namun, mereka tidak bersedih, karena cinta mereka telah melampaui segala bentuk keinginan duniawi. Mereka tahu, cinta sejati adalah cinta yang suci, yang tetap hidup di dalam hati meskipun terpisah oleh jarak dan waktu. Dan di bawah langit senja yang sama, mereka akan selalu mengingat satu sama lain, dengan penuh kedamaian dan syukur.