Sejarah Timor-Leste, terukir dalam luka,
Ditulis dengan tinta darah dan doa,
Dari hati yang tak pernah menyerah,
Meski badai datang menghancurkan asa.

Di setiap langkah kami ada jejak perjuangan,
Dari mereka yang berani berdiri melawan,
Dengan tekad kuat dan hati yang tulus,
Mereka menulis kisah kebebasan yang mulia.

Kami mengingat malam-malam yang panjang,
Saat doa mengiringi suara tangis di angin malam,
Darah yang mengalir menjadi saksi setia,
Bahwa cinta pada tanah ini tak pernah pudar.

Di balik setiap pertempuran, ada doa yang terucap,
Dari bibir-bibir yang penuh iman dan harap,
Kami belajar bahwa kebebasan bukan hanya milik,
Namun sebuah panggilan yang memanggil jiwa-jiwa yang kuat.

Sejarah ini ditulis bukan hanya dengan tinta,
Namun dengan air mata dan pengorbanan,
Dengan doa-doa yang dipanjatkan setiap saat,
Untuk tanah yang kami cintai dengan seluruh jiwa.

Bapak Paus, lihatlah sejarah kami yang penuh warna,
Ditulis dengan tinta darah dan doa yang tak putus,
Kami adalah anak-anak yang tumbuh dari tanah ini,
Yang tahu betul arti cinta, arti perjuangan sejati.

Sekarang, di setiap helaan nafas kami,
Ada syukur atas kebebasan yang diperoleh,
Kami generasi muda yang menjaga cerita ini,
Bahwa Timor-Leste selamanya berdiri dengan bangga.

(Visited 6 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Elvira P. Ximenes

Elemen KPKers Dili TL, telah menyumbangkan puluhan tulisan berupa, artikel, cerpen, dan puisi ke BN, dengan motonya, "Mengukir makna dalam setiap kalimat, menghidupkan dunia dalam setiap paragraf", pingin jadi penulis mengikuti jejak para penulis senior lainnya di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.