Negara yang besar maupun yang kecil, tidak pernah lupa akan jasa para pahlawannya. Karena pengorbanan merekalah kini kita menikmati angin segar kemerdekaan di era globalisasi ini.
Pada tanggal 20 mei 2024 merupakan hari bersejarah dimana restorasi kemerdekaan terpancar pada semua insan anak Timor, dimana pada tahun ini merayakan ultahnya yang 22. Restorasi kemerdekaan ini membuat kita untuk mengenang kembali para pahlawan yang telah mengorbankan dirinya bagi kemerdekaan tanah air tercinta Timor-Leste, satu jiwa, satu raga, persatuan anak Timor, sehingga kini Timor jadi sebuah negara.
Lautém terdapat banyak pejuang yang berjuang bagi kemerdekaan negeri ini, termasuk almarhum Faustino dos Santos dengan nama samaran “Renan Selak” kisah hidupnya sebagai berikut:
Almarhum Faustino dos Santos (Renan Selak) merupakan salah satu pahlawan nasional dari bumi Lorosa’e yang hanya menikmati sebagian kecil di era kemerdekaan ini.
Almarhum (Renan Selak) lahir di kampung Ira-ara, Desa Fuiloro, Kecamatan Lospalos, Kabupaten Lautém, pada tanggal 1 mei 1957. Anak dari keluarga “Reci dan Nuku Malai” anak kedua dari 4 bersaudara, terdiri dari 3 perempuan, dan 1 laki-laki yakni almarhum “Renan Selak”.

Almarhum “Renan Selak” memulai studinya di Sekolah Dasar pada tahun 1964 di Sekolah Municipal Lospalos, dengan kelas ABC hingga kelas satu.
Pada tahun 1965, Ia melanjutkan studinya di Asrama Fuiloro, dari kelas dua hingga kelas tiga.
Pada tahun 1967-1968, almarhum pindah lagi ke sekolah “Aksi Psikososial” di bataliaun kasadores nomor 14 Lospalos. Dari sekolah inilah almarhum menamatkan sekolahnya di kelas empat pada tahun 1969.
Pada tahun 1973-1974, almarhum mulai masuk kerja wajib militer gelombang kedua. Pada tahun 1975, ketika Invasi Indonesia ke Timor-Leste, almarhum masuk lagi ke milisi popular yang diorganisir oleh direksi perang pada waktu itu.
Selama mengungsi di hutan, almarhum masuk lagi ke Angkatan Bersenjata Pembebasan Nasional Timor-Leste (FALINTIL-Forsa Armada Libertasaun Nasional Timor Leste) pada bagian Intervensi sebagai komandan satuan bersama dengan komandan Gil Fernandes dan Frederico da Costa “Bere Malai Laka”.
Ketika basis pengungsian hancur pada tahun 1978, lalu diorganisir lagi dari bagian timur Almarhum Faustino dos Santos “Renan Selak” dilantik lagi menjadi komandan satuan. Mula-mula almarhum menamai kodenya “Mau-Loy” tetapi setelah reorganisasi, almarhum merubah nama samarannya menjadi “Renan Selak” sampai di menutup usia.

Pada tahun 1980, almarhum mengambil bagian pada angkatan perang destakamentu gerilia.
Selama perang gerilia di hutan pada tahun 1981, almarhum “Renan Selak” membangun sebuah keluarga dengan istrinya bernama “Arminda Gonçalves”. Dari keluarga ini, Tuhan menganugerahkan anak tujuh oran, yang terdiri dari tiga orang laki-laki dan empat orang perempuan, tetapi anak perempuan satu telah meninggal dunia dalam perang gerilia pada tahun 1982.
Pada tahun 1982, almarhum “Renan Selak” pada konsentrasi armada sebagai komandan pelotaun dari tahun 1982-1985.
Pada bulan juni tahun 1985, komandan Falu Txai dengan komisaris Mau-Felix mati, sehingga lantik lagi almarhum Faustino dos Santos “Renan Selak” sebagai wakil komandan Falintil pada Angkatan Perang Timor Leste.
Pada tahun 1989-1990, almarhum “Renan Selak” dilantik sebagai sekretaris region satu Ponta-Leste atau Bagian Timur. Selama masa perang gerilia ia memiliki motto dan filosofinya yaitu “Render Nunca a não Ser Leva a Cabeça” atau “Tidak pernah menyerah jikalau mengambil kepala saya ”
Pada tahun 1999-2001, almarhum “Renan Selak” dilantik menjadi komandan kedua dari battalion pertama region satu.
Pada tahun 2000, almarhum “Renan Selak” keluar dari kamp Angkatan Bersenjata Pembebasan Nasional Timor-Leste (FALINTIL) di Aileu dan kembali ke sipil.
Pada tahun 2007-2012, almarhum “Renan Selak” menjadi wakil presiden Partai Persatuan Nasional Demokrat Resistens Timorense (UNDERTIM) dan menjadi anggota Parlemen Nasional pada legislatif kedua.
Pada tahun 2017, dari congress council veteran munisipiu Lautém melantik almarhum “Renan Selak” sebagai presiden council veteran munisipiu Lautém.
Pada tahun 2019-2020, almarhum “Renan Selak” dilantik sebagai wali orang tua siswa di Sekolah Menengah Atas Lere Anan Timur.
Pada bulan januari 2020, almarhum “Renan Selak” dilantik dari kongres nasional veteran sebagai wakil presiden counsil veteran nasional.
Pada tanggal satu bulan September 2020, almarhum “Renan Selak” mendapat serangan jantung di kediamannya Lospalos, sehingga Ia dilarikan ke rumah sakit Lospalos, lalu ditransfer ke Dili dan opname di Hospital Nasionoal Guido Valadares (HNGV) selama 9 hari.
Pada tanggal 10 september 2020, almarhum Faustino dos Santos “Renan Selak” menghembuskan nafas terakhirnya, dan mengakhiri hidupnya di dunia ini pada jam 11.30 di HNGV Dili.
By Prof. EdoSantos’24